webnovel

Thoughts (You & Me)

[UPDATE SETIAP SENIN DAN KAMIS] Dua orang sahabat yang sudah terpisah oleh jarak, kini dipertemukan kembali dalam sebuah ikatan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtua mereka. Namun, salah satu dari mereka lupa akan kenangan masa lalu mereka. Sedangkan yang lainnya lagi masih mengingat dengan jelas, bahkan di setiap detiknya saat dulu. Bisakah seorang Reno Alviandro Jonathan membuat Titania Rania Chavali jatuh cinta padanya dan kembali mengingat masa kecil mereka? Atau justru Reno malah kehilangan Rania? Akankah usahanya untuk Rania dapat berjalan dengan baik? Akankah Rania mencintai Reno seperti Reno juga mencintainya? "It's always been you, Ra." - Reno.

ecstusea · Teen
Not enough ratings
30 Chs

I Know You

Keesokan harinya Reno bersekolah seperti biasa, ia bersemangat sekali hari ini karena hari ini Rania kembali ke rumahnya. Dan kata dokter yang memeriksa Rania pagi ini, panas rania sudah mulai turun meskipun masih panas. Tetapi tidak separah kemarin malam.

Reno memarkirkan motor ninja putihnya diarea parkir motor SMA Anjaya.

"By nanti kita jalan yuk, nonton ada film baru," ucap salah satu cewek sambil menggelayut manja kepada cowoknya.

Reno menajamkan penglihatannya, emang dasar brengsek!

"Iya sayang nanti kita nonton ya." balas si laki-laki.

Dengan cepat Reno langsung menghampiri mereka berdua, tangan Reno langsung melayangkan tinjuan kepada Givran, "Lo gila!"

"Apa-apaan sih lo?!" tanya Givran.

"Lo itu bego apa tolol? Masih pake nanya lagi. Cewek lo sakit, dia kena gejala dbd, dan sekarang lo malah selingkuh disini? Otak lo ditaro dimana? Didengkul?" tanya Reno penuh amarah. Reno kemudian menatap Letta yang berada disebelahnya, "Lo juga. Lo itu gak sepatutnya dibilang sahabat sama Rara. Lo itu pantesnya jadi cabe-cabean di taman lawang. Munafik lo. Selama ini lo ngekhianatin sahabat lo. Kalo dia tau ini semua gimana perasaannya? Gak punya otak hah?" katanya.

"Rania sa-sakit?" tanya Givran.

"So-sorry Ren, gu-gue--"

"Halah ngapain lo minta maaf ke gue? Gak ada guna! Harusnya lo minta maaf ke Rara." Reno geram, "Lo juga! Harusnya lo tuh care sama cewek lo. Gue ingetin ya Giv, kalo sampe Rara gue kenapa-napa, gue jamin sisa idup lo bakalan menderita." Kata Reno kepada Givran.

Givran tersenyum meremehkan, "Lo siapanya Rania sih? Segitunya amat. Gue gak takut sama lo!"

"Lo tanya gue siapanya Rara?" Reno tersenyum sinis kearah Givran, "Gue tunangannya! Gue calon suaminya! Gue yang bakal ngabisin sisa hidup gue sama Rania sampe maut yang misahin, catet itu dijidat lo!" ucap Reno.

"Sampe lo berani nyakitin Rara, abis lo!" Reno kembali menonjok Givran.

"Ren ren ren! Udah Ren, gue minta maaf. Gu-gue tau gue udah ngekhianatin Rania. Tapi tolong, jangan biarin Rania tau dari orang lain. Gue yang bakal ngomong sama Rania sendiri," kata Letta.

"Bagus deh kalo gitu. Gue pegang omongan lo." kata Reno.

〰〰〰

Sepulang Reno langsung pulang ke rumah Rania. Saat Reno masuk kedalam rumah Rania, disana Reno melihat kalau Rania sedang asyik menonton film kesukaannya; Barbie in the Princess Charm School.

Reno ingat betul ketika dulu waktu ia kecil kalau Rania sangat menyukai film barbie, sampai-sampai Rania mengoleksi semua kasetnya.

Flashback on

"Rara kita nonton yuk!" ajak Reno kecil.

Rania menganggukan kepalanya, "Ayuk. Kita nonton barbie yuk!" ajaknya.

