one

Tubuh Rulna bergetar dari atas kepala hingga ujung kaki, berusaha sebisa mungkin dirinya untuk tidak terlihat begitu menyedihkan dihadapan Raka, tetapi air mata tidak bisa dikendalikan terus mengalir deras dipipi walau tak ada isak tangis yang terdengar keluar dari mulut terkatup rapat.

Rulna menatap Raka dengan segala kepedihan yang ia rasakan saat ini, siapa sangka hal seperti ini akan terjadi diantaranya dengan Raka.

Rulna mengeratkan kepalan tangannya, keputusan sudah bulat hanya ini satu-satu cara agar bisa membantu suaminya yang sedang kesusahan.

Pelan-pelan tubuh Rulna mulai merendahkan diri, lalu kemudian kedua lutut kakinya menyentuh permukaan lantai yang dingin, tangannya ia letakan diatas pahanya dan kepala ia dongakkan ke atas menatap Raka tepat di kedua bola mata pria itu.

Rulna telah duduk bersimpuh di bawah kakinya Raka,

"Raka... aku mohon untuk kali ini saja... bantulah aku dan Andryan... bagaimana pun juga aku tidak bisa meninggalkan suamiku dalam keadaan seperti ini..."

•••