webnovel

Hukum Tabur Tuai

"Kamu kenapa, Rey?" tanya Tante Siska, saat melihatku keluar dari kamar mandi sambil memegangi perut.

Aku hanya menggeleng. Terbayang lagi adegan tidak senonoh Citra dalam video itu. Lagi, aku berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perut.

"Huek! Huek!"

"Rey!" teriak Tante Siska dari luar sambil mengetuk pintu. "Kamu baik-baik saja?"

"Iya, Tante! Aku baik-baik saja, kok. Tante jangan khawatir, ya."

Sungguh aku mual dan jijik, karena adegan itu terus terbayang di pelupuk mata. Beberapa saat kemudian aku keluar kamar mandi menuju meja makan. Aku duduk di sana. Kusandarkan kepala di atas lengan pada meja, karena merasa lemas habis memuntahkan semua isi yang ada di dalam perut ini.

"Om Darmo mana, Tante?" tanyaku sambil memejamkan mata.

"Kayaknya kecape'an. Lagi tidur di kamar. Kenapa, Rey?"

Tante bertanya sembari mengurut leher bagian belakangku. Sepertinya ia benar-benar khawatir dengan keadaanku. Keringat dingin dari tubuhku sampai membasahi baju.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com