webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
167 Chs

Eps.56

Keadaan kembali mempermainkan sang waktu, berharap semua akan berakhir dengan jalan dan tujuan yang sama walaupun rasa ketakutan terus menyelimuti fikiran Shea saat ini, ia takut bahwa takdir tidak akan berpihak padanya.

" sorry ya lama nunggu " ucap Shea yang langsung duduk tepat di samping Janet.

Ia menemui Janet di taman depan kampus setelah Janet menghubungi nya.

Namun Janet masih tenggelam dalam lamunannya hingga ia tak sadar bahwa Shea sudah di dekat nya, merasa Janet tak merespon nya dengan sengaja Shea menjitak kening Janet hingga ia meringis kesakitan

" Shea .... Lo apa-apaan sih, sakit tau " ucap Janet kesal

" lagian Lo dari tadi, ngelamun gue ngomong di kacangin... gue tau ulang tahun Lo malem ini tapi nggak gitu juga kali deg-degan nya " Shea tertawa melihat Janet kesal, sedangkan Janet tak menghiraukan ucapan Shea.

" Lo dari mana? "

" dari aula, gue baru tau kalo disana ada biola "

" iya itu ruangan kan sering di pakek buat acara pensi tahun kampus "

" oh ya... emang bener ya, katanya ruangan itu angker? "

" siapa bilang? jangan ngawur Lo "

" beneran... tadi Alvarez yang bilang "

" Lo ketemu dia? "

Shea hanya mengangguk seperti orang bodoh

" awas ketahuan Aleena Lo..... "

" idihhhhh emang kenapa, Aleena kan bukan pacar Alvarez... lagian gue lebih dulu kenal sama Alvarez di bandingkan tu dedemit "

" owh.... jadi sekarang ngaku ya kenal sama Alvarez, kemaren-kemaren aja setiap ketemu dia kayak orang kebakaran jenggot " ejek Janet, sedang kan Shea hanya berdecak kesal

" Lo nyuruh gue kesini, cuma buat bahas tu cowok muka tembok? " Shea sudah berkecak pinggang seperti preman pasar pagi, sedangkan Janet hanya cengengesan

Keadaan mulai hening, karena Janet bingung akan memulai nya dari mana

" sebenarnya gue bingung mau mulai dari mana ngomgong nya "

" Jan, sumpah ini bukan Lo banget... "

" She... janji sama gue kalo Lo udah tau semua nya, Lo nggak akan marah, benci, ataupun musuhin gue " Janet sudah menggenggam tangan Shea dengan penuh ketakutan

" ada apaan sih " Shea semakin bingung

" janji dulu " Janet mengacungkan jari kelingking nya, dan Shea hanya mengangguk setuju

" sebenarnya- " ucapan Janet terhenti, saat ponsel Shea berdering

" bentar, gue angkat telfon nyokap dulu " ucap Shea sambil sedikit menepi.

Beberapa menit kemudian, Shea kembali menghampiri Janet yang masih dengan setia menunggu nya di bangku taman

" Lo tadi mau ngomong apa? " Shea sudah duduk di sebelah Janet

" ini soal Yesaya " jawab Janet sedikit ragu

" Lo udah dapet kabar dari dia? " tanya Shea dengan antusias, dan terpancar kebahagiaan di wajah Shea saat Janet mengangguk

" Lo serius kan? " tanya Shea sekali lagi

" malam ini, dia bakalan dateng ke acara party gue " jawab Janet dengan gugup

" ya ampun Janet..... gue bahagia banget denger ini, akhirnya Yesaya gue balik... " Shea menghambur ke pelukan Janet dengan kebahagiaan yang tak terkira

" pokoknya malem ini gue harus dandan secantik mungkin supaya nggak malu-maluin nantinya " ucap Shea lagi

Janet terdiam, melihat bahagia di wajah Shea sudah lama sekali sejak kepergian Yesaya, Janet tak melihat perasaan Shea seperti sekarang, tapi jelas bukan hanya itu yang harus Shea tau tapi kebenaran yang sesungguhnya.

