webnovel

Tiga Cinta Sama Sisi

Beni adalah mantan seorang forografer, studionya mengalami musibah kebakaran hebat, yang mengakibatkan usahanya bangkrut. Musibah itu memaksanya pulang dari perantauan, lalu kembali ke kota asalnya, meninggalkan cinta dan segala perjuangannya selama dikota kecil itu. Sekembalinya Beni di kota asalnya, ia bertemu dengan seseorang yang berhasil membuat hari-harinya kembali berwarna cerah. Perempuan itu adalah Bella, seorang vocalis band yang mempunyai karakter kuat. Dengan segudang harapan, ia berusaha untuk melanjutkan hidup dan melupakan kisah di masa lalunya. Tanpa diduga, wanita yang ia cintai di masa lalu itu kembali hadir disaat Beni baru saja menikahi Bella. Bayangan masa lalu kembali hadir. Mengembalikan trauma dan rasa sakitnya diwaktu itu. Bella Istrinya Beni itu baru menyadari, ternyata ia satu kampus dengan Icha, mantan kekasihnya di masa lalu. Mereka dipertemukan melalui sebuah projek pemotretan. Bella dan Icha semakin bertambah akrab, mereka saling menyukai satu sama lain. Melihat keakraban mereka, Beni merasa kikuk dan serba salah. Di suatu event musik, terjadi kejadian yang mengerikan. Bella terluka, hingga membuatnya terkapar di IGD. Ada satu permintaan Bella yang sangat mengejutkan, Beni sama sekali tidak menyangka istrinya itu meminta satu hal yang tidak masuk akal. Bagaimana ya kisah mereka selanjutnya?

elaangpraatamaa · Urban
Not enough ratings
314 Chs

Bab 190 - Siap Ambil Keputusan

Beberapa minggu kemudian, di malam hari saat Beni sedang menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok yang terselip di jari-jarinya itu, di halaman belakang rumah yang menjadi kediamannya.

Tiba-tiba mbak Chemmy menghubungi Beni, memintanya untuk menjadwalkan meeting dengan band Kantor.

"Siap mbak! Kapan? Oh Besok, siap! Dimana mbak?" Tanya Beni melalui sambungan teleponnya itu.

"Dimana, ya? Yang santai aja sembari makan siang, bisa? Di kukumama, dago?" Tanya Mbak Chemmy.

"Siap! Boleh mbak." Sahut Beni, lalu meutup sambungan teleponnya itu.

Beni kembali menyimpan ponselnya itu kedalam tas kecil yang menggantung di bahunya itu, lalu segera menghubungi Eko dan Idhuy, memberi kabar tentang meeting yang akan dilaksanakan besok siang di cafe kukumama, dago.

Eko dan Idhuy menyanggupinya. Mereka memang sudah sedari lalu menunggu kabar dari mbak Chemmy.

Mereka meyakini, jika mbak Chemmy meminta waktu untuk pertemuan seperti ini, tidak mungkin bukan karena urusan band.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com