"Tentu saja." Tasya mengangkat kepalanya, "Dia selalu membencimu."
"..."
"Apa kamu ingin tahu kenapa nenek selalu membencimu? Karena nenekku bilang kamu bukan putri kandung paman."
"..." Cantika menyipitkan matanya saat mendengarnya. Cantika tidak menyangkal apapun yang diucapkan Tasya, dan terus menunggu Tasya berbicara.
Melihat Cantika akhirnya tidak lagi memiliki ekspresi tenang itu, Tasya tersenyum penuh kemenangan, "Nenek paling percaya pada kata-kata ibuku. Nenek akan percaya apa yang dia katakan di depan nenek. Nenekku bercerita bahwa Ibumu hamil kamu hanya untuk menikahi paman kelima. Apa menurutmu nenekku akan menyukai nenekmu dan akan menyukai ibumu? Tentu saja ini seperti bingkai yang saling terhubung, yang disalahkan adalah nenek yang mempercayai ibumu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com