Pertengkaran mereka berdua di tengah malam nya hutan yang dingin dengan satu alat bantu pencahayaan mereka punya, memecahkan hening nya suasana, hembusan angin malam yang bertiup, dan suara burung gagak yang berisik, membuat kondisi mereka berdua semakin tegang.
" Shut the f*ck up ! how you dare to said something like that ! Harusnya lu mikir pake OTAK lu!! lu bicara seperti itu ?? saat lu udah bahagia sama Cowok pilihan lu ! terus gua harus kasih perasaan Sayang gua dari orang yang udah punya pasangan ?? buat apa ? buat jadi BADUT kalau lu lagi kesepian ?!"
Emosi yang membunca mengalir keluar dari diri Zatri yang selama ini tidak pernah meledak kini terhempas karena ucapan wanita itu, Riella tidak bisa melihat wajah ekspresi dari Zatri namun Riella merasakan Emosi yang amat dalam dari diri Zatri, juga mendengar intonasi suara yang tinggi, Riella baru pertama kali melihat Zatri seperti ini, karena yang Riella tau, Zatri adalah sosok Laki-laki yang selalu tenang dan bisa mengendalikan emosi nya.
" Dan lu pikir gua bahagia dengan Cowok baru gua ?! Gua kira lu udah paham sama diri gua , ternyata lu sama aja kayak cowok lain yang gapernah tau tentang gua."
" Iya, lu benar... terserah apapun yang lu ucap, Gua salah mengira kalau lu udah berubah."
Emosi yang membunca seperti tersapu bersih dalam sekejap, Zatri mulai bersikap tenang kembali, Riella yang saat ini menjadi sudut pandang Zatri melalui kemampuan yang ia punya, merasa sangat bingung dengan perubahan Emosi yang terjadi dengan Zatri.
" Dengar baik-baik, Pertemuan kita kali ini mungkin adalah yang terakhir, Gua gabisa jelasin panjang lebar, singkatnya, ditanggal sekarang 26 November 2027, lu hilang dari Gunung ini, Vision gua di 5 tahun lalu, lihat berita tentang orang hilang di tanggal 26 November 2027 bernama Sonya Rhudiartno , dan Vision diri gua sendiri saat berbaring lemas di tanah tapi gua gatau kapan itu terjadi, gua cuma liat jam tangan gua yang nunjukin tahun 2027, aneh nya, saat gua mau hancurin media khodam pemilik sekte sesat yang udah banyak makan korban, letak tanggal dan lokasi nya sama dengan posisi lu saat ini, dan gua bisa menyimpulkan kalau Vision gua yang berbaring lemas di tanah itu sama dengan tanggal lu hilang digunung ini, lu gaperlu lagi bahas masa lalu, yang terpenting sekarang, salah satu di antara kita harus ada yang selamat dari sini, Paham ! " Ucap Zatri dengan serius dan tenang.
Sonya hanya terdiam, dan sangat terkejut mendengar ucapan yang keluar dari mulut Zatri, Rasa Bingung, takut, resah, dan marah menyelimuti diri Sonya.
Mereka berjalan di tengah hutan dengan satu-satunya pencahayaan yang mereka punya, Cahaya bulan berwarna Merah Darah di langit, tanah yang basah, rumput liar yang panjang, pohon beringin yang besar, dengan suhu yang dingin.
Zatri terus berusaha mencari jalan keluar yang mungkin bisa dia gunakan, sambil memegang tangan Sonya disebelah kiri, dan tangan kanan menggengam Batu berwarna Hijau, dan sonya yang menerangi jalan dari belakang Zatri.
" Srek Srek Srek "
Terdengar Suara langkah hewan berkaki empat berlari dengan cepat dari arah Belakang mereka berdua, membuat rumput-rumput yang tinggi menjulang bergoyang karena kecepatan angin yang dihasilkan.
