webnovel

Kenyataan !!

Ryuji memasuki ruangan unit khusus Tanaka Grup dengan wajah garang penuh kemarahan, nafasnya terengah - engah, tanganya mengepal, dan sorot matanya tajam bagai samurai.

Ryuji memasuki ruangan berukuran 12 x10 meter itu, tanpa aba aba dia menyabet kerah baju seorang lelaki yang tengah duduk di depan layar monitor.

"Ryuji.... tenang bro.... kita akan selidiki lagi." kata Jacky memisahkan Ryuji dengan salah seorang intel di Tanaka Grup.

"baiklah aku percaya padamu cari tahu semuanya secara detile dan kutunggu kepastianya sore ini." titah Ryuji menyeringai.

Jacky menggukan kepala tanpa berkata kata

Ruangan yang penuh dengan monitor mengawasi setiap orang yang ingin diawasi terus menampilkan apa yang diharapkan, wajah Ryuji masih penuh kemarahan ia menggengam tanganya kuat kuat berharap apapun hasilnya tidak akan mengecewakanya.

Jacky berjalan lesu menghampiri Ryuji dengan amplop coklat ditanganya.

"Ryuji.... laporan yang kita terima semuanya benar, !! dan bacalah ini!" menunjukan layar HPnya ke arah Ryuji

"apa lagi ini????" pekik Ryuji

"aku baru saja mendapat laporan artikel ini baru saja dimuat tiga jam yang lalu saat kita sibuk mencari bukti di kasus yang lama." kata Jacky

Ryuji menghantamkan kepalan tanganya pada meja kerjanya di ruang tim khusus Tanaka Grup.

"Siapa pelakunya?" tanya Ryuji lagi

"belum diketahui, semua sedang dilacak." jawab Jacky

"sial !!!! hapus artikel itu sebelum menyebar lebih jauh lagi." teriak Ryuji

"hmmm oke, Ryuji apa yang di sampaikan artikel itu benar?" tanya Jacky

sigap Ryuji mencengkeram leher Jacky "Safira bukan wanita seperti itu, semua yang diberitakan artikel itu adalah fitnah. Safira tidak pernah dengan suka rela tidur dengan seorang pria saat itu lelaki brengsek itu telah menjebaknya."

Jacky tergagap ketakutan melihat amarah Ryuji yang meledak- ledak begitu banyak serangan pada Safira sejak wanita itu menjadi istrinya, dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia terus mengutuk dirinya sendiri yang tidak mampu menjaga wanita yang paling ia cintai.

Jacky segera meninggalkan Ryuji seorang diri di ruangan kecil itu, sedang ia bergegas mencari tahu siapa yang menyebar artikel sampah itu di internet membuat banyak orang bisa dengan mudah membacanya. mengandalkan semua koneksinya di berbagai bidang bukan hal yang sulit bagi Jacky menghapus artikel itu sekaligus mengetahui siapa orang dibalik tersebarnya.

"Ryuji..... ini adalah kenyataanya. orang yang sama di balik tersebarnya artikel itu." kata Jacky

Ryuji tertunduk lemas tak percaya hatinya hancur didera kekecewaan dengan suara serak dia berkata "minta Ayumi datang ke restoran Atlantik tepat pukul 8 malam, minta pengurus restoran mengosongkan tempat itu."

"Baik ..... aku akan melaksanakan tugas itu, tapi apa kau yakin??" tanya Jacky

"lebih dari sekedar yakin." jawabnya singkat

****

Dirumah mewah milik Ryuji dua orang sahabat itu masih bergunjing tentang pertemuan mendadak mereka dengan kakak kelas Arthur yang tak pernah mereka bayangkan.

keduanya sangat penasaran tentang kehidupan pria tampan yang selalu dipuja para wanita di sekolah dulu, alih alih mencari tahu tantang Arthur di internet Safira malah menemukan artikel tentang dirinya.

KEHIDUPAN KELAM SAFIRA NYONYA TANAKA

KASIH MESRA NYONYA TANAKA DIMASA MUDA

NYONYA YANG INSPIRATIF MENYERAHKAN MASA MUDANYA PADA AKTOR

BERLAGAK LUGU MESKI PERNAH MENJADI WANITA DI RANJANG SANG AKTOR

membaca tulisan tulisan itu membuat mata Safira perlahan berkaca- kaca tak menunggu lama air mata wanita cantik itu membentuk aliran sungai kecil pada pipinya yang mulus. Silvi tahu kini dalam dada Safira emosi bercampur aduk tak karuan, namun Silvi sendiri tak memiliki cukup keberanian mengatakan sepatah katapun dia hanya merebut ponsel dari tangan Safira dan memeluk tubuh sahabatnya erat.

