"Maksud aku tuh," lanjut Amia dengan suara yang tiba-tiba menjadi pelan, dan lebih… feminin di mata Rezqi. "Kamu juga boleh main-main ke rumahku. Yaa, kalau ada waktu dan kalau nggak keberatan juga."
Rezqi tidak membalas ucapan Amia, ia hanya diam dan tersenyum sembari memandang ke arah lautan. Meski begitu, tak urung Rezqi merasa seperti mendapat durian runtuh. Senang, sekaligus deg-degan. Sungguh bukan perasaan yang biasa terjadi pada dirinya yang kali ini melanda badan diri, pikiran, dan hati.
Lagipula, ia juga ingin tahu seperti apa Jodi bila di rumahnya itu. Jadi, bukan semata-mata ingin lebih dekat dengan Amia sendiri.
Melihat ketenangan dan senyum tipis di wajah laki-laki tersebut, Amia hanya bisa menanggapi dengan senyuman pula. Ia yakin, suatu saat nanti Rezqi pasti akan berkunjung juga ke rumahnya. Dan bila hal itu tidak terjadi sama sekali, Amia masih memiliki satu kartu As terhadap laki-laki itu sendiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com