Karena Cantika istimewa, pengawas sangat memperhatikan Cantika ketika dia mengumpulkan kertas ujian.
Sayang sekali Cantika melihat kertas itu tanpa menulis pena.
Karena pengawas yang bertanggung jawab atas ruang ujian ini adalah guru sekolah menengah kabupaten lainnya.
Mereka tidak mengenal Cantika, apalagi Cantika adalah siswa tahun pertama.
Sangat disayangkan melihat Cantika tidak bisa memegang pulpen untuk menulis karena cedera tangan, dan Cantika terpaksa harus membiarkannya kosong ketika dia melihat pertanyaan yang bisa dia lakukan.
Dengan tangan kirinya, Cantika mengeluarkan pena yang diberikan Abimayu dari sakunya.
Cantika mengangkat matanya dan melihat sekeliling pada siswa di sekitarnya, semuanya menjawab pertanyaan di sana, dan hanya Cantika yang duduk di sini dengan tenang.
Ruang kelas sangat sunyi, kecuali suara jawaban pertanyaan, tampaknya begitu sunyi seolah Cantika dapat mendengar suara saat Cantika menjatuhkan jarum ke tanah ...
Support your favorite authors and translators in webnovel.com