webnovel

tiga serangkai

tiga orang bersahabat dari kecil tinggal dikampung inpres desa tertinggal yang bertingkah konyol tanpa mereka sadari setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu tiga sahabat ini menjalani nasib masing-masing

Jhony_Koto · Realistic
Not enough ratings
33 Chs

cadangan

"siapa yang bertugas mengambil foto ini "kata penyidik pada ketiga orang itu sambil memperlihatkan foto hitam putih tiga kali empat milik joni

"bukan saya pak 'kata teriman .

"kalau bukan kamu siapa lagi'

" cepat mengaku kalau tak ada yang mengaku saya tak segan segan menyakiti kalian" kata polisi

"jangan ada yang mengaku " kata teriman sambil melemparkan pil kobra hasil racikan sendiri ke mulut Mak itam dan Wawan.

mereka serentak menelan tablet pil kobra tak lama ketiganya kejang kejang dan keluar busa dari mulut masing-masing.

"tolooong !!"teriak penyidik sehingga

polisi berlarian keruangan penyidik memberikan pertolongan pertama meminum kan obat anti racun setelah itu dibawa ketika nya ke ambulans menuju rumah sakit Pariaman

" mengapa mereka digotong semua ke ambulans "kata Joni ke pak sabar.

"menurut penyidik mereka kompak mengakhiri hidupnya dengan menelan pil kobra biar tak ketahuan pelakunya"kata pak sabar

kemudian pak sabar ,Joni, Dan uni nun ikut dengan mobil polisi mengikuti ambulans sampai kerumahnya sakit Pariaman.

ketiganya langsung dimasukkan keruangan icu

"bagaimana mana dok suami saya" kata uni nun

"suami ibu sedang kritis sekarang harus banyak berdoa dan jangan kesini dulu sebelum kami panggil "kata dokter Iqbal menutup pintu ruang ICU

"ini gara gara kamu Joni masalah dibesarkan besar kan berapa banyak yang jadi korban"kata uni nun

"Mak itam kalau tak keterlaluan tak bakal saya tempuh jalur hukum itu sudah resiko mereka berani berbuat harus tanggung jawab saya tak mau ada korban yang lain kata joni

"awas kalau terjadi apa apa sama suamiku kamu harus bertanggung jawab "kata uni nun berlalu pergi.

tak lama datang ayu dan ajo Ali suamiteriman

"dimana mereka berdua ditahan kata ayu.

"mereka tak sadar kan diri diruangan icu "kata uni nun

"kamu Jon masih SMA kelas satu saja berkasus besar begini bagaimana nanti

kamu disekolah kan tinggi tinggi cuma bisa membunuh orang "kata ayu

"mana menyangka kasus nya sampai seperti ini niat hati saya agar mereka mengaku dan tak mengulangi lagi perbuatannya kata Joni.

"siapa lagi yang mengantarkan aku cuci darah tiga kali seminggu kalau suamiku tak sadar begini" kata ayu menangis

"bangun sayang,cuma kamu satu satunya tulang punggung keluarga bagaimana nasibnya anak kita nanti kalau tak ada kamu lagi" kata ajo Ali mencium pipi teriman

"dek urusan Anda sudah selesai sebaiknya kami antar pulang kerumah" kata polisi yang tak tega melihat Joni mendapatkan ancaman dari keluarga terduga pelaku

dengan naik mobil polisi Joni dan pak sabar diantar pulang

"turun kan disimpang duku banyak Saja pak biar saya jalan kerumah takut Mak jantungan melihat sudah dua kali berurusan sama polisi " kata joni

"kami harus pastikan kamu sampai dirumah dimana dijemput disitu dikembalikan tak seperti jablay yang diturunkan dijalan" kata pak polisi

sampai dirumah joni sudah ditunggu sama keluarga

"kamu tak apa apa nak 'kata samsimar memeriksa kalau anak nya terluka

'tak apa apa Mak ,kata joni

"kamu kasus apa lagi nak" kata samsimar.

"panjang ceritanya Mak yang jelas Wawan teriman dan Mak itam sekarang ada dirumah sakit kalau terjadi apa-apa aku harus tanggung jawab "Kata Joni.

