Kehidupan Riella sebelumnya adalah hal yang sangat ia tidak ingin itu terjadi lagi dikehidupannya sekarang, berjuang sendirian untuk bertahan hidup, ibunya meninggal saat ia berumur 13 tahun, sedangkan ayahnya pergi entah kemana dan hanya meninggalkan rumah yang sederhana saat usia Riella berumur 18 Tahun, dikala itu dia dapat bertahan hidup dengan bekerja sebagai waiters disalah satu Cafe daerah Tangerang.
Riella memiliki kekasih saat berusia 17 tahun namun hubungannya hanya sampai 3 tahun , Kekasihnya meninggalkan Riella setelah mendapatkan harta kerhormatan yang paling berharga dari Perempuan, dan disaat itulah Riella mencoba untuk mengakhiri hidupnya di jembatan gantung Danau Cisadane pada pagi petang Jam 2 Pagi, dengan kondisi yang sangat pucat.
Merasa tidak ada lagi orang yang peduli dengannya bahkan satu-satunya pria yang dia sangat sayangi dan percaya, pergi meninggalkannya setelah mendapatkan harta kehormatan yang paling berharga milik Riella.
Riella merasa dirinya sudah tidak layak untuk hidup di dunia bahkan dia juga mengutuk dirinya sendiri, ia ingin mengambil jalan pintas yang buruk dengan mengakhiri hidupnya, namun Takdir berkata lain.
Zatri dikala itu sedang pulang dari perjalanan jauhnya mencari sesuatu, melihat Riella dan berhenti memakirkan motor, Riella sudah berdiri dipinggiran Jembatan, siap untuk terjun dan mengakhiri hidupnya, Zatri dengan polos menghampiri dan berbicara dengan Riella.
" Dulu gua juga pernah mau mengakhiri hidup gua, sampai ada seseorang datang dan bantu gua, nyembuhin luka yang ada di hati gua, ya walaupun orang itu pada akhirnya juga menyakiti gua, tapi karena kejadian itu, gua juga jadi paham apa yang harus gua lakuin di dunia, daripada mengakhiri hidup, lebih baik membuat tujuan baru dalam hidup, sayang banget arwah lu