Setelah sekian lama bungkam perihal membuka kartu satu sama lain barulah Bara cukup murka sekarang.
Ancaman Bara yang kembali keluar telah membuatkan di mana datangnya justru kian merajai.
Bening terus menerus mencoba untuk melakukan beberapa usaha bertahan, namun siapa sangka justru bertambah menangis.
Perempuan tengah mengandung itu pun berpisah tempat dengan suami, dia yang harus mencari taxi karena diturunkan oleh Bara tentu tak dapat dimengerti akan perkara hal seperti ini.
"Mau jalan ke mana, mbak?"
"Emm, ke kedai ini. Sudah saya kirim lewat whatsaspp mas."
"Baik, mbak."
Rasanya seakan terbangun dari mimpi yang cukup begitu buruk, dia tak pernah mendapat kebahagiaan setelah menikah dengan laki laki dianggapkan bajingan jalanan.
Bajingan itu terus saja melakukan beberapa hal diantaranya untuk pembalasan yang tentu tidak dimengerti oleh siapapun termasuk istrinya sendiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com