webnovel

Bab 184

Satu-satunya orang yang bisa kumintai tolong adalah Om Joni. Aku pun menghubungi saudara kandung Papa itu untuk memastikan apa benar Mas Dani ke kantor hari ini.

(Pagi, Om, nanti tolong kabarin Rara kalau Mas Dani ke kantor ya.)

Send.

Aku mengirim pesan itu ke Om Joni, karena aku tahu ini masih pagi dan mungkin masih sibuk di rumah.

Aku mendengar notifikasi pesan dari laptopku. Ternyata ada pesan ke ponsel Mas Dani.

(Mas, uda berangkat belum? )

Si tanda hati mengirim pesan, tapi Mas Dani belum membalas pesannya.

"Ra ... Rara!" Terdengar suara Mbak Nia memanggilku.

Aku pun membukakan pintu untuknya, sebelumnya telah kututup laptopku agar tak kelihatan aku sedang menyadap ponsel Mas Dani.

"Kenapa, Mbak?" tanyaku melihat Mbak Nia bersedekap di depan pintu kamar.

"Malah tanya kenapa, Harusnya aku yang tanya kenapa nggak ada makanan. Aku dan Bang Ken lapar mau makan! Aku pingin makan ayam bakar. Buruan kamu buatin!" suruh Mbak Nia.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com