ORC

15.30 sekolah pun berakhir.

aku pergi ke ruangannya hiratsuka-sensei.

"Kenja-kun aku sudah dengar dari kirisu sensei katanya kamu tidak masuk klub apapun?" tanya hiratsuka.

"ya sensei." aku mengangguk sedikit.

Shizuka Hiratsuka adalah Guru bahasa jepang modern dan dia seorang wanita yang cukup tinggi dengan rambut hitam panjang yang mencapai tulang keringnya, menjulur di lehernya dan jatuh di atas bahu dan mata ungu. Dia mengenakan jaket putih selutut yang mirip dengan jas lab, rompi hitam, dan celana hitam dengan sabuk cokelat. Di bawah rompinya ada kemeja dan dasi pendek yang longgar.

hiratsuka sensei mengangguk lalu melihat wajahku. disaat dia melihat mataku, wajahnya seperti membeku lalu dia mengatakan sesuatu yang mengejutkan hatiku.

"kamu boleh saja menyerah dan mengabaikan semuanya. tetapi kamu jangan pernah menutup hatimu kepada orang yang terdekat atau orang yang tidak tau apa-apa yang terjadi padamu. yang lalu biarlah berlalu dan yang baru akan berbeda dengan yang lama. karena manusia membutuhkan satu sama lain." hiratsuka berdiri dari tempat duduknya lalu berdiri menghampiriku lalu memelukku.

saat aku kehilangan semuanya, aku berpikir untuk mengakhiri hidupku sendiri. tetapi aku tidak melakukannya karena aku pikir dan berharap, ini hanya ujian dari hidupku dan jika aku berjuang kembali dan tetap hidup, hidupku akan kembali lebih baik. tetapi itu semua hanya memburuk keadaanku saat itu. pada akhirnya aku hampir mati dan bertemu dengan pria misterius tersebut. dia memberiku kehidupan yang baru dan bahkan sistem yang akan membantuku untuk hidup lebih baik.

tanpa sadar mataku berlinang dengan airmata. emosiku meluap keluar. semua penderitaanku yang aku tahan selama beberapa tahun dari kehidupanku sebelumnya keluar. aku menangis dipelukkan hiratsuka dan membuat jas putihnya basah tetapi hiratsuka tidak mengatakan apapun.

setelah beberapa menit.

untuk pertama kalinya, aku merasa malu dari seseorang yang lebih muda dariku.

"merasa lebih baik?" tanya hiratsuka sambil memberiku tisu.

"haaa untuk pria dewasa sepertiku menangis dan dipelukan seseorang yang lebih muda dariku, rasanya memalukan"

"jika bukan dalam keadaan seperti ini, aku pasti akan memukulmu sekarang juga." hiratsuka bilang sambil mengepalkan tangannya.

oi... bukannya itu kekerasan terhadap murid! eh tunggu, aku lupa jika guru dihadapanku ini adalah paling ditakuti disekolah dan bahkan membuat para brandalan sekolah tunduk...

'...'

"baiklah. karena kamu sudah baikan, aku akan memperkenalkanmu pada ketua dari klub ORC" hiratsuka bilang dan membawaku ke lorong yang sepi.

saat di pertengahan jalan, hiratsuka dipanggil oleh kepala sekolah.

"kenja-kun, kamu pergi duluan, aku akan menyusulmu nanti setelah urusan dengan kepala sekolah selesai."

"aku mengerti." aku mengangguk sedikit. disaat aku akan bertanya lagi dimana ruangan klub orc tersebut, hiratsuka sudah jauh...

"hmm mau gimana lagi." akupun melanjutkan langkah kakiku untuk mencari ruangan klub tersebut sendirian.

tidak lama setelah mencari ruangan tersebut, aku tiba di ruangan yang bernamakan occult research club. oh makanya di panggil ORC...

aku mengetuk pintu ruangan tersebut.

"silahkan masuk." suara gadis yang lembut bilang dari dalam ruangan.

"permisi" aku bilang dan memasuki ruangan tersebut.

disana, seorang gadis cantik nan lembut dengan aura dingin disekitarnya sedang duduk sambil membaca buku.

gadis tersebut ini memiliki paras cantik dengan rambut hitam sebatas pinggang yang diikat dengan dua pita merah di setiap bahu dan mata biru bersudut.

'Yukino Yukinoshita' itulah yang terlintas di pikiranku setelah melihat gadis tersebut.