"artikel itu ..... semuanya bohong !!! Silvi kau tahu semuanya kau tahu kan itu berita bohong??? aku dijebak, aku tak berdaya, aku tidak mendatanginya dengan suka rela, Silvi kau tahu itu kan???" Safira terus menerus menanyakan hal yang sama pada Silvi

"Safira ayolah aku tahu semuanya dan aku tahu itu bohong jadi jangan khawatir." kata Silvi menenangkan sembari menepuk lembut punggung sahabatnya

"tapi mereka tidak tahu Silvi...!!! bagaimana pandangan mereka padaku nanti??? bagaimana kalau akan berpengaruh pada perusahaan Ryuji???" tanya Safira lagi.

tangisnya semakin kuat menggema memenuhi ruangan ruamah besar itu, Silvi terlalu takut bermain kata kata meski hanya untuk menenangkan Safira. dia yakin dalam kondisi seperti ini jika dia salah berbicara maka tidak hanya melukai sahabatnya tapi juga akan menghancurkan persahabatan mereka.

terdengar suara pintu rumah mewah itu terbuka langkah kaki kuat terdengar, Ryuji berdiri melihat istrinya menangis fikiranya mulai menebak pasti wanita ini telah membaca berita bodoh itu.

"Safira !!!" kata Ryuji

Safira menoleh menatap cemas suaminya, ia berlari memeluk Ryuji dengan air mata yang enggan berhenti walau sebentar.

"tenanglah.... Jacky sudah mengatasi semuanya, satu jam dari sekarang semua artikel itu akan terhapus permanen dari media online." kata Ryuji membalas pelukan Safira

"Ryu.... aku takut mereka akan memandang rendah dirimu, karena menikahi wanita yang diberitakan pernah tidur dengan pria lain." kata Safira dengan suara parau

kecupan mesra mendarat di kening Safira "sayang, tidak akan ada yang berani menggunjingkan aku tenanglah, lagi pula aku sudah menemukan siapa pelakunya."

"benarkah??" Safira mendongak menatap suaminya, bahkan Silvi juga tersentak dari tempat duduknya.

kedua wanita ini tak pernah tahu Tanaka Grup sehebat ini bahkan baru beberapa jam saja sudah bisa menemukan pelakunya.

"sekarang mandi dan bersiaplah aku akan mengajakmu ke suatu tempat." Ryuji melepas pelukan hangatnya

"tidak...!!!! aku merasa masih tak punya muka untuk bertemu orang banyak." jawab Safira

"kita hanya makan malam disebuah restoran, hari ini adalah ulang tahun Jacky. buat dia bahagia setelah melaksanakan tugas dariku bukankah itu baik." kata Ryuji menguntai senyum manisnya pada Safira

Safira mengangguk dan membalas senyum Ryuji, tapi saat baru saja hendak melangkah pergi Safira berbalik dan membuat satu permintaan " Ryuuuu bolehkan Silvi juga ikut???"

Tanpa berkata Ryuji mengangukkan kepalanya menyetujui.

****

Restoran Atlantik nan megah dengan gaya eropa lama, dindingnya berwarna kuning emas dengan hiasan dinding ukiran gips khas eropa menunjukan bahwa restoran ini bukanlah restoran murahan.

mata Safira mengelilingi ruangan yang sepi tanpa pengunjung, ah.... pasti karena pesta ulang tahun Jacky jadi mereka menyewa seluruh restoran ini pikir Safira.

"mari duduk di sini, kita tunggu yang lainya datang." kata Ryuji menarik sebuah kursi agar Safira bisa duduk disana.

pemandangan ini terkadang membuat mata Silvi sakit dan hatinya perih, bagaimana tidak??? Safira kini bisa bermesraan dengan lelaki yang mencintainya dengan tulus dan sebaliknya Safira juga sangat mencintainya tapi dia bahkan menyatakan perasaanya dia tidak berani.

dari pintu masuk terlihat Jacky menggandeng Ayumi memasuki ruangan restoran.

"maaf kami terlambat .." kata Jacky

"ah tidak apa - apa santai saja " jawab Safira

Silvi menatap tajam kearah Jacky yang datang dengan Ayumi, dia menelisik dan berfikir bukankah Ayumi menyukai Ryuji mengapa hari ini dua terlihat seperti menggoda Jacky???.

Selagi Silvi bergulat dengan pikiranya sendiri Ryuji justru mengumbar kemesraan dengan Safira, ia menggenggam dan mengelus tangan istrinya, tertawa bahkan ia bersikap manja pada Safira seakan tidak ada orang lain dimeja itu. mereka menciptakan suasana seperti sedang berada di rumah sendiri.

