Bab 206

Mama yang sejak tadi membelaku pun, kini juga diam terduduk di kursi. Mungkin dalam hatinya juga menginginkan, supaya aku tetap bertahan mengarungi rumah tangganya dengan putra semata wayangnya itu.

"Iya, aku tahu. Seorang istri yang meminta cerai kepada suaminya, memang diharamkan bau surga. Tapi itu jika istrinya itu meminta cerai tanpa alasan yang jelas. Sedangkan alasanku, sudah jelas. Aku meminta cerai, karena kamu telah melakukan dosa besar, yaitu berzina. Berzina."

Kini, aku berbicara dengan berapi-api. Teringat kembali, video dengan durasi panjang yang menayangkan perzinahan mereka.

"Mulai. Mulai lagi mengungkit kesalahanku. Tuhan saja, maha memaafkan. Kenapa kesalahanku masih terus diungkit-ungkit? Aku bahkan hanya melakukan satu kali berzina. Setelah itu, aku tidak pernah lagi melakukan. Tapi kamu masih saja mengungkitnya!"

Mas Aksa yang tadinya seperti sudah berusaha menahan emosinya, kini mulai berbicara dengan nada tinggi.