webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
167 Chs

Eps. 114

Bahagia, yah itulah yang dirasakan oleh Shea saat ini bagaimana tidak, kasih sayang yang di berikan oleh Alvarez sungguh besar dan menjadi istri dari seorang Alvarez menjadi kebanggaan sendiri untuk dirinya.

" malam ini kita jadi kerumah papi kan? " Shea baru saja selesai mengeringkan rambut nya

" iya jadi kok sayang, aku juga udah telfon papi kalo kita akan ke sana.... sekalian papi ngajak kita dinner bareng " ucap Alvarez namun pandangan nya fokus pada laptop nya.

Kring Kring Kring

Shea meraih benda pipih yang sedari tadi berdering di atas malas, seutas senyum terpancar dari wajah cantik nya

" Halo... " Shea sedikit menjauh kan benda pipih itu dari telinga nya ketika mendengar pekikan nyelengking dari seberang sana

" tega banget ya Lo, nggak ngabarin gue kalo udah pulang, malah gue tau nya dari Gilang "

" iya sorry gue belum sempet ngabarin Lo " Shea yakin sahabat nya yang cerewet itu pasti sedang uring-uringan

" kapan Lo masuk kuliah? "

" kemungkinan besok lusa gue baru masuk " Alvarez sedikit melirik Shea yang masih sibuk berbicara dengan Janet di telfon.

" gue udah kangen banget sama Lo.... banyak hal yang mau gue ceritain sama Lo "

" gue juga kangen banget sama Lo, oh ya gue juga punya oleh-oleh buat Lo dari London "

" repot-repot banget sih beliin oleh-oleh, Lo udah pulang aja gue udah seneng banget Shea.... " Shea tersenyum mendengar ucapan tulus dari sahabat nya itu.

" Ayo sayang kita berangkat, mumpung belum Magrib " ajak Alvarez sembari beranjak dari duduknya.

" Janet udah dulu ya, soalnya gue mau kerumah bokap.... see you " Shea langsung mengakhiri panggilan telepon nya dengan Janet.

Shea mengambil tas selempang nya, lalu berjalan beriringan dengan Alvarez.

Shea dan Alvarez di sambut antusias oleh si kembar setibanya mereka di rumah Brian. Shalu menyambut kedatangan mereka di depan pintu.

" apa kabar sayang " Shalu memeluk Shea dengan erat lalu mengecup pipi Shea Shea dengan penuh kasih sayang.

" Alhamdulillah aku baik Mom..... " Shalu beralih memeluk menantunya itu, kemudian mereka semua masuk untuk menemui Brian, Anita dan Gunawan.

" Papi..... " Shea berlari menghampiri Brian yang baru saja keluar dari kamar, Alvarez hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat tingkah istri mungilnya itu.

" kamu yang sabar ya, ngadepin Shea yang terkadang tingkah nya masih seperti anak kecil.... " Shalu berdiri di samping Alvarez

" iya Mom..... Shea itu adalah wanita ajaib " Shalu terkekeh mendengar julukan yang di berikan oleh Alvarez untuk putri sambung itu.

" I Miss you so much.... " Shea memeluk Brian dengan erat

" I Miss you to princess " balas Brian dengan membelai lembut rambut panjang putri nya itu, Shea mengurai pelukannya lalu beralih memeluk Oma dan opa nya.

Malam ini kediaman Brian kembali ramai, celoteh si kembar bersama Shea menjadi backsound makan malam mereka, suara tawa bergemuruh melihat tingkah lucu si kembar yang menginjak umur 3 tahun itu.

" apa Gilang sudah memberitahu kamu tentang proposal dari PT. Andalaz? " Setelah makan malam, Brian mengajak Alvarez berbincang di ruang kerjanya

" iya Pi.... Gilang sudah mengatakan semuanya, tanpa terkecuali " Brian mengambil map warna merah di dalam brankas nya lalu memberikan kepada Alvarez

" itu adalah surat yang harus kamu tanda tangani " Alvarez membuka map merah itu lalu membacanya dengan sedetail mungkin.

" apa papi yakin, akan memberikan bantuan sebesar ini pada mereka? " tanya Alvarez sebelum dirinya menandatangani berkas itu, Brian tersenyum kecil sebelum menjawab pertanyaan menantu nya itu.

" kamu yang akan terjun langsung mengawasi kinerja kerja mereka, papi tahu kamu sedikit keberatan tapi tidak ada salahnya kita kembali memberikan mereka kesempatan " Brian mencoba memberikan keyakinan pada Alvarez.

