webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
167 Chs

Eps. 116

Shea memarkir kan mobilnya di parkiran khusus mahasiswa, baru saja keluar turun dari mobilnya Shea sudah dikejutkan oleh pekikan suara Janet yang berlari menghampiri dirinya.

" I Miss you... " Janet memeluk Shea dengan erat karena sudah satu bulan mereka tidak bertemu.

" Miss you to " Shea membalas pelukan Janet dengan tak kalah eratnya.

" Nih, gue beliin Lo hadiah " Shea mengulurkan paperbag berwarna putih pada Janet.

Shea dan Janet sudah berada di kantin, tempat favorit mereka selagi menunggu jam mata kuliah mereka .

" ya ampun Shea.... makasih ya " bola mata Janet berbinar saat melihat hadiah jam tangan yang di berikan oleh Shea.

" oh ya.... gimana rasanya jadi seorang istri? " goda Janet

" nggak usah mulai deh..... kalo Lo mau tau, buruan akan Gilang nikah!!! " celetuk Shea

" apaan sih Lo.... gue aja baru pacaran sama tu orang, udah mau ngajak nikah aja..... " balas Janet dengan cemberut

" jadi gimana, Lo sama Alvarez udah ehem ehem belom? " goda Janet lagi

" ehem ehem apaan sih "

" alah pura-pura nggak ngerti " cibir Janet

" udah ah, gue malu.... nggak usah bahas itu..... " Janet terkekeh melihat wajah Shea yang mulai memerah karena candaan nya.

" oh ya, gue mau cerita... gue ketemu Aiden di London "

" what? you're serious? " Shea mengangguk dengan mantap sebelum menjawab pertanyaan Janet

" dan parahnya, Alvarez sama Aiden saling kenal tapi gue nggak tau mereka itu kenal dari mana, ternyata dunia ini sempit banget "

" apa Lo udah nanya sama Alvarez? " Shea menggeleng

" waktu baru mau nanya aja, mukanya Alvarez udah horor banget, mana berani gue kalo mukanya udah kayak gitu "

" Lo ketemu dia dimana? "

" di bandara "

" Bandara? atau jangan-jangan.….. " Janet menggantung perkataan nya

" jangan-jangan apa? " tanya Shea dengan raut wajah cengok nya

" dia balik ke Indonesia " cicit Janet, namun masih dapat di dengar oleh Shea.

*********

Alvarez fokus berkutat dengan laptopnya dan beberapa berkas di atas meja kerjanya, dengan ditemani oleh James.

" jangan lupa, minggu depan Lo harus menghadiri gathering di Bandung.... Pak Haidar udah nunggu Lo disana " ucap James, Alvarez menghentikan fokus nya pada layar laptop nya lalu beralih memandang James dengan serius.

" why? " tanya James

" apa Gilang bisa gantiin gue? " tanya Alvarez kembali

" mana bisa lah, Lo udah nyuruh Gilang mengawasi pekerja di lokasi baru... jangan bilang kalo Lo lupa sama perintah Lo sendiri " balas James

" berapa hari acara nya? "

" mungkin sekitar 3 sampai 4 harian " Alvarez berfikir keras, itu artinya dirinya akan meninggalkan Shea untuk beberapa hari.

" Lo mikirin apaan sih, nggak biasanya Lo kayak gini? " tanya James lagi, namun Alvarez hanya diam kemudian melanjutkan pekerjaan nya.

Waktu sudah menunjukkan jam makan siang, para staf di perusahaan yang Alvarez pimpin sudah meninggalkan pekerjaan mereka lalu pergi makan siang di kantin yang tak jauh dari gedung kantor.

Gilang dan James berjalan dengan santai menuju pintu lobi, namun ada yang menarik perhatian mereka berdua saat melihat seorang wanita cantik bertubuh sexi dengan tinggi badan yg ideal lebih dulu masuk dengan membawa dua paperbag yang berisi kan makanan.

" itukan sekertaris nya pak Erlangga, kok dia bisa ada disini? " tanya James

" gue aja nggak tau " sahut Gilang

Wanita itu tersenyum manis pada Gilang dan James

" selamat siang pak Gilang, Pak James... " sapa wanita itu

" selamat siang " balas mereka serentak

" kalian mau kemana? " tanya nya

" kita mau ke kantin depan untuk makan siang " jawab Gilang mewakili James

" oh kebetulan sekali, saya datang kesini untuk mengajak kalian makan siang bersama, apa beliau masih ada di ruangan nya? "

Gilang dan James saling melirik, sebelum menjawab tawaran dari wanita itu.

" oh ya, sebelumnya perkenalkan nama saya Luna saya sekertaris pak Erlangga, kita pernah bertemu di ruang rapat tapi sayang nya kita belum sempat berkenalan " ucap wanita yang bernama Luna itu

" jadi bagaimana? apa kalian menerima tawaran saya? " tanya Luna lagi

" sebelumnya terimakasih, tapi sayangnya Pak Alvarez sudah lebih dulu keluar untuk makan siang " jawab James dengan sedikit ketus, dan itu tidak luput dari penglihatan Gilang

" wah sayang sekali... pada hal saya sudah membawakan makan siang untuk beliau " Luna mendesah kecewa sambil menunjukkan paperbag yang dia jinjing

" seharusnya anda, menghubungi nya terlebih dahulu sebelum anda datang agar anda tidak merasa kecewa " sentil Gilang, Luna tersenyum kaku saat mendengar perkataan Gilang

" yah, apa lagi sekarang beliau sudah memiliki istri, pasti sekarang beliau sedang bersama istri tercinta nya untuk makan siang bersama " tepat sekali yang diucapkan oleh James, karena sebelum Alvarez keluar, laki-laki itu sudah memberitahu James kalau dirinya akan makan bersama Shea dan James sengaja menekan kata istri tercinta nya di hadapan Luna

Ada sedikit keterkejutan dari wajah Luna, namun dengan cepat ia tepis

" oh baiklah kalau begitu, ini makanan untuk kalian saja... " Luna mengulurkan paperbag itu pada Gilang, dan diterima oleh Gilang dengan baik.