" ya ampun gue lupa, gue ada janji sama dosen killer... gue tinggal dulu ya.... Jan sekali lagi makasih banyak yah atas berita bahagia ini... " Shea tak henti-hentinya memeluk Janet dengan bahagia namun berbanding terbalik dengan raut wajah Janet yang masih terlihat takut

" She.... bukan hanya itu yang harus Lo tau... " gumam Janet setelah Shea jauh meninggalkan nya.

*****

Shea berjalan dengan raut wajah bahagia, sekian lama dirinya sabar menunggu akhirnya Yesaya kembali, dan mereka akan segera kembali merajut tali kasih.

BUK!!!!!!!!!

Karena sudah terlewat bahagia, Shea tidak memperhatikan jalannya hingga tanpa sadar ia kembali menabrak dada bidang si most wanted kampus

" jalan itu pakek mata, jangan Meleng " ucap Alvarez

" astaga dimana-mana selalu ada Lo tau nggak.... heran gue " Shea berdecak pinggang

" jodoh mungkin " balas Alvarez ngasal

" apa Lo bilang? " Shea hanya ingin memastikan ucapan Alvarez sekali lagi

" enggak.... enggak ada " Alvarez masih terlihat santai

" untung ganteng, kalo nggak.... udah gue cakar-cakar Lo " batin Shea

Alvarez menyunggingkan sudut bibirnya, karena ia tau apa yang di fikiran Shea, lalu berjalan dengan santai meninggalkan Shea yang masih memandang nya dengan kesal

" huh..... sabar Shea, jangan sampe hal ini buat mood Lo berubah " gumam Shea dengan mengelus d**a nya

****

Apa yang akan terjadi jika cinta yang sudah lama terpisah kini akan kembali bertemu lagi, beberapa hal mungkin saja akan terjadi, sama halnya yang tengah Shea rasakan saat ini. Sepanjang jalan ia bersenandung lagu cinta yang mewakili perasaan saat ini.

Shea baru saja tiba di salah satu toko kue langganan Shalu, karena tadi Shalu menghubungi nya untuk membeli beberapa kue basah. Saat ia masuk ia kembali di pertemukan dengan laki-laki yang selalu membuat nya kesal.

" Lo ngikutin gue ya? " tunjuk Shea dengan kesal

" GeEr Lo.... gue kesini mau ambil kue pesenan bokap gue " balas Alvarez

" Alesan " gumamnya

" udah minggir, Lo ngalangin jalan gue " ucap Shea lalu berjalan meninggalkan Alvarez yang masih berdiri di depan pintu.

" Alvarez.... " merasa namanya di panggil, Alvarez langsung menoleh kebelakang seorang wanita yang sedikit berwajah bule berdiri tepat di belakang nya.

" ya ampun..... ternyata dunia ini sempit banget yah " ucap wanita itu

" kamu apa kabar? kamu nggak pernah berubah ya Rez... malahan kamu makin handsome " wanita itu terlihat sangat ramah padanya

" kok kamu bisa ada disini? " bukannya menjawab, Alvarez malah kembali memberinya pertanyaan

" aku ada kerjaan disini... oh ya kalo kamu punya waktu gimana kalo kita makan bareng? kan udah lama kita nggak ketemu " ajak wanita itu, Alvarez hanya mengangguk setuju.

Shea melihat Alvarez dan seorang wanita bule sedang duduk di teras samping caffe, mereka sedang menikmati beberapa kue dia sana, karena penasaran Shea memberanikan diri mendekati mereka dan berencana ingin menguping pembicaraan mereka, namun seperti nya takdir tak berpihak padanya tanpa sengaja ia menabrak seorang waiter yang membawa nampan berisi kan kue

PRANGGGGGG!!!!!!!!!

mendengar kegaduhan itu, sontak membuat semua pengunjung melihat kearah Shea yang sudah terduduk di lantai termasuk Alvarez dan teman wanitanya.