" papi juga sudah membahas ini sebelum nya pada papa kamu, dan dia setuju, kami sudah menandatangani surat perjanjian ini tinggal menunggu keputusan kamu " Alvarez masih berfikir keras sebelum mengambil keputusan besar ini.

" kita lihat hasil rapat direksi besok Pi "

**********

Shea dan Alvarez sudah kembali ke kediaman Haidar, Alvarez sudah memutuskan mengajak Shea untuk tinggal bersama Haidar.

" kamu tadi ngobrol apa sama papi? " saat ini Shea sedang berada dalam pelukan Alvarez, karena hari sudah larut malam dan sudah waktunya mereka untuk istirahat

" cuma bahas soal kerjaan aja kok sayang " Alvarez tersenyum manis pada istri nya itu

" besok lusa, aku masuk kuliah ya "

" ok baiklah, tapi ingat kamu bukan anak gadis lagi.... jangan nakal di kampus, nakal nya cukup sama aku aja " Shea terkekeh mendengar penuturan Alvarez

" jangan ketawa.... aku serius nih "

" iya sayang... kamu jangan khawatir, lagian satu kampus juga udah pada tau kalo aku sama kamu udah menikah " Alvarez tersenyum penuh kemenangan, lalu mengecup sekilas bibir pink Shea

" dasar mesum..... " gerutu Shea

" mesum nya juga cuma sama kamu kok " Alvarez semakin mengeratkan pelukannya

" ok..... sekarang waktunya tidur, good Night my husband "

" good night my wife " Alvarez dan Shea pun tenggelam dalam mimpi mereka

**********

Pagi ini, Shea sudah sibuk berkutat di dapur di bantu oleh Bik Minah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Alvarez, sedangkan Haidar masih berada di Bandung mengurus cabang perusahaan mereka yang baru di bangun.

Alvarez sudah siap dengan pakaian kantornya, melihat Alvarez yang menuruni anak tangga spontan membuat Shea berdecak kagum memandangi penampilan suaminya itu. Alvarez mengenakan celana bahan hitam dengan di padukan warna kemeja dan Jaz yang senada tak lupa juga dasi berwarna biru malam yang melingkar di leher jenjang Alvarez.

Alvarez terlihat sangat tampan dan berwibawa memakai setelan itu, hingga Shea tak berkedip memandang nya.

" awas omlet nya gosong nona " goda Bik Minah, Shea terlihat salah tingkah, dengan cepat Shea mematikan kompor nya lalu meniriskan omlet di piring untuk dihidangkan di meja makan.

" hemmmm kayak nya nasi goreng dan omlet nya enak nih " puji Alvarez yang sudah duduk di kursinya

" iya Tuan, sebab nona Shea memasak nya dengan penuh cinta " celetuk Bik Minah. Wajah Shea memerah, mendengar candaan Bik Minah yang memang benar adanya.

Alvarez memakan nasi goreng sederhana buatan Shea dengan lahap dan itu tak luput dari pandangan Shea. Ternyata suaminya itu begitu menikmati nasi goreng buatannya. Setelah sarapan Shea pun mengantar Alvarez sampai kedepan pintu.

" kamu baik-baik dirumah ya "

" kalo aku bosen gimana? "

" kamu chatting aku aja "

" terus kalo masih bosen gimana? "

" kamu bisa telfon aku "

" kalo tetap bosen? "

" aku pulang " Shea terkekeh mendengar jawaban terakhir suaminya itu

" aku cuma becanda doang kok sayang "

" tapi aku serius " Alvarez merengkuh pinggang ramping Shea, hingga tak ada jarak antara mereka dan spontan membuat Shea terlonjak kaget

" sayang, kamu apa-apaan sih, kalo ada yang liat gimana? " Shea memukul lengan Alvarez dengan sedikit keras

" tapikan nggak ada yang liat " Alvarez mengecup bibir pink Shea yang kini menjadi favorit nya, lalu melumat nya dengan lembut. Shea tidak memberontak melainkan dirinya juga menikmati manisnya bibir tipis suaminya.

" I love you.... " bisik Alvarez disela ciuman mereka

" I love you to " Alvarez pun melepaskan tautan bibir mereka saat Shea mulai kehabisan oksigen, Alvarez tersenyum manis lalu mengusap bibir Shea yang masih terlihat basah.

" aku berangkat yah, bye.... " Alvarez masih sempat mengecup puncak kepala Shea

" bye.... hati-hati ya "

Setelah mobil Alvarez keluar gerbang, Shea mulai berfikir kegiatan apa yang akan dia mulai karena hari ini dirinya belum masuk kuliah kembali, dan besok dirinya baru akan kembali menjadi mahasiswi dengan status nya yang kini sudah menjadi seorang istri dari Alvarez.