webnovel

chapter 8: pergi dari Crassmore

Pada keesokan paginya kami bangun dengan sangat lega.

"Saatnya sarapan, saatnya sarapan."

"Guys saatnya sarapan."

"Enaknya pagi-pagi gini sarapan apa ya?"

"Sarapannya jamur sama minumnya teh."

"Teh itu pahit tau rasanya."

"Aku tau kalo pahit tapi itu bisa membuat sehat loh."

Aku dan Karen sedang berbincang dan tak lama setelah itu semua orang udah bangun dengan memakai seluruh perlengkapan, kecuali James, kemarin dia membawa busur yang Yukine punya.

"Setelah sarapan kita pergi dari sini dan menuju emelead lalu setelah itu kita bisa makan lagi."

"Dasar rakus, Karen rakus."

"Aku emang rakus dari kecil."

"Kita juga harus menemukan dosa serakah yang masih belum ketemu."

"Setelah makan kita harus pergi ke kota sebelah dengan jalan kaki."

James yang mendengar hal itu langsung enggan untuk ikut.

"Ya kali anak bangsawan sepertiku disuruh jalan kaki."

"Kalau gak mau jalan yasudah, kau tinggal disini aja dan merengek pada ayahmu itu untuk beli kereta kuda."

"Mending ikut jalan, lah males bilang ayah hanya untuk minta kereta kuda, aku tidak selemah yang kau pikirkan Viktor."

"Iya kah, manusia lemah sepertimu harusnya dirumah dan tidur aja."

Yukine yang mendengar itu langsung merasa tersindir.

"Apa kau bilang Viktor? Disini kekuatan fisik ku juga lemah."

"Eemm, itu bukan untukmu Yukine, tapi untuk James."

"Dari yang terlihat James lebih kuat dari Yukine, Aku gak tau dari mana tapi sepertinya begitu."

"Lihat tangannya James itu terlihat lebih kuat daripada Yukine yang fisiknya sangat lemah."

"Hey aku gak mau dengar itu darimu kak Haruka."

"Mau gimanapun juga kamu emang lemah kan kak Yukine?"

"Itu benar, tapi...." Yukine terdiam, mungkin karena malu.

"Udahlah kita sarapan apa kalo gitu?"

"Sarapan jamur yang sangat enak seperti kemarin."

"Udah kuduga Karen selalu bersemangat kalo udah bahas makanan."

"Apa salahnya, aku selalu lapar tahu."

"Mungkin makanan termahal hanya untuk bangsawan bisa membuatmu kenyang selama 2 atau 3 hari."

"Berikan padaku James."

"Ada syaratnya kalo kamu minta itu padaku."

"Apa itu?"

"Kamu harus jauhi Viktor nanti aku kasih."

"Gak jadi aja deh, mending sama Viktor, bisa melindungi ku, kita juga belum bertemu dengan dosa serakah yang kemungkinan lebih kaya darimu James."

"Apa yang aku bilang? Cewek itu harus punya pelindung."

James yang mendengar itu langsung diam dengan mulut menganga dan dia langsung duduk, dan menangis.

"Hatiku hancur Karen."

"Tenang aja James, masih ada aku kok."

Kedua kakakku langsung memegang senjatanya dan bersiap untuk mengarahkan pada James lagi.

"Bunuh aja aku, aku gak peduli."

Saat itu terjadi kita sudah makan dan hanya James yang belum makan.

"Dengan kata lain Karen suka pada Viktor."

"Menolak James secara terang-terangan itu menunjukkan bahwa kamu suka pada Viktor."

Setelah makan kita langsung pergi dari kota termasuk James yang sudah ceria kembali.

Kita ingin pergi menuju kota selanjutnya yaitu adalah Emelead yang di kuasai oleh bangsawan serakah dari kerajaan Sleosrimid Kingdom.

"Kita mau kesana? Serius?"

"Iya lah untuk mengisi persediaan."

"Dari yang aku dengar anak dari bangsawan itu adalah Petalangan tingkat B seperti kita bertiga."

"Wah sepertinya dia hebat."

Saat itu juga aku melihat anak bangsawan itu sedang bersiap untuk menuju suatu tempat.

"Hey Nezu apa yang kamu lihat?"

"Tidak ada kak, tenang aja."

"Apakah itu dosa serakah, yang baru saja aku lihat?" Pikirku sesaat.

"Hey Nezuko kau terlihat jelek."

"Apa kamu bilang?"

"Aku bilang kamu sangat jelek."

"Mau aku bunuh? Dengan Giant fire ball seperti para Orc tadi?"

"Hey kalian berdua jangan seperti itu, sudahlah tidak perlu ada kemarahan lagi."