"apa yang kau tanya kan samsimar Beri dulu anakmu minum baru setelah itu kau melakukan yang lain " kata uwok

ketika polisi hendak pulang terdengar suara sirine ambulans

tak lama lewat dua mobil ambulans depan rumah Joni,dan ketika semua menyaksikan nya ayu buka kaca dan melemparkan surat kaleng yang berisi ancaman

"sebaiknya keluarga uni samsimar mengungsi dulu ketempat yang aman sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan" kata polisi

"kemana kita mengungsi Mak " kata Ita

"kita kemas kemasukan saja dulu pakaian setelah itu baru kita tentukan kemana kita akan pergi "kata samsimar masuk kedalam mengambil baju yang akan dibawa

melihat itu Joni dan Ita melakukan hal yang sama

"aku bagaimana Mak" kata zundai

"kemana kami pergi kamu akan aku ajak serta" kata Joni.

dalam hitungan menit mereka sudah selesai berkemas-kemas dan tak lupa mengunci pintu

"wok waktu kami tidak banyak tolong titip rumah, ternak saya sengaja umbar biar bisa cari makan sendiri " kata samsimar

"apa tak sebaiknya kita selesaikan masalah nya dengan cara kekeluargaan "kata uwok.

"ini bukan masalah kecil wok tiga orang sekaligus yang pulang dengan ambulans "kata samsimar

"terserah kalian lah mana ya terbaik nanti aku liat liat rumah mu" kata uwok

"ayo pak" kata samsimar setelah memastikan tak ada listrik pintu yang tak terkunci

"kami berangkat Dulu wok "kata samsimar

"hati hati dan pandai pandai dirumah orang" kata uwok

"iya bi" kata Joni

setelah semuanya masuk mobil

" kita kemana"kata polisi

"kepasar raya Padang pak" kata samsimar

"sampai dipolsek pauh kambar kita harus ganti mobil biasa mobil ini tidak bisa masuk wilayah polres Padang soalnya pasar raya sudah bukan daerah tugasnya kami lagi" kata pak polisi

setelah laporan dan Transit sebentar di pauh kambar kemudian mereka melanjutkan perjalanan kepasar raya Padang

"sudah banyak berubah kota Padang apa lagi setelah gempa kemaren" kata samsimar

"kapan Mak terakhir ke Padang"kata Joni

"ketika kamu berumur dua tahun" kata samsimar

"aku juga masih ingat ketika aku diajak naik pesawat mainan yang mutar mutar "kata Joni

"aku Mak" kata Ita

"kamu belum lahir " kata samsimar

"kita sudah sampai pasar raya uni samsimar mau saya turun kan dimana "kata pak polisi

langsung saja ke tarandam pak kata samsimar

"bapak tau pasar pagi tarandam "kata Joni

"tau lah Padang Pariaman merupakan daerah tugas saya "

"walaupun saya bukan pribumi saya lahir dan besar disini" kata pak polisi

sampai pasar pagi tarandam

kemudian mobil parkir dibahu jalan

"terimakasih" pak kata Joni setelah semua penumpang turun.

"Sama sama kalau ada hal yang mengancam kalian hubungi kami ya 'kata pak polisi

setelah menyebrang ketiganya mengikuti samsimar turun dan melintasi rel kereta dan berhenti pada sebuah rumah yang cukup luas

"assalamualaikum"kata samsimar

"waalaikum salam' nyari siapa uni" kata yang punya rumah

"paman badun ada "kata samsimar

"paman yang mana "kata pemilik rumah

"badun yang bini nya malah tukang jahit"

kata Samsimar

uni malah sudah pindah tinggal diatas depan lapak kelapa parut"kata yang punya rumah

kemudian mereka pergi kerumah yang dikasih tau pemilik rumah yang baru

"assalamualaikum "kata samsimar

"kamu Sam "kata minto malah perempuan setengah baya pakai kacamata sedang mengalami mereka semua

'ini anak mu semua"kata minto malah

" yang satu anak teman saya"kata samsimar

"sebentar lagi pamanmu pulang makan"kata mintuo Malah

"Mintuo pindah kesini sekarang ,saya kira masih dibawah" kata samsimar

"dibawah banjir terus ,makanya kami pindah kesini walaupun tempat nya kecil kami nyaman disini "kata minto malah

"silahkan masuk" kata minto malah setelah menyandarkan pring bet nyan kedinding kontrak hanya ada satu kamar mandi dan satu mesin jahit.

"assalamualaikum" kata paman badun

"waalaikum salam" jawab semuanya kemudian Salim sama paman badun

"sudah lama kalian sampai' kata badun

"barusan kek "kata joni

"ngopi dulu' kata malah menyuguhi Tamun dengan air teh

"becak waktu saya kecil masih ada" kata

Joni

"barang kalau kita dan rawat pasti awet" kata Badun

" nenek Rohana bagaimana mana kabar nya" kata badun

"nenek sehat , sekarang lagi batuk batuk agak susah kalau minum obat kata joni