" Grrrrrrrrrrr "
Makhluk itu mengejar dan loncat tepat dihadapan mereka berdua, Menggeram dengan keras, menunjukan gigi taring yang sangat besar, tinggi makhluk itu 3 Meter dengan Panjang 6 Meter, Bulu padat dan lembut berwarna hitam, dengan beberapa Kumis seperti Kain Sutra di wajahnya, mata yang bercahaya berwarna Hijau Emerald di sebelah kiri dan Biru Saphire di sebelah kanan, taring kuku yang tajam sebesar tongkat Baseball, muncul tepat dihadapan mereka berdua dalam bayangan malam yang mencengkam membuat Zatri dan Sonya tersungkur jatuh .
" Muu ? " Tanya Zatri pada Makhluk itu dalam posisi tersungkur di tanah.
Seketika Makhluk itu berhenti Menggeram, dan mendekati Zatri secara perlahan, menatap tajam Zatri... Lalu ... Makhluk itu menjilat Zatri dan mengeluskan Kepalanya, Zatri bangun lalu memeluk Makhluk itu.
Ternyata itu adalah Mahotpata Kawidaghan atau biasa disebut Muu Oleh Zatri, Makhluk Astral penjaga wilayah kerajaan Utara, Zatri memeluk Wajah Muu dengan erat.
" Syukurlah, Muu, bagaimana kabar mu ?" Tanya Zatri.
Muu berdiri melepaskan pelukan Zatri dan melihat ke arah Sonya, dan berbicara dengan suara yang seperti Perempuan paruh Baya yang Anggun.
" Sepertinya.. dirimu memilih keputusan yang bodoh lagi, Zatri, kau tidak seharusnya berada disini, Makhluk-Makhluk penguasa di daerah ini sedang berpesta, terlebih lagi mereka mencium aroma yang sangat menggoda dan lezat untuk di santap "
Muu berbicara sambil menatap tajam Sonya, Sonya merasa sangat ketakutan dan bersembunyi di belakang Zatri.
" Dia adalah Muu yang dulu pernah gua ceritain ke lu " Ucap Zatri dengan Seriuss.
AUUUUUUUUUUUUU
Suara Serigala terdengar sangat jelas di berbagai arah.
" Kita harus segera bergerak, Zatri bersiaplah, Apa kau ... masih ingat cara menggunakan kekuatan Aura Sukma ? " Tanya Muu dengan tegas.
" Iya, walaupun kita sudah lama ga bertemu, Saya masih melatih mengendalikan Aura Sukma, dan Muu... mungkin ini terakhir kalinya kita bekerja sama." Zatri berbicara dengan nada lembut sambil memegang kepala Muu .
Dari segeala sudut muncul satu-persatu makhluk yang Aneh, mulai dari makhluk tinggi 2,5 meter memiliki Perut yang besar dengan gigi taring di area perut, dengan kulit berwarna merah jambu dan memiliki 2 lengan dengan 3 jari berserta kuku yang terlihat tajam serta wajah yang seperti Babi Hutan.
Perempuan dengan tinggi 3 Meter, lengan panjang dengan kuku panjang, kaki yang kurus panjang, memakai gaun pengantin, wajah yang hancur disebelah kiri dan rambut yang di kemben.
Perempuan dengan tinggi 2 Meter, leher yang memanjang seperti ular, kaki kanan yang terlihat patah di tulang kering tidak berbusana sehingga tulang kerangka badan terlihat sangat jelas, mata yang dipenuhi tangisan darah, dan lidah sepanjang 30 centimeter.
Pria tanpa kepala, tangan kanan seperti Gurita sedangkan tangan kiri sedang menenteng kepala dengan luka bakar begitu juga dengan tubuhnya.
3 Makhluk yang berdiri sejajar, memakai kain kafan penuh dengan tanah, wajah yang hitam dan mata yang merah .
penduduk yang ramai dengan wajah pucat membawa obor api.