webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
167 Chs

Eps.23

Keesokan Hari

" jadi.... semalam Lo datang ke acara besar keluarga Wijaya Group?? " Janet langsung menghampiri Shea yang baru saja masuk ke pintu kelas mereka, namun Shea hanya tersenyum.

" Shea... jawab!!! "

" iya gue kesana diajak bokap gue... tapi gue emang beneran nggak tau kalo ternyata orang tua Yesaya itu rekan bisnis bokap gue " jawab Shea sambil mengeluarkan ponselnya dari saku

" deabak.... ternyata dunia ini sempit banget " ucap Janet menopang dagu dengan kedua tangannya

" oh ya besok Lo dateng kan ke acara pentas musik? " tanya Shea

" iya dong.... " jawab Janet

" eh gue keruang musik dulu ya, mau liat tim seni " Shea langsung beranjak keluar dari kelasnya

" tunggu.... gue ikut... " Janet mengejar Shea yang sudah lebih dulu keluar

Yesaya berjalan dengan santai menuju kelasnya, pesona yang dimiliki oleh Yesaya selalu berhasil mencuri perhatian para siswa

" Yesaya... "

yang bersangkutan Langsung menoleh ke asal suara yang memanggil namanya

" mau kekelas kan? " Yesaya hanya mengangguk

" kalo gitu boleh bareng kan ? " dan Yesaya hanya kembali mengangguk

Mereka berjalan dengan berjalan dengan sejajar menuju kelas meraka

" Lo sama Shea gimana? "

Kinan membuka suara, karena sepanjang koridor sekolah mereka hanya diam

" baik-baik aja " jawab Yesaya singkat

Langkah kaki Yesaya terhenti saat melihat Shea dan Janet berjalan di arah berlawanan dengan mereka, Kinan yang tak sadar juga mengikuti langkah kaki Yesaya yang berhenti mengiringi mata Yesaya menghadap kedepan

" Shea... " gumamnya

Shea mencoba setenang mungkin, dan memaksakan tersenyum dihadapan Yesaya dan Kinan lagi pula mereka hanya berjalan bersama tidak melampaui batas

" hai... " sapa Shea dengan ramah

" hai... " Kinan nampak canggung begitupun dengan Yesaya

" aku sama Kinan cuma ketemu di depan kok " Yesaya mencoba menjelaskan pada Shea

" biasa aja kali... " Shea tersenyum ramah

" perasaan dimana ada Yesaya, dia ngintilin Mulu... " gumam Janet, namun dapat di dengar jelas oleh Shea

" kita keruang musik dulu yah... bye.... " ucap Shea sambil berjalan santai melewati mereka diiringi oleh Janet yang mengekor di belakang Shea

" gue fikir dia bakalan marah, liat gue jalan bareng sama Lo " Yesaya menatap Kinan dengan dingin setelah mendengar ucapan nya

" maaf... bukan maksud gue " kinan bergidik saat melihat tatapan Yesaya yang seperti mengintimidasi, mereka kembali berjalan menuju kelas.

" wih..... dateng bareng yah " ucap Nabila yang melihat Kinan dan Yesaya masuk kekelas dengan berbarengan

" serius Lo bareng Kinan " bisik Daniel, namun Yesaya tidak menggubris perkataan Daniel

" gue sama Yesaya cuma ketemu di koridor sekolah kok " ucap Kinan sedikit melirik kearah Yesaya yang masih bersikap acuh tak acuh

" kalo Shea liat, pasti udah meledak tu anak " ucap Vino

" bener banget... secara Shea kan cemburuan " sambung Nabila

" cemburu wajar kali, Yesaya kan pacarnya " balas Samudera

" iya... emang Lo mau kalo suatu saat liat pacar Lo jalan sama cewek lain " singgung Ragil pada Nabila " gue yakin Lo bakalan 180 derajat lebih parah dari Shea " sambungnya

" apaan sih kalian... jelas-jelas Kinan itu temen satu kelas kita, sama kayak gue dan Cheryl yang nggak pantes buat di cemburuin " balas Nabila yang tak terima ucapan sahabatnya itu

" berisik banget sih.... " ucap Yesaya sambil menyenderkan kepalanya di bangkunya, dan memejamkan matanya

" kita juga ketemu Shea kok di depan, dan dia biasa aja... " ucap Kinan berharap Yesaya akan merespon ucapan nya namun tetap Yesaya tak menggubris ucapan nya.