"Sayang, aku mau daging itu suapi aku." rengek Ryuji

Safira tak keberatan dengan sikap suaminya terlebih disana ada Ayumi, dia ingin sekali menunjukan pada wanita dihadapanya itu bahwa Ryuji Tanaka adalah miliknya.

"tidak !!! aku tidak akan menyuapimu." kata Safira sok jual mahal

"kumohon...!! baiklah kau suapi aku dan aku akan memberimu satu ciuman." Ryuji mencoba bernegosiasi dengan Safira

"tidak.... itu terlalu murah" kata Safira

"baiklah dua ciuman." Ryuji kembali menawar.

"Baiklah.... buka mulutmu." perintah Safira kemudia ia memasukan sebuah daging panggang di meja kemulut Ryuji, setelah mengunyah halus daging itu dan menelanya Ryuji mendekatkan wajahnya ke arah Safira dan kemudian menciumnya di pipi kanan dan kiri.

"sayang aku mau ikan tuna...!" kata Ryuji meminta lagi

"hmmm sudah cukup makan sendiri." kata Ryuji

Jacky yang mengetahui ini hanyalah trik untuk mengunggkap sesuatu dia hanya diam dan mengamati, Silvi terlihat biasa saja dia mungkin sudah kebal dengan sikap Safira dan Ryuji yang tanpa malu lagi menunjukan kemesraan diantara mereka. sedang Ayumi masih bersikap tenang meski posisi duduknya sudah tidak nyaman dan selalu membuang muka.

"hey.... kalian harusnya kalian segera punya anak agar tidak selalu bermesraan dihadapan para single seperti kami." kata Jacky saat Ryuji kembali merengek pada Safira

"karenanya cepatlah menikah !" kata Ryuji lugas

Jacky terdiam dan membiarkan Ryuji melakukan apa yang harus ia lakukan

"Sayang.... cepat suapi aku daging ikan tuna." titah Ryuji

"aku tidak mau!!! aku mau makan jadi kumohon makanlah sendiri." kata Safira menolak

"kalau tidak mau menyuapiku maka aku yang akan menyuapimu." kata Ryuji

"boleh...!!" Safira sedikit acuh dan tetap fokus pada makanan di hadapanya.

Ryuji mengambil sepotong daging ikan tuna dan memakanya kemudian ia menolehkan wajah Safira kearahnya mencium bibirnya seraya mentransfer daging ikan tuna dimulutkan ke mulut Safira.

Safira melotot dan wajahnya merah padam, ia tak menyangka Ryuji melakukan hal seperti itu di hadapan orang banyak meskipun itu adalah sahabat mereka sendiri.

berbeda dengan Safira yang wajahnya memerah karena malu Ayumi justru memiliki wajah merah karena terbakar cemburu, adegan yang baru saja terjadi tepat dihadapanya itu bukanlah adegan yang ia harapkan tapi sekali lagi dia mencoba untuk tetap tenang dan tidak berekspresi.

"kalian tidak malu melakukan adegan tadi didepan kita.?" tanya Ayumi dengan suara tenang.

belum sempat menjawab Silvi membuka mulutnya "aku gak kaget ..... hampir setiap hari aku harus rela sakit mata melihat adegan seperti itu di rumah Ryuji." katanya semakin membakar api cemburu dalam hati Ayumi

Ayumi menggigit kuat bibir bagian bawahnya menahan gejolak emosi yang siap meledak kapan saja.

"Sayang.... sepertinya kita mengganggu mereka, habiskan makananmu dan kita pulang saja." kata Ryuji

"kenapa???? tidak aku masih belum makan makanan penutup dan ice cream mana boleh pulang." jawab Safira

"kalau kita tetap disini bagaimana kita bisa melakukan saran Jacky tadi??" kata Ryuji

Safira menatap bingung "apa???apa saran Jacky??"

"kita buat anak saja dirumah..." Ryuji tersenyum nakal

kini wajah Safira tak hanya merah padam tapi juga pucat pasi dia melihat wajah semua orang di meja itu yang seketika berhenti melakukan kegiatan makanya mematung dan tertegun mendengar kata Ryuji.

braaak Ayumi menghentakan sumpit ditanganya ke meja dengan sangat keras.

"cukup !!!! hentikan.!!!!! " kata Ayumi

semua orang menatap Ayumi dengan sorot mata dingin terlebih Ryuji.

"kalian boleh bermesraan tapi jangan ditempat umum !" teriak Ayumi

"kenapa??? restoran ini sudah ku sewa khusus tak ada orang lain selain kita, kenapa kamu bilang tempat umum?" tanya Ryuji

Ayumi menyadari sesuatu dia melihat kesekeliling tak ada orang kecuali mereka, makan malam tanpa pesta tertentu dan semua ini apakah Ryuji mengetahui sesuatu??? tanyanya dalam batin