Akhirnya, selesai menunaikan shalat Maghrib Dinda menuju rumah Oma Rivan. Kukatakan pada Tata agar mau di rumah sebentar, karena ada hal penting yang ingin dibicarakan oleh kakeknya.
Setibanya, di rumah mertua usai mengucap salam Dinda segera duduk sendirian di ruang tamu. Terdengar Opa terbatuk-batuk, mungkin akibat perubahan cuaca atau bisa jadi mungkin lagi kurang sehat beliau.
Nampak Oma Rivan kewalahan membawa nampan dari dalam, rasa tak enak dalam hati membuatku berdiri dan meraih nampan yang dibawanya. Kemana si wanita tengil itu? Pasti sibuk dengan urusannya sendiri. Tak kasihan apa lihat Oma selalu mengerjakan pekerjaan rumah sendirian.
Dari subuh kulihat Oma sudah menyapu halaman, kemudian terdengar bunyi beradu aneka peralatan dapur dari arah rumahnya. Yang aku yakin pasti juga ibu mertua yang menyiapkan sekaligus membersihkan bekas peralatan makan sebelum ke sawah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com