Jam istirahat, Yesaya mencari Shea keruang musik dan benar saja dia sedang bermesraan dengan biola kesayangan nya

" ternyata masih disini " Yesaya sudah berdiri didepan pintu dengan kedua tangannya didalam saku celana nya

" hai... tumben nyamperin kesini, nggak kekantin " Shea meletakkan biola nya

" nggak... lagi males " Yesaya berjalan menghampiri nya dan menarik kursi kosong untuk ia duduki di sebelah Shea

" bilang aja Lo emang mau liat Shea kesini " ucap Janet

" diem Lo cempreng " balas Yesaya sambil menoyor kepala Janet

" Yesaya kampret.... lama-kelamaan gue jadi bego tau nggak Lo toyor Mulu.... " pekik Janet dengan kesal, membuat Yesaya dan Shea menutup telinga

" emang dari Sononya Lo bego " balas Yesaya

" Sialan Lo... " Janet mengerucut kan bibirnya

" pentas nya besok kan? " tanya Yesaya yang tak ingin meladeni Janet lagi

" iya, kamu dateng kan? " balas Shea

" iya dong.... mana mungkin aku lupa acara penting ini, aku juga bakalan dateng sama yang lain juga " ucap Yesaya, Shea tersenyum senang

" aduh.... sumpah gue beneran kayak obat nyamuk tu nggak!!!! " Janet langsung keluar meninggalkan mereka berdua di ruang musik, Shea hanya tersenyum melihat tingkah Janet

" kamu kok akhir-akhir ini keliatan pucet banget sih " Yesaya memperhatikan raut wajah Shea

" itu karena aku nervous buat acara besok, secara ini kan bawa nama sekolah " balasnya sedangkan Yesaya hanya manggut-manggut

" oh ya, aku laper kekantin yuk " Shea menarik pergelangan tangan Yesaya

" ok... " Yesaya hanya menurut, mereka keluar dari ruang musik. Tanpa mereka sadar ada seseorang yang memperhatikan mereka di belakang.

" hallo Shea..... tambah cantik aja sih " puji Samudera namun mendapat tatapan tajam dari Yesaya membuat Shea tertawa geli

" sering lupa diri sih Lo... " ucap Ragil

" ahhhhh diem Lo kecebong " balas Samudera

" hahahahahaha " Daniel dan yang lain hanya tertawa

" Nabila mana? " tanya Shea karena ia tak melihat sosok Nabila yang biasanya bersama Cheryl

" lagi di perpus sama Kinan " jawab Cheryl

" tumben.... " ucap Daniel

" tau tu anak, sekarang udah berubah banget " sambung Vino

" berubah jadi apa? wonder woman " balas Ragil dengan menyunggingkan sudut bibirnya

" akhir-akhir ini dia emang lagi deket banget sama Kinan, gue sering di cuekin " sambung Cheryl

" tenang Cheryl... ada aak Ragil disini, yang akan setia menemani mu " goda Ragil dengan gaya lebaynya

" idih..... ogah gue sama muka lempeng kayak Lo " balas Cheryl dengan kektus

" hahahahahaha " Ragil kembali menjadi bahan tertawaan para sahabatnya

" awas Loh.... ntar kalian saling jatuh cinta " ucap Daniel

" mendingan gue sama kecebong sekalian dari pada gue sama dia " ucap Cheryl

" eh... gue juga kagak mau sama cewek jutek kayak Lo muka kaku kayak kanebo kering gitu " balas Ragil tak kalah kektus

" hahahahaha " kini Cheryl yang menjadi bahan tertawaan para sahabatnya

Jam pulang sekolah

Shea kembali mengunjungi makam sang ibu sendirian tanpa di temani Yesaya atau pun Ajeng yang biasanya dengan setia selalu mengiringinya, tak lupa juga ia membawa seikat bunga Lily.

Belum sampai ia di pusaran sang ibu, Shea melihat seorang wanita yang pernah ia lihat tempo hari berada di samping pusaran itu, dengan perlahan Shea berjalan tanpa ingin mengejutkan wanita itu.

" aku nggak nyangka ternyata, putri kecil yang kamu lahir sekarang tumbuh menjadi putri yang sangat cantik... bahakan hampir 90% dia mirip sama kamu " ucapannya

" kamu tau, saat aku berhadapan dengannya aku sangat ingin memeluk nya tapi aku tidak memiliki keberanian... aku takut untuk kembali jatuh cinta " air mata sudah menetes di pipi wanita itu

" siapa dia... "

" kenapa dia nampak begitu dekat "

" tapi aku belum pernah sama sekali mengenal nya "

" apa hubungannya dengan mommy "

" apa mereka memiliki ikatan "

Banyak pertanyaan yang terlintas di kepalanya, tiba-tiba membuat Shea merasakan sakit di kepalanya membuat tubuhnya menjadi tak seimbang dan penglihatan nya mulai berkunang-kunang, bahkan ia kembali mengeluarkan cairan merah dari hidungnya sampai akhirnya semua penglihatan nya benar-benar menjadi gelap