webnovel

tiga serangkai

tiga orang bersahabat dari kecil tinggal dikampung inpres desa tertinggal yang bertingkah konyol tanpa mereka sadari setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu tiga sahabat ini menjalani nasib masing-masing

Jhony_Koto · Realistic
Not enough ratings
33 Chs

Ujian

"kamu boleh berteman sama siapa saja tapi jangan sampai berhari hari dirumah orang tak pulang pulang ga enak Mak dengar gosip orang kampung kamu sudah beberapa hari belakangan kamu tinggal dirumah Safril "kata Mak samsimar ibuku

ini karena sebentar lagi ujian saja Mak kami belajar kelompok dirumah Safril, setelah ujian kenaikan kelas kita juga masing masing akan pergi tak tau nasib membawa kemana kata Joni menjawab pertanyaan samsimar ibunya.

jadi sekarang tebal tebal kan dulu telinga mak saya mau fokus sama ujian dulu" kata Joni mengambil tas dan mengisi dengan barang yang diperlukan seperti seragam sekolah dan kain sarung buat solat tak lupa dia bawa kemana mana.

"Safril nya ada Mak kata Joni pada piak apuak orang tua Safril yang sedang mengayak tepung yang mau bikin sala bulek.

"ada dibelakang lagi berkebun Jawa uni piak apuak.

kemudian joni pergi kebelakang rumah menghampirinya Safril.

"sini Jon bantu aku mau nanam pisang "kata Safril yang sedang menggali lubang pisang.

kemudian joni tanpa disuruh mengambil cangkul yang terletak dipojok dapur.

" segini cukup jarak nya saf kata joni mengira ngira jarak yang ideal untuk kebun pisang.

"kira kira dua meter saja terlalu rapat juga tak baik buat pertumbuhan batang pisang" kata Safril

Joni mengayunkan cangkulnya sehingga sudah tergali beberapa lubang pisang.

kok sudah jam segini Amir belum kesini juga kata Safri sambil melihat jam yang ditaruh dipinggir kebun.

"kita tunggu sejam lagi kalau dia tak datang juga kita samperin saja kerumah" kata Joni.

"nanti saja habis kita berkebun " kata Safril

"istirahat dulu bubur kacang ijo sudah matang nanti kerja nya disambung lagi "kata uni rat kakak Safril sambil membawa dua mangkuk bubur kacang ijo plus teh manis nya

yah kakak Joni baru kerja sedikit makanan nya sudah diantar kan saja pasti setelah Kenyang dia banyak istirahat nya kata Safril.

ya ga apa apa kerja disini tak dipaksakan kata uni rat

ini lah yang aku senang dirumah mu saf mau hari apa saja selalu bikin makan kata Joni.

kamu bisa saja Joni kata uni rat kembali membatu piak apuak menubuk tepung buat dagang besok pagi.

" ayo Jon kita makan dulu kalau tidak bubur nya dingin tidak enak lagi buat dimakan "kata Safril berjalan menuju tempat uni rat menaruh kacang ijo dan teh manis hangat nya.

"rajin juga kamu saf sempat sempat nya berkebun ketika waktu sudah mepet ebtanas begini" kata Joni

"lumayan buat menghasilkan keringat "kata Safril

sekitar jam sembilan mereka berdua pergi kerumah Amir yang terletak di pinggir tebing dekat surau lumpuah

"Amir ada Mai tanya Joni sama mama nya Amir yang waktu itu lagi masak didapur

"ada di tepi sawah lagi ngambil jengkol yang sudah tua"kata imai.

mereka berdua bergegas ketempat yang dimaksud

"Amir kata Joni berteriak memanggil nama Amir.

"apa ku lagi diatas" jawab Amir

sontak kedua nya mendongak keatas, terlihat lah Amir yang sedang nongkrong diata pohon jengkol.

"mana buah jengkol nya biar aku kumpulkan"kata Joni.

"buah apa galahku jatuh dari tadi aku menunggu orang yang mau membatu mengambilkan nya" kata Amir.

kemudian Safril memanjat pohon jengkol untuk memberikan galahnya pada Amir.

sedangkan Joni dibawah siap mengumpulkan jengkol yang akan jatuh.

"sudah sudah banyak hampir setengah karung kata Joni setelah Amir dan Safril memetik jengkol.

"dihabiskan semua biar ranting jengkol nya tumbuh tunas baru dan berbunga lagi"

"disisakan juga bercuma habis sama tupai" kata Amir

"tak lama Safril turun dengan merosot pada batang jengkol.

"tolong aku "kata Safril buka baju dan mengibas ngibaskan pada semut yang megerayangi tubuh nya.

"cepat amat kau turun "kata Joni.

"kamu tak lihat dibadanku banyak semut begini "kata Safril.

kemudian joni membantu mengusir semut semut yang menempel di badan Safril.