" baiklah kalau begitu, saya permisi " ucap Luna dengan tersenyum kaku, kemudian berlalu pergi.

" seperti nya, kita harus ngasih tau Alvarez supaya tu batu es bisa jaga-jaga " ucap James

" gue setuju, gue yakin tu cewek pasti ada maksud tertentu... kalo nggak, ngapain dia harus repot-repot bawain makanan segala buat Alvarez dan bela-belain jauh-jauh datang kesini " balas Gilang

" Alvarez harus berhati-hati " sambung James, dan di setujui dengan tegas oleh Gilang.

***********

" gimana kuliah nya? "

Alvarez dan Shea sedang berada di salah satu restoran favorit mereka, menikmati makan siang bersama.

" aman " jawab Shea dengan santai " habis dari ini, aku ke kampus lagi soalnya masih ada mata kuliah " sambung nya

" mau aku antar? " tawar Alvarez

" kan aku bawa mobil "

" nanti aku hubungi Gilang aja untuk bawa mobil kamu "

" udah nggak usah, aku sendiri aja lagian Gilang itu asisten kamu bukan sopir kamu "

" ok baiklah Mrs. Alvarez " Alvarez menghela nafas lelah karena dia tak ingin berdebat dengan sang istri hanya karena masalah sepele sedangkan Shea tersenyum manis.

" aku ke toilet sebentar " Shea beranjak dari kursinya lalu menuju toilet

Alvarez sudah lebih dulu menuju kasir, sembari menunggu Shea. Alvarez fokus pada layar ponsel nya sehingga dirinya tidak menyadari bahwa ada wanita cantik yang berdiri di hadapannya.

" Pak Alvarez.... " sapa wanita itu, Alvarez sedikit terkejut lalu memasang wajah datar

" ternyata anda disini, saya mencari anda di kantor tapi tidak ada "

" ada apa anda mencari saya di jam makan siang? "

" awalnya saya ingin mengajak anda untuk makan siang bersama, tapi kata pak Gilang dan pak James anda sudah lebih dulu keluar... dan kebetulan sekali kita bertemu disini " wanita itu sedikit menoleh ke kanan dan ke kiri seperti mencari sesuatu

" bagaimana kalau kita makan bersama, dan sedikit membahas tentang proyek? " tawarnya

" terimakasih atas tawaran anda Nona Luna, tapi maaf saya baru saja selesai makan siang bersama istri saya " tolak Alvarez tanpa basa-basi, Luna tersenyum kecut.

Dari arah belakang, seorang waiter yang membawa baki berisikan minuman tidak sengaja menyenggol bahu Luna dan membuat Luna tidak dapat menjaga keseimbangan tubuhnya.

BUKKKK

Tubuh sexi Luna tersandar pada dada bidang Alvarez, jarak mereka berdua begitu intim dengan jarak sedekat ini Luna dapat dengan leluasa mencium aroma maskulin dari tubuh tegap Alvarez, sampai akhirnya mata mereka bertemu.

Dalam beberapa detik, Luna juga bisa dengan leluasa memandang wajah tampan itu, Luna begitu terpesona. Dirinya membayangkan jika Alvarez menjadi kekasihnya.

" maaf nyonya, saya tidak sengaja " ucap waiter dengan ketakutan

Luna pun tersadar dari lamunan panjangnya, lalu menatap waiter itu dengan tajam

" kalau jalan pakai mata!!!! untung saja minuman itu tidak membasahi baju saya!!!! " hardik Luna, Alvarez hanya diam melihat tingkah Luna yang begitu nyalang.

" maaf kan saya nyonya.... sekali lagi maafkan saya, saya benar-benar tidak sengaja " ucap waiter itu lagi

" sudah..... pergi sana!!!! " usir Luna dengan lantang, dengan cepat waiter itu berlalu pergi.

" apa begitu cara anda memperlakukan orang? " tanya Alvarez dengan sarkas

" maksud Bapak? "

Belum sempat menjawab, Alvarez melihat Shea sudah berdiri tak jauh dari dirinya dan Luna berada.

" Shea " cicit Alvarez namun masih bisa di dengar jelas oleh Luna, Luna pun membalikkan tubuhnya lalu melihat wanita yang berpenampilan seperti seorang remaja berdiri tak jauh darinya.

Luna tersenyum sinis melihat penampilan Shea yang masih seperti anak ABG, karena di bandingkan dengan dirinya, penampilan Luna lebih dewasa dan sexi, dengan cepat Alvarez menghampiri Shea dan tak menghiraukan tatapan tidak terima Luna.

" hei sayang, kamu sudah selesai? " Alvarez merengkuh pundak istri nya, Shea tersenyum kecil lalu mengangguk.

Dengan santai Luna berjalan dengan santai menghampiri sepasang suami-istri itu.

" dia siapa Pak Alvarez? " tanya Luna dengan lancang

Alvarez menatap Luna dengan tajam, berbeda dengan Shea yang terlihat begitu santai apa lagi saat Luna begitu sangat menonjol kan dirinya.

" Shea... istri tercinta dari seorang Alvarez, iya kan sayang " Shea mengedipkan sebelah matanya pada Alvarez, dan di sambut senyum simpul oleh laki-laki itu pemandangan itu juga tak luput dari tatapan tajam Luna yang mulai merasa panas.