webnovel

TIPL - Leo Telat

Melihat bagaimana laki-laki itu berkelahi melawan mereka, membuat Peyvitta teringat akan masa lalunya, dia merasa ingat akan seseorang

Tatapan mata Peyvitta begitu fokus saat orang itu hendak menurunkan kupluk hoodie yang nantinya akan memperlihatkan seluruh wajahnya.

Ya Tuhan, ciptaan-Mu begitu indah.

Mulut Peyvitta begitu menganga melihat wajah laki-laki itu yang terlihat begitu indah bersinar di gelapnya langit malam.

Perasaan lelahnya mendadak hilang saat dia melihat ketampanan laki-laki tersebut, apalagi saat dia memandang orang suruhan Santosa yang sudah tidak bisa berkutik.

Laki-laki itu adalah laki-laki yang sempat hadir dalam kehidupan Peyvitta dalam beberapa tahun terakhir. Sosok laki-laki yang mempunyai kenangan yang begitu besar dalam hidupnya.

Reynard Dirgantara.

Laki-laki yang menggunakan hoodie big size warna hitam dengan celana jeans hitam itu adalah Reynard, hidung mancung serta tatapan dingin Reynard menjadi fokus utama Peyvitta.

Pantas saja gue merasa tidak asing saat melihat dia berkelahi.

Semasa dirinya bersama dengan Reynard saat 5 tahun ke belakang, dirinya memang beberapa kali melihat Reynard yang berkelahi, bahkan terbilang sering melihat Reynard berkelahi.

Sekarang orang yang Peyvitta tunggu adalah kedatangan Leo, tapi saat Reynard yang datang, perasaan bahagianya seolah datang dengan seketika.

Mereka sudah tidak sanggup melawan Reynard, terlebih Santosa yang sudah menyuruh mereka kembali membuat mereka meninggalkan Reynard dan juga Peyvitta bersama. Reynard melirik ke arah Peyvitta sejenak.

"Makasih banyak ... Rey."

Tatapan Peyvitta tidak dia alihkan, dia masih asyik memandang wajah laki-laki berhidung mancung, bola mata yang teduh, kulit yang mulus yang sekarang sudah basah oleh keringatnya.

Terasa begitu menggora melihat wajah Reynard yang bercucuran keringat dengan rambut yang setengah basah dan kemudian dia sisir ke belakang menggunakan tangannya yang tak lama dari itu setengah dia acak-acaka.

Glek

Peyvitta begitu menikmati apa yang baru saja terjadi.

Demage yang Reynard berikan saat menyisir acak rambutnya begitu menggoda, Peyvitta seolah tidak kuasa menahan dirinya saat dia sudah lama tidak melihat pemandangan seperti ini.

"Pulang," ujar Reynard dengaan nada yang begitu datar.

Nada bicara yang Reynard gunakan cukup membuat Peyvitta kebingungan mengartikan ke mana maksud dari kalimat tersebut.

Apakah kalimat tersebut berisikan sebuah perintah atau sebuah ajakan?

Memang Reynard itu terbilang begitu cuek, sikap Reynard yang seperti ini membuat Peyvitta teringat awal mula dirinya bertemu dengan Reynard. Saat itu juga Peyvitta kebingungan dengan tujuan dari kata yang sudah dia ucapkan.

Peyvitta menganggukkan kepalanya. "Iya, gue mau pulang. Sekali lagi makasih ya," ucap Peyvitta yang menganggap bahwa apa yang Reynard ucapkan adalah mengarah ke arah seruan.

"Pulang bareng gue," timpal Reynard dengan nada yang masih sama seperti tadi, datar.

Hal yang dia maksud tadi bukan memang menyuruh Peyvitta untuk pulang, tapi bukan berarti menyuruh Peyvitta pulang sendirian, terlebih sekarang sudah malam.

Mendengar kalimat itu, Peyvitta mendadak kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan sekarang. "Eh gue ...."

Gue harus jawab apa?

Peyvitta benar-benar kebingungan, sebab Peyvitta ingat bahwa semula dirinya sudah menyuruh Leo untuk datang ke sini.

Hal yang terasa aneh bagi Peyvitta adalah Leo yang belum kunjung datang, ke mana Leo sekarang?

"Lo mau pulang sama mereka?" tanya Reynard saat melihat Peyvitta yang terlihat begitu berat untuk menjawab dan menerima ajakannya.

Dengan cepat Peyvitta menggelengkan kepalanya. "Enggak lah, ya udah. Gue pulang bareng lo," putus Peyvitta.

Sebelumnya dia takut kalau dia pulang bersama dengan Reynard, Leo tahu. Peyvitta tidak ingin jika ada kesalahpahaman yang terjadi, tapi dia juga tidak ingin jika ternyata anak buah Pak Santosa kembali datang.

"Mikirnya lama," ucap Reynard yang kemudian melangkahkan kaki menuju ke arah di mana mobilnya berada.

Melihat Reynard yang melangkahkan kaki begitu saja dengan ekspresinya yang terlihat kesal, Peyvitta akhirnya melangkahkan kakinya dengan cepat untuk mengejar Reynard sampai akhirnya Peyvitta masuk dan pulang bersama dengan Reynard.

Di tengah perjalanan, Peyvitta mendengar kalau handphone-nya berbunyi. Peyvitta mengambil handphone-nya dan melihat siapa orang yang sudah menghubungi dirinya

Gue harus ngapain sekarang? Angkat atau jangan?

Reynard melirik ke arah Peyvitta. Peyvitta bisa mengerti ke mana maksud dari lirikan Reynard yang sekarang, tapi tetap saja tidak membuat dirinya bisa dengan mudah memilih.

Beberapa saat Peyvitta terdiam sejenak dan kemudian Peyvitta memilih untuk menerima sambungan telepon tersebut.

"Hallo," ucap Peyvitta menggunakan nada yang setengah bercampur dengan rasa ragu.

"Lo sekarang di mana? Gue udah di jalan Kencana," ujar Leo dari sambungan teleponnya.

"Aku lagi di jalan pulang, mau ke Apartemen." Jawaban Peyvitta adalah jawaban yang sebenarnya.

Mendengar cara Peyvitta menjawab, membuat Reynard curiga. Reynard memperhatikan Peyvitta beberapa saat, cara bicara Peyvitta cukup lembut.

Reynard yakin kalau orang tersebut bukan sembarang orang, sebab Peyvitta tidak akan berucap selembut ini dengan orang yang bukan siapa-siapanya.

"Lo gak papa?" tanya Leo khawatir.

"Gak kok, aku gak papa. Aku aman," jawab Peyvitta.

"Sorry, gue telat." Leo merasa kesal dengan hal ini, tapi ada sebuah perasaan lega yang Leo rasakan.

"Gak papa sih, tapi emangnya kenapa? Kok tumben telat?" tanya Peyvitta yang kebingungan sebab biasanya Leo tidak seperti ini.

Next chapter