webnovel

Tuan Muda Tidak Ingin Melihatmu

Editor: Wave Literature

"Xiao Wan, kamu mendapatkan masalah rumit apa? Katakan padaku, mari kita cari solusi bersama."

Huo Tianyi memperlihatkan kepeduliannya. Dia memiliki sedikit topik untuk dibicarakan.

Bagaimana mungkin yang dikatakan Chi Wan tidak terdengar…...

Pandangannya kosong, lalu dia menutup matanya. Padahal dia sudah menduga hasil akan seperti ini. Itu benar-benar mustahil untuk dilakukannya.

Pada akhirnya, hanya menuaikan kekecewaan.

"Tidak usah, terima kasih." 

Chi Wan menutup teleponnya dengan sopan. Dia duduk di dalam mobil.

Sedangkan Huo Tianyu, melihat layar ponsel yang tiba-tiba sudah hitam. Di dalam hatinya terasa seperti jantungnya akan jatuh.

Tianyu merasa, ada sesuatu. Ada yang benar-benar hilang….

Setelah Chi Wan diam beberapa menit. Akhirnya dia menyalakan mobilnya dengan beberapa ingatan yang tersisa. Chi Wan mengemudi di jalan yang lebar dan jauh dengan sangat cepat seperti lalat terbang.

Setelah dia mengendarai mobilnya selama satu jam, dia sampai di tempat tujuannya, yaitu Chuk Yuen.

Tengah malam dia baru saja sampai di Chuk Yuen. Keramahtamahan di Chuk Yuen sembunyi-sembunyi. Chuk Yuen sama seperti di istana di malam hari. Tampaknya disana ditutupi dengan kabut tebal, menawan dan misterius. 

Dia keluar dari mobil dan memandangi gerbang taman bambu.

Yang dikatakan Mu Yunshen tidak salah. Diantara orang-orang yang dia kenal, ada orang yang memiliki kemampuan untuk membantunya. Hanya Huo Tianyu dan Wen Mo. 

50 juta untuk seorang Wen Mo, itu hanya sebagai tamparan di wajahnya saja.

Hanya saja dia tidak bisa mengontrol perasaannya.

Dia dan Wen Mo sudah putus. Mana dia masih pergi memohon bantuan orang lain?

Tapi dia kali ini, benar-benar tidak ada hubungannya….

Chi Wan mengepalkan tangannya. Dia mengambil nafas dalam-dalam. Dia melangkah maju dan menekan bel yang ada di pintu.

Dengan segera, ada dua orang pelayan keluar. Mereka masih mengingat Chi Wan dengan jelas. Setelah beberapa detik, mereka segera memanggil pengurus rumah tangga untuk keluar.

Ketika pengurus rumah itu melihat Chi Wan, dia segera mengernyitkan alisnya dan raut wajahnya terlihat kejam,

"Hei, ini bukan Nona Chi!"

Ada sedikit penghinaan untuk Chi Wan, tetapi dia tidak bisa menunjukkannya. Menundukkan kepalanya ke bawah, kemudian berkata, "Aku sedang mencari Wen Mo karena ada urusan. Bisakah kamu membiarkanku masuk?"

Pengurus rumah itu menyilangkan lengan nya. Dia menatap Chi Wan dengan tatapan yang menjijikkan. 

"Kamu kira kamu ini siapa? Tuan muda kami tidak ingin memakai sepatu itu saja. Jika kamu sadar diri, cepatlah bawa dirimu pergi!"

Chi Wan menekan bibirnya yang bawah dan terlihat ada manik-manik darah, tetapi dia tidak merasakan sakit. Dia sangat menekan pikirannya yang tertinggal di lubuk hatinya atas penghinaan yang dilakukan pengurus rumah tangga itu.

"Aku benar-benar ada urusan yang mendesak. Maaf aku mengganggumu!"

Zhang Ma mencibir,"Kamu mengatakan itu kepadaku juga tidak ada gunanya. Tuan muda tidak ingin melihatmu. Apa bisa aku mengatakan ini kepada orang?" 

Badan Chi Wan bergemetar, "Dia tidak ingin…..melihatku?"

Pengurus rumah tangga itu sedikit berbalik. Matanya memancarkan kebencian.

Karena sudah malam, Chi Wan tidak menyadarinya. Lalu dia melihat jari pengurus rumah itu menunjuk ke jendela yang terang. Itu adalah ruang kerja yang berada di lantai dua.

"Tuan muda sibuk dengan urusan bisnisnya. Aku pergi bertanya kepadanya sebelum aku keluar. Dia bilang kepadaku bahwa sudah tidak ada hubungan denganmu. Dia menyuruhmu untuk jangan mencari dia lagi. Bahkan jika kamu datang, dia juga tidak akan melihatmu!"

Tubuh Chi Wan bergemetar hebat. Dia menatap sebuah titik terang.

Tampaknya, dia telah menerima hinaan untuk dirinya sendiri.

"Pergilah!"

Pengurus rumah tangga itu mengucapkan sebuah kata. Lalu melambaikan tangannya, memberi tanda untuk semua orang segera kembali masuk ke dalam.

Ada seorang gadis muda yang tampak kasihan melihat Chi Wan. Dia memberitahu Chi Wan sesuatu tapi dengan membisikkannya kepada Chi Wan. 

Tuan muda tidak ada. Pengurus rumah tangga itu mengatur apapun yang ada di Chuk Yuen, termasuk mereka yang tidak takut untuk ikut campur tangan. 

"Masih tidak pergi?"

Pengurus rumah tangga itu meliriknya dan berbicara dengan nada yang kasar.

Gadis kecil itu tidak berani mengatakan, lalu dia lari meninggalkan Chi Wan.

Pengurus rumah tangga itu mengangkat mulutnya. Dia melihat ke arah Chi Wan dan tampak tersenyum puas.