"Jika Om dan Tante datang ke sini mau menghina saya, sebaiknya silahkan kalian pergi dari rumah ini!" Ningrum berdiri. Mencoba kuat menghadapi siapapun yang merendahkan.
"Ow, jadi begini sikap asli kamu?! Setelah tidak ada Jamal! Dulu kamu sok lugu sok alim. Tapi ternyata, wah … wah. Selama ini Jamal tertipu dengan wajah sokmu itu!" ucap Ambar. Wanita yang sedari tadi di panggil Tante. Saudara jauh Jamal.
Tangan Ningrum mengepal. Selama ini dia diam bukan karena tidak berani. Namun menghormati karena dalam segi umur , mereka jauh lebih tua. Bukan hanya itu, Namun Jamal selalu meminta bersabar dan jangan pernah berani dengan orang yang lebih tua.
Tapi tidak sekarang, Ningrum kini sendiri. Ningrum hidup tanpa Jamal, dia bertekad akan melawan kepada siapapun yang merendahkannya. Termasuk kedua orang ini yang tengah duduk di hadapannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com