"Barbie? Gak mau ah! Aku maunya power ranger aja!" kata Reno.

"Ih yaudah kamu nonton aja sendiri. Aku gak mau ikut nonton bareng kamu." Rania kecil mengerucutkan bibirnya.

Reno menghela nafas pelan, "Iya deh iya nonton barbie. Yang mana?" tanyanya.

"Barbie yang itu aja tuh.." kata Rania sambil menunjuk sebuah kaset barbie.

"Yaudah aku setel ya." kata Reno.

"Iya."

Rania sangat menyukai film barbie. Entah apa yang membuatnya begitu menyukai film barbie.

Reno menoleh kearah Rania, "Ra emangnya kenapa sih kok kamu suka banget sama barbie?" tanyanya.

"Oh itu, di barbie pangerannya ganteng-ganteng terus mereka hidup bahagia selamanya.." celoteh Rania.

"Oh gitu. Kalo pangeran kamu siapa Ra?" tanya Reno.

Rania menggelengkan kepalanya, "Aku gatau siapa pangeran aku.."

"Kalo aku jadi pangeran kamu, boleh?"

"Boleh. Tapi bener kamu bakal buat aku bahagia kayak di film itu?" tanya Rania dengan polosnya.

Reno menganggukan kepalanya, "Iya bener. Aku janji."

Flashback off

Reno hanya bisa tersenyum saat ia mengingat masa-masa kecilnya bersama Rania.

"Eh Ren ngapain lo bengong disitu?" Rania membuat Reno tersentak kaget.

Reno menghampiri Rania, "Gak kok. Lo ya udah gede masih aja film nya kayak bocah," katanya.

"Ye gasuka aja!" Rania menjulurkan lidahnya.

Apa gue bilang ke Rara soal tadi pagi? Bilang gak ya?

"Kenapa sih Ren?" tanya Rania.

Gak usah deh. Gue mau liat dulu omongan si Letta beneran apa enggak.

"Ah enggak. Lo gimana? Udah enakan?" tanya Reno.

Rania menganggukan kepalanya, "Udah kok, udah enakan." katanya.

"Laper gak?"

"Laper. Delivery McD yuk!" usul Rania.

Reno menoyor kepala Rania, "Enak aja! Lo masih sakit udah makan makanan yang gak sehat."

"Tapi gue pengen double cheese burger.." ucap Rania.

"Yaudah gini deh. Lo makanya cepet sembuh, gue janji kalo lo udah sembuh, gue traktir makan McD sepuasnya, kalo perlu beli aja satu toko." kata Reno.

Kini gantian Rania menoyor kepala Reno, "Gaya lo!"

"Yaudah ah gue mau buatin sup ayam dulu ya buat lo." kata Reno.

"Lah lo bisa masak?" tanya Rania.

"Bisa dikit-dikit. Gue pernah dapet kelas tata boga waktu gue sekolah di Amerika," Reno menyengir.

Rania menganggukan kepalanya, "Yaudah kalo gitu gue bantuin ya!" katanya.

"Oke."

Mereka berdua pun akhirnya bersama-sama membuat Sup Ayam. Rania yang tidak bisa memasak hanya membanty untuk memotong-motong wortel, kentang dan juga buncis.

"Ren.."

"Hm?" Reno menoleh kearah Rania.

Rania menghela nafas pelan, "Givran kemana ya? Kok dia sama sekali gak jengukin gue sih?" tanyanya. "Gue kangen sama dia Ren.."

Mampus, gue musti jawab apaan nih?

"Mungkin Givran lagi sibuk Ra," kata Reno berdusta. Sibuk pacaran sama cewek lain maksudnya.

"Masa dia sama sekali gak peduli ya sama gue?" tanya Rania sedih.

Reno menghela nafasnya, "Udah gak usah peduliin dia dulu. Ada gue disini yang selalu ada buat lo," katanya.

"Tapi gue kangen sama Givran," kata Rania.

Dia gak baik buat lo Ra!

"Yaudah mending lo tunggu aja ya dimeja makan, bentar lagi supnya mateng. Oke?"

Rania menganggukan kepalanya, "Oke."

Tbc

***

Like it ? Add to library!

ecstuseacreators' thoughts