"badan saja yang besar tapi takut sama semut" kata Joni.

"bukan aku takut digigit semut tapi masuk ketelinga dan susah keluar nya"kata Safril yang terus mengibaskan bajunya.

"payah kamu Safril baru semut segitu saja sudah takut lihat badanku sudah menghitam digigit semut santai saja " kata Amir memamerkan badan nya yang sedang digigit semut.

"tak bisa disamakan lah semut dini sudah kenal sama kamu jadi gigitan nya tak terlalu sakit" kata Safri.

"sudah sudah semut yang kalian ributkan "kata Joni yang dari tadi fokus mengumpulkan jengkol.

setelah semua jengkol nya habis dipetik dan diberikan pada imai

"mandi kesungai seperti nya seru nih sekalian solat Jumat" kata Safril.

disini kemana kita mau mandi , kesumur induk aku tak biasa , kesurau lumpuah apalagi kata Joni

"mari kita kesungai kata Amir mereka kali ini sepakat mandi di sungai.

kemudian mereka bertiga menuruni mengikuti jalan kampung yang menuju surau lumpuah.

telurus meniti jembatan dua buah pipa besi buat menyalurkan Air sawah.

yang sudah ada sebelum ketiganya lahir.

sesampai mereka sampaikan didepan masjid mereka langsung ke bibir sungai menuruni tangga buka baju dan lompat kesungai

hilang semua gerah yang dirasakan mereka bertiga setelah berada dalam air.

"ayo Jon lompat ikut kami "kata Amir yang sudah berulang kali naik turun lompat dari jembatan.

"malu aku" kata Joni sambil menunjuk pada seorang gadis seumur mereka yang dari tadi memperhatikan mereka bertiga mandi.

"pergi sana jangan tonton,kami mau mandi usir Amir sama upiak gata yang sebelum mereka datang sudah ada diatas jembatan itu.

kalian saja yang pergi aku sudah dari tadi disini "kata upiak gata yang sebenarnya lagi menggembalakan sapi nya dipinggir sungai yang rumput nya hijau hijau serta airnya bening.

"alah cuek saja tutupi burung mu kalau malu kamu belum disunat" kata Amir

"Joni belum disunat Cemen badan saja yang besar tapi pengecut "kata upiak gata yang kebetulan mendengar percakapan mereka.

"kamu pakai buka buka rahasia segala" kata Safril

"cuma supiak gata cuek saja "kata Amir.

"iya iya aku pergi" kata supiak gata sambil memindahkan sapinya ketepatan lain.

"Jon supiak gata sudah pergi "kata Safril.

setelah piak gata pergi joni naik keatas jembatan lompat terjun bebas kebawah sekitar dua meter mengikuti kedua kawannya.

"lompat bulek kata Amir loncat sambil bersila diudara.

"lompat kayang kata Amir melompat sambil kayang diudara.

asik bener ketiga nya turun naik melompat dengan bermacam gaya sehingga tanpa mereka sadari makin banyak saja anak anak mandi bareng mereka.

ketiganya berhenti mandi ketika azan solat Jum'at berkumandang.

dengan tubuh yang mengkerut dan pucat mereka memakai baju dan pergi kedalam masjid mengikuti solat Jumat.

setelah solat Jum'at mereka bertiga pulang belakang.

"Mak Katik tikar masjid kami yang gulung ya" kata Amir

"yang rapi jangan asal asalan saja" kata Mak Katik kemudian pergi kesurau dibelakang masjid.

kemudian mereka bertiga dengan riang nya menggulung tikar

setelah rapi dan bersih

"Safril coba angkat badan ku "kata Amir

kemudian joni dan Safril menjolang tubuh Amir yang mencoba meraba kubah setinggi dua meter pada tiang besar yang ada ditengah masjid .

"biasanya orang menaruh duitnya ketika nazar mereka terkabul disini" kata Amir

kemudian dia meraba raba mencari uang yang sengaja ditaruh orang yang bernanzar.

setelah mengambilkan semua duit yang ada dikubah Amir turun.

"Alhamdulillah dapat segini kata Amir mengatongi duit yang didapat.

"kita kumpulkan dulu nati kita bagi kata Amir setelah itu ketiga pergi kesurau yang ada dibelakang masjid.

"sudah selesai makatik" kata Amir.

kemudian Mak Katik kedalam mengambil duit yang ada dikotak amal dua puluh ribu diberikan pada mereka.

"makasih mak" kata Amir.

ikuti aku kita cari tambahan kata Amir.

kemudian mereka bertiga pergi ke kompleks kuburan yang ada disampingnya surau

"kemana lagi mir kata Joni

ikuti saja aku nanti kamu juga tau kata Amir langsung masuk kedalam kompleks makam.