"Karen apa kamu sudah berpacaran dengan Viktor?"

"Tentu saja sudah." Kata Viktor dengan keras.

"Viktor jangan terlalu keras, aku malu."

"Sudah aku duga, tingkah kalian sangat aneh."

"Aku rasa sekarang saatnya untuk istirahat."

"Tidak, istirahat masih lama, kalo ingin cepat sampai Emelead, berhubung kita juga ingin cepat sampai dan penasaran dengan dosa yang terakhir yaitu serakah."

"Kakak Yukine padahal fisiknya yang paling buruk bisa-bisanya semangat seperti itu."

"Iya jarang banget liat Yukine bisa semangat seperti itu."

Emelead adalah kota yang sangat jauh dari Kairus Empire bukan yang terjauh tapi sangat jauh.

"Apa kamu punya koneksi dengan para pedagang Yukine?"

"Tentu iya, kalau tidak aku tidak mungkin bisa mendapatkan informasi sampai sebanyak itu dan sejauh itu."

"Bahkan rumor tentang anak bangsawan dari Emelead kamu tau anehnya."

"Itu sudah biasa, rumor itu sangat mudah menyebar dengan koneksi yang aku dapatkan dari para pedagang."

"Viktor Karen, aku minta kalian untuk berciuman untuk pertama kalinya."

"Kenapa kami harus melakukan hal itu didepan kalian, dan juga kenapa harus James yang menyuruh."

"Itu karena aku ingin melihat seberapa iri nya aku pada kalian berdua, ingat Viktor aku tidak akan menyerah meskipun Karen sudah jadi milikmu, aku akan merebutnya suatu saat nanti."

"Paling cuma ancaman biasa."

Tiba-tiba ada Orc didepan kita yang menghadang perjalanan.

James dan Yukine bersiap untuk memanah Orc.

Dengan cepat aku mengeluarkan "fire ball" untuk membunuh Orc itu.

"Orc lemah, tidak bisa menyerang kami semua."

Para Orc itu mati dan lenyap seketika tanpa ada sisa.

"Tuh kan aku benar, kita harus mengambil quest untuk membuat tubuh Orc itu tetap ada walaupun sudah mati."

"Iya iya kak Yukine yang pintar."

"Kamu terlalu memujiku Nezuko."

"Bukankah sekarang harus lanjut berjalan?"

"Iya juga tapi tunggu aku, aku mau mengambil batu sihir yang dijatuhkan oleh Orc itu."

"Baiklah kami tunggu Karen."

"Aku ingin membahas tentang kartu identitas petualang." Yukine memulai percakapan.

"Ya? Mau bertanya tentang apa?"

"Aku ini masih penasaran apakah level naik itu akan langsung terlihat di kartu petualang?"

"Entahlah"

"Perlu dibuktikan, siapa yang XP nya kurang sedikit lagi level up?"

"Mungkin antara Karen dan Viktor."

"Bagaimana cara agar bisa tahu kalau level mau naik?"

"Caranya adalah merasakan, kurang sedikit naik level."

"Tutup matamu dan bayangkan tentang level dan rasakan."

Viktor dan Karen langsung menutup matanya dan membayangkan tentang level.

"Apa yang terjadi Viktor, Karen?"

"Levelku mau naik." Karen bilang begitu.

"Sekarang keluarkan kartu identitas punyamu Karen."

"Baiklah, kalau begitu."

"Kita harus mencari musuh lagi agar bisa membuktikan ini."

"Haruka selaku knight selalu berada di depan ya."

"Harus kalau itu James, kalau Nezuko yang ada didepan yang ada mati gara-gara terkena serangan musuh."

"Iya si itu tidak lucu."

"Viktor sama aku berada di garis depan karena kita berdua adalah serangan melee, selain itu di belakang."

"Itulah formasi kita yang seperti biasa."

"Kenapa tidak begini saja, Haruka di depan dan Viktor di belakang, kita tidak akan tau musuh akan muncul dari mana dan akan menyerang dari mana."

"Bagus juga idemu James."

"Sekarang saatnya menunjukkan bahwa kita adalah petualang."

"Kamu merasakan itu kan Nezuko?"

"Tentu saja kak Haruka, mana mungkin aku tidak bisa merasakan ada aura membunuh yang cukup dekat."

"Depan mereka bersembunyi di balik pepohonan, ada juga yang berada di tebing kiri kita sekarang."

"Jangan panik, lebih baik tenang dan pikirkan rencana untuk keluar dari situasi ini."

"Kemungkinan itu bandit kan kak Haruka."

"Mereka semua emang bandit Nezuko."

"Jarak sekitar 30 meter dia depan."

"Bagaimana ini caranya untuk membunuh para bandit itu?"