" maaf mbak, saya nggak sengaja " ucap waiter

" nggak apa-apa kok mbak, saya yang jalan nggak liat-liat " balas Shea

" Shea, Lo ngapain duduk dilantai? "

Shea mendongakkan kepalanya, melihat bahwa Alvarez sudah berdiri di hadapannya

" gue lagi main petak umpet!! " jawabnya asal

" ya menurut Lo???????? " Shea kesal karena melihat Alvarez menahan tawanya, Alvarez mengulurkan tangannya untuk membantu Shea berdiri

" itu tadi saya nggak sengaja mas nabrak mbak nya " ucap sang waiter

" saya yang salah mbak " ucap Shea sekali lagi

" Lo emang suka jalan nabrak-nabrak orang ya... " ejek Alvarez yang mengulum senyum

" dia siapa Rez? " tanya wanita bule di samping Alvarez

" dia Shea... temen kampus " jawabnya singkat

" kamu kuliah lagi? " Clara sedikit terkejut, lalu mengalihkan pandangannya pada Shea

" hai.... aku Clara " wanita bernama Clara itu mengulurkan tangannya

" gue Shea.... " balas nya sopan

" apa dia pacar Alvarez ya... " batin Shea

" Clara mantan gue " ucap Alvarez spontan

" gue nggak nanya... " balas She ketus

" yakin Lo nggak nanya? " Alvarez mengangkat satu alisnya, membuat Shea sedikit gugup

Raut wajah Clara berubah tidak suka saat ia melihat kalau Alvarez menatap Shea dengan penuh arti

" oh ya gimana kalau kita makan bareng, anggap aja sebagai perkenalan kita Shea " ajak Clara

" Emmmmmm kayak nya nggak usah deh, lain waktu aja soalnya gue harus cepet pulang, tapi makasih sebelumnya " ucap Shea kemudian berlalu pergi

" aduh..... apes banget gue ketemu sama dia disini " gumam Shea saat ia sudah berada di dalam mobilnya, ia menyandarkan kepalanya di kursi kemudi memejamkan matanya lalu mengusap wajahnya kesal.

" eh tapi bentar deh, tadi si muka tembok bilang kalo tu cewek mantan pacarnya, apa jangan-jangan cewek itu yang dimaksud sama Gilang tempo hari ya " Shea sedikit berfikir

" arrgghh bodo' ngapain juga gue harus mikirin itu " Shea melaju kan mobil nya meninggalkan area toko kue itu.

****

Alvarez sudah kembali kekantor, setelah pertemuan singkat nya dengan Clara wanita yang pernah mencintai nya, setelah bertahun-tahun mereka tak bertemu.

" Selamat sore pak.... " ucap receptionis yang bernama Dian, sedang kan Alvarez hanya mengangguk

" ada seseorang yang ingin bertemu dengan bapak "

" siapa? "

" beliau pimpinan baru dari perusahaan Wijaya Group pak, sekarang beliau sedang menunggu bapak di ruang tunggu "

Tanpa menjawab lagi, Alvarez langsung melangkah kan kaki panjang nya ke ruang tunggu tepat di depan ruangan pribadi nya

" nah itu dia Pak Alvarez, dia baru tiba " ucap Gilang, pada laki-laki disamping nya yang juga hampir seumuran dengan dirinya

" silakan duduk " ucap Alvarez dengan sopan

" perkenalkan, saya Yesaya pimpinan baru dari perusahaan Wijaya Group " Alvarez hanya mengangguk

" kedatangan saya kesini untuk, memberikan proposal kerjasama dengan perusahaan anda... " Alvarez membuka halaman demi halaman berkas yang di ajukan oleh Yesaya

" baiklah, saya akan mempelajari terlebih dahulu proposal ini untuk keputusan selanjutnya nanti saya akan menghubungi anda melalui asisten saya " ucap Alvarez, Yesaya tersenyum lalu mengulurkan tangannya untuk bersalaman

" terimakasih semoga anda bisa menerima proposal ini dan kita bisa bekerjasama " Alvarez hanya tersenyum kecil dan menyambut uluran tangan Yesaya dengan baik.