Shari melangkah memasuki rumah setelah Babeh Djaja lebih dulu. Seperti dugaan gadis tersebut, sang ayah terlihat langsung menuju ke arah belakang, ke kamar mandi. Mungkin untuk bebersih diri, dan mengambil wudu sebelum melaksanakan Salat Zhuhur. Shari pun langsung menuju kamarnya untuk berganti pakaian.
"Babeh nggak salat dulu?" tanya Shari saat akan menuju ke kamar mandi dan melihat sang ayah sedang duduk-duduk santai di ruang depan.
"Kagak," sahut Babeh Djaja. "Babeh udeh solat di Musola tadi. Lu mo solat?"
"Iya."
"Ya udeh, gih sono," kata Babeh Djaja lagi. "Babeh udeh laper ni."
"Iya, bentar."
Dan Shari pun bergegas menuju kamar mandi guna bebersih diri, lalu berwudu.
Selama menunggu sang anak melaksanakan ibadahnya itu, Babeh Djaja tetap berada di ruang tamu. Duduk dalam keheningannya sendiri.
Apa pun yang sudah terjadi, Babeh Djaja tahu pasti dan sangat sadar bahwa apa yang ia katakan tadi itu kepada Akhirali dan Bi Ayu bukanlah sesuatu yang menyenangkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com