Benar Datang

***

"Yang mana orangnya, kenapa kamu gak bawa kesini ?"

"Menurut mu yang mana ?"

"Ya mana aku tidak tahu, kalau aku tahu untuk apa aku bertanya sekarang"

Verry mengangkat kedua bahunya sekilas, biarkan saja Verry tidak akan dulu memberi tahu apa pun pada mereka berdu.

Verry akan memperkenalkannya setelah nanyi benar-benar dekat dengannya, Verry tidak ingin membuat mereka kecewa jika ternyata Verry tidak bisa mendapatkannya.

"Jangan terlalu lama disembunyikan, mamah harus tahu seperti apa dia"

"Apa sih, memangnya apa ?"

Sani menggeleng tanpa berpaling dari Verry, apa pun alasannya Verry memang harus mengenalkannya.

----

Mamah, mamah"

Teriak Verry seraya memasuki rumah, Sani dengan cepat menghampirinya karena panik dengan teriakan Verry.

"Ada apa, kenapa teriak-teriak ?"

Verry tersenyum dan langsung memeluk Sani dengan eratnya, hal itu membuat Sani mengernyit.