webnovel

Chapter 29

"Berhenti," kata Luffy dengan merentangkan tangannya ke samping. "Biar aku yang menangani ini," katanya, kemudian percikan listrik biru mengelilingi badannya. Dia kemudian melihat ke langit yang dipenuhi dengan kilatan petir, dan kemudian berbicara dengan tenang ke arah langit.

"Raging Thunder!" Kata Luffy sambil mengepalkan telapak tangannya. Tepat ketika kepalan tangannya menutup, Petir yang menggelegar terdengar di atas langit, kemudian 50 sambaran petir turun dari langit dan menyambar Mohmoo dan semua Fishman kecuali Arlong dan tiga Fishman yang Luffy temui sebelumnya.

Sambaran itu menyetrum semua anak buah Arlong dan membunuh mereka, ditambah lagi karena Mohmoo ada di dalam air sambaran petir Luffy membuatnya penderitaannya bertambah. Namun, meskipun dia di dalam air, Mohmoo tidak mati.

Luffy berasumsi mungkin itu karena ukurannya sehingga petir tidak cukup kuat untuk membunuhnya. Sehingga, sambaran petir itu hanya membuat Mohmoo pingsan dan mengapung di kolam. Mata semua penduduk desa melebar karena apa yang baru saja mereka lihat. Kejadian itu seperti Petir yang turun dari surga dan membunuh semua anak buah Arlong

"Pria macam apa dia?" tanya salah satu penduduk desa.

"Dia mengalahkan ... bukan, dia membantai seluruh anak buah Arlong hanya dengan satu serangan," kata dokter desa.

"Itulah kehebatan Bigbro Luffy, dia punya kekuatan buah iblis," kata Johnny memberi pencerahan pada penduduk desa.

"Kekuatan buah iblis?" Tanya Genzo, dan mendapat anggukan dari Johnny dan Yosaku. "Aku pikir itu hanya mitos," katanya sambil menatap Luffy. Arlong dan ketiga anggota yang tersisa tercengang ketika mereka melihat saudara-saudara mereka yang telah mati.

"Kau mengambil semua keseruan ini Luffy," kata Zoro menyebabkan Luffy tertawa sebelum menjawab.

"Jangan khawatir, mereka hanyalah sampah. Mereka tidak sepadan dengan waktumu," kata Luffy sebelum menunjuk ke arah tiga anak buah Arlong yang tersisa dan berdiri di depan Arlong. "Itu adalah targetmu," kata Luffy menyebabkan Zoro dan Sanji tersenyum, sementara Usopp gemetaran.

"Berani sekali kau!" Arlong berkata dengan amarah tergambar di seluruh wajahnya. "Beraninya kau membunuh saudara-saudaraku !?" Arlong berteriak sebelum berbalik ke arah ke tiga anak buahnya yang tersisa dan meneriakkan perintah. "Bunuh mereka! Bunuh mereka semua!" dia berteriak.

"Siap bos," kata mereka, dan mereka bertiga langsung menyerbu Luffy. Namun sebelum mereka bisa mencapai Luffy, Zoro mencegat Hachi, Sanji mencegat Fishman dengan siku yang aneh, sementara Usopp dari jarak jauh dari luar Arlong Park menggunakan katapelnya untuk mengirim bom api ke Fishman dengan mulut panjang yang menyebabkan Fishman itu mengejar Usopp.

Luffy menatap Arlong dari posisi yang sama saat dia memasuki Arlong Park.

"Kenapa kita tidak membiarkan bawahan kita bertarung terlebih dahulu sebelum kita memulai," kata Luffy sebelum dia mengeluarkan sebotol wiski dan memanggil awan petir untuk membuat singgasana agar dirinya bisa duduk.

Luffy kemudian menuang minuman untuk dirinya sendiri sambil duduk dan menyaksikan semua anggota krunya melawan para Fishman. Luffy menggunakan waktu ini untuk melihat bagaimana gaya bertarung Sanji dan Zoro sehingga dia dapat memutuskan bagaimana cara melatih mereka dalam menggunakan Haki. Luffy menghentikan pengamatannya karena suara Arlong.

"Kau memiliki kekuatan buah iblis," Arlong bertanya, menyebabkan Luffy memutar matanya.

"Kau baru saja menyadarinya?" Luffy bertanya dengan nada bosan. "Aku pikir kau sudah mengetahuinya ketika aku membunuh semua anak buahmu dan mengirim sapi peliharaanmu ke dunia mimpi," kata Luffy sambil menggelengkan kepalanya.

"Beraninya kau!" Arlong menggeram dari posisi duduknya ketika dia menatap Luffy dengan ekspresi kebencian. Kemudian perhatian Luffy dan Arlong beralih pada pertarungan Zoro dengan Hachi. Ketika mereka melihat ke pertarungan pendekar pedang, mereka melihat Hachi berada di udara dengan keenam pedangnya patah dan darah memancar keluar dari tubuhnya.

Tubuhnya jatuh mendarat di belakang Zoro menyebabkan debu berterbangan, ketika debu sudah hilang semua orang melihat Hachi terbaring di kawah kecil, tidak sadarkan diri. Luffy memandang Zoro dan melihat dia sedang dalam kondisi yang sangat buruk.

'Dia sepertinya masih belum sepenuhnya pulih dari pertarungannya dengan Mihawk ... Meskipun begitu, dia berhasil mengalahkan Fishman yang cukup kuat dengan tubuh yang terluka parah," pikir Luffy pada dirinya sendiri sebelum dia berbicara pada Zoro.

"Kau melakukannya dengan baik, Zoro. Itu yang aku harapkan dari wakil kaptenku," kata Luffy sambil tersenyum ketika dia melihat ke arah Zoro. "Beristirahatlah sekarang, kau pantas mendapatkannya," kata Luffy ketika awan petir turun di depan Zoro, kemudian Zoro langsung pingsan di atasnya.

Luffy kemudian berbalik untuk melihat pertarungan Sanji dan terkejut dengan apa yang dilihatnya. Gaya bertarung Sanji tampaknya hanya menggunakan kakinya saja, tetapi hal yang paling membingungkan Luffy adalah fakta bahwa Sanji tidak menggunakan tangannya sama sekali.

Dalam pikiran Luffy, pertarungan Sanji akan lebih efektif jika dia menggunakan tangannya, tetapi setiap orang memiliki gaya mereka sendiri, yang mewakili siapa mereka, Luffy tidak bisa menyuruh mereka berhenti menjadi diri mereka sendiri. Luffy kemudian menyaksikan Sanji menendang Fishman yang Luffy ketahui bernama Kuroobi, menembus bangunan utama Arlong Park.

"Well, bagianku sudah beres," kata Sanji sebelum menyalakan sebatang rokok. Dia kemudian melihat ke arah Luffy dan mulai berjalan ke arahnya dan Zoro.

"Kau melakukannya dengan baik, Sanji. Sekarang yang tersisa hanyalah Usopp," kata Luffy sebelum menyesap minumannya.

"Apakah menurutmu itu ide yang bagus untuk membiarkan Usopp bertarung sendirian dengan fishman itu?" Sanji bertanya.

"Ya, dia akan baik-baik saja," kata Luffy sambil menatap Arlong yang sedang memandangi sosok Hachi dan Kuroobi yang sudah gugur dengan amarah di matanya.

"Bagaimana ... bagaimana bisa !?" Arlong menjerit. "Manusia tidak bisa mengalahkan manusia ikan! Kita adalah makhluk superior dalam segala hal, bentuk, dan fisik!" Arlong berteriak sebelum dia berdiri dari kursinya menyebabkan Luffy melakukan hal yang sama.

"Kurasa giliranku sudah tiba," kata Luffy sebelum menenggak minumannya. Tepat ketika Arlong hendak berlari ke arah Luffy, dia melihat seseorang di belakang Luffy dan tersenyum. Membingungkan Luffy, Luffy kemudian berbalik untuk melihat apa yang dilihat oleh Arlong, dan melihat Nami mengenakan topi jerami dengan pundaknya yang diperban dan tongkatnya ada di tangannya.

"Hai, Nami," kata Arlong. "Apakah kau datang ke sini untuk melihatku membunuh bajak laut kecil yang menyedihkan ini?" Arlong bertanya dengan sombong.

"Aku di sini untuk membunuhmu," kata Nami dengan suara dingin yang sedikit mengejutkan Luffy. Arlong hendak menanggapi Nami tetapi sebelum dia bisa, suara Usopp memotongnya.

"LUFFY!" Teriak Usopp dari balik dinding yang hancur menyebabkan Luffy tersenyum. "Aku siap membantu," katanya sambil tersenyum. Usopp tampak seperti dia telah melalui neraka dan hidup kembali. Hidungnya patah, ada kotoran di sekujur tubuhnya, dan tubuhnya juga dipenuhi memar.

"Tidak mungkin! Chew dikalahkan?" Arlong bertanya dengan rasa tak percaya ketika dia menatap Usopp. Usopp hanya tersenyum dan memberikan jempol pada Arlong. Luffy terkekeh sebelum dia mengubah tangan kanannya menjadi kilat dan mengirimkannya ke Nami menyebabkan mata semua orang melebar.

Tangan kilat itu melesat ke arah Nami lebih cepat bahkan sebelum dia bisa bergerak. Nami kemudian memejamkan matanya menunggu rasa sakit itu datang, tetapi tidak ada. Nami perlahan membuka kembali matanya dan melihat Luffy meletakkan topi jeraminya yang sebelumnya ada pada Nami kembali ke kepalanya. Luffy tersenyum pada Nami sebelum dia berbicara.

"Kau perlu bersantai Nami," katanya sambil mengenakan topinya kembali. "Hukumanmu akan datang," katanya lagi menyebabkan Nami merinding ketakutan apa yang sudah direncanakan oleh Luffy.

Luffy kemudian berbalik ke arah Arlong dan berbicara. "Waktunya mati hiu," katanya menyebabkan Arlong mulai tertawa.

"SHAHAHA! Manusia bodoh, apa kau pikir bisa-Ugh?" Arlong terhenti dari pidatonya, karena tinju berlapis listrik mendarat di perutnya, membuatnya terlempar dan terbanting menabrak salah satu dinding Arlong Park.

"Kau terlalu banyak bicara," kata Luffy sambil menatap Arlong yang berhasil keluar dari puing-puing. Para penduduk desa dan Nami menatap Luffy dengan mata sebesar piring makan.

"Dia menerbangkan Arlong hanya dengan satu pukulan," kata seorang penduduk desa.

"Luar biasa!" kata yang lain. Luffy mengabaikan semua penduduk desa yang bersorak dan fokus pada Arlong.

"Tidak masalah kau berasal dari spesies apa," kata Luffy mendapatkan perhatian Arlong saat dia berdiri. "Kekuatanmu tidak berguna jika kau tidak tahu cara yang tepat untuk menggunakannya. Kurasa itu sebabnya kau tidak pernah bisa mengalahkan Jimbe," kata Luffy dengan seringai yang membuat Arlong kesal.

"JANGAN PERNAH MENYEBUT NAMA SI BRENGSEK ITU!" Arlong menjerit saat dia bergegas menuju Luffy. Luffy hanya menatap ketika Arlong berlari ke arahnya dan tidak bergerak. Arlong lalu meraih kepala Luffy dengan satu tangannya dan bahu dengan tangannya yang lain, sebelum dia membuka mulutnya untuk menggigit leher Luffy.

Mata semua orang melebar ketika melihat ini, semua orang kecuali kru Luffy yang tahu persis apa yang akan terjadi. Arlong menggigit Luffy, mengharap kan untuk mencicipi darah, tetapi alih-alih darah, mulutnya langsung dipenuhi listrik yang kemudian meledak di mulutnya menerbangkannya kebelakang.

Dari leher Luffy yang jelas-jelas sudah digigit oleh Arlong, semua orang melihat, yang seharusnya di sana terdapat darah dan daging, yang dilihat semua orang hanyalah kilat dan listrik yang meregenerasi leher Luffy. Arlong yang sudah berdiri dari posisinya di tanah menatap Luffy.

"Apakah aku lupa menyebutkan aku makan buah Iblis kelas Logia," kata Luffy dengan ekspresi polos di wajahnya. "Ups," katanya, membuat Arlong semakin marah.

"Aku akan tunjukkan kepadamu mengapa kami Fishman jauh lebih hebat!" Ucap Arlong sebelum melompat ke air. Luffy melihat ke tempat di mana Arlong menyelam dengan ekspresi bingung di wajahnya.

"Apakah dia tidak ingat bahwa aku bisa mengendalikan Listrik?" Luffy bertanya dengan keras sebelum berjalan menuju tepi kolam dan mengulurkan kedua tangannya ke depannya. "Kurasa dia lebih bodoh dari dugaanku," kata Luffy.

"Electro-murder!" Luffy berseru menyebabkan listrik keluar dari sepuluh ujung jarinya dan pergi ke air menyetrum semua yang ada di air. Setelah beberapa menit, Luffy menghentikan skillnya dan menatap ke dalam air, mengharapkan tubuh Arlong mengapung ke permukaan.

Dia menunggu dan menunggu sekitar lima menit tetapi tidak ada apa pun. Lalu tiba-tiba Luffy melihat bayangan di air melaju ke arahnya, lalu lebih dari kedipan penduduk desa Arlong meluncur keluar dari air dengan hidung runcingnya yang diarahkan tepat ke jantung Luffy. Luffy hanya menghela nafas sebelum dia melapisi telapak tangannya dalam armament haki dan menangkap Arlong tepat di hidungnya menyebabkan Arlong terkejut.

"Jadi, ini hidung yang tidak bisa patahkan," kata Luffy sebelum dia membengkokkannya ke bawah dan mematahkannya. Semua orang yang hadir mendengar suara hidung Arlong patah. Itu cukup keras sampai membuat beberapa dari mereka meringis mendengar suara itu.

Luffy kemudian melemparkan Arlong ke arah Arlong Park menyebabkan dia menabrak salah satu jendela di lantai dua. Luffy kemudian mengubah tubuhnya menjadi kilat dan meneleportasikan dirinya ke tempat Arlong berada. Luffy muncul di ruangan yang dipenuhi dengan kertas, buku, dan peta laut yang menggantung untuk di keringkan.

Luffy melihat sekeliling ruangan dan melihat ada sebuah meja di sudut ruangan, dan Arlong berbaring berdarah di atas tumpukan peta laut. Ketika Arlong menyadari dia sedang berbaring di mana, dia segera bangkit berdiri dan mulai mencoba menghapus darah dari map laut itu.

Ketika dia menyadari itu sia-sia, peta sudah hancur. Kepalanya langsung menengok ke arah Luffy yang sedang memandang ke sekeliling ruangan, ketika Luffy berbalik dan memandang Arlong, dia memperhatikan bahwa mata Arlong berubah Seperti Sea king yang marah.

"Kau bajingan!" Arlong berteriak sambil memegangi peta yang berlumuran darah. "Lihat apa yang telah kau lakukan!" katanya sambil menunjuk peta yang ternoda dengan darah di sudut ruangan. "Aku membuat Nami menggambar semua peta ini selama delapan tahun terakhir dan sekarang kau menghancurkannya!" Arlong menjerit.

Luffy berjalan ke meja di ruangan itu dan mengambil pena yang jelas-jelas memiliki noda darah sebelum dia berbicara.

"Jadi, ini kamar Nami?" Luffy bertanya dengan nada dingin.

"Ya, di sinilah aku membuatnya menggambar semua peta laut ini," kata Arlong.Ketika dia mengatakan itu, Luffy mundur selangkah sebelum dia menendang meja langsung keluar jendela, membuat Arlong semakin marah. "Kau bajingan! Apa yang kau lakukan !?" dia berteriak ketika dia melihat tumpukan peta terbang ke luar ruangan bersamaan dengan meja.

"Kau baru saja membuatku marah. Jadi, tidak ada permainan lagi," kata Luffy sambil membalikkan pulpen itu dan melapisi ujung pulpen yang tajam dengan haki sebelum menusukkannya ke leher Arlong, yang menyebabkan dia menjerit kesakitan sebelum jatuh berlutut sambil memegangi sisi lehernya.

Ketika dia melihat Luffy menatapnya, itu adalah pertama kalinya dalam hidup Arlong dia merasa sangat ketakutan. Yang menatapnya adalah mata dingin Luffy yang tidak memiliki emosi, terlihat seperti menatap langsung ke dalam jiwa Arlong.

Luffy mundur selangkah dan meletakkan tangan kanannya di atas topi jeraminya dan memiringkannya sedikit sebelum dia berbicara dengan nada dingin.

"Judgement," katanya membingungkan Arlong dan membuatnya takut pada saat yang sama. Ketika Luffy mengatakan itu, pilar petir turun dari langit dan menelan bangunan Arlong Park dan beberapa bagian yang lebih jauh.

Penduduk desa dan kru Luffy terkejut ketika mereka melihat pilar raksasa petir turun dari langit dan menelan bangunan utama di Taman Arlong. Penduduk desa dan kru berlari mundur beberapa meter tidak ingin terkena serangan Luffy.

(Bayangkan serangan Enel yang di lihat Nami untuk pertama kali di Skypea, tapi pilar petir Luffy lebih besar dan lebar)

"LUFFY!" Usopp dan Nami berteriak ketakutan akan hal buruk yang terjadi. Zoro yang sekarang terbangun melihat ke arah mereka berdua dan berbicara.

"Tenang," kata Zoro menarik perhatian mereka. "Luffy pernah memberitahuku bahwa Petir tidak mempengaruhinya sama sekali. Jadi, dia akan baik-baik saja," kata Zoro sambil menatap pilar petir.

Pilar itu ada di sana selama sekitar satu menit, mencegah semua orang melihat apa yang sedang terjadi. Ketika pilar itu menghilang, apa yang mereka lihat menyebabkan mata mereka hampir keluar.

Seluruh bangunan Arlong Park sudah hilang, yang tersisa hanyalah tumpukan abu dengan Luffy berdiri di tengah sementara beberapa abu berterbangan di sekelilingnya dan kilat menyambar di belakangnya.

Disana tidak ada Arlong, tidak ada Fishman, bahkan tidak ada batu bata dari bangunan yang tersisa, semuanya sekarang menjadi abu. Luffy kemudian berjalan menuju semua orang dan berhenti di samping Nami dengan punggung menghadap Arlong Park dan matanya menatap lurus ke depan.

"Kau navigatorku. Mengerti?" Luffy bertanya menyebabkan Nami yang berlinang air mata menganggukkan kepalanya, kemudian Luffy berjalan melewatinya dan semua orang, berjalan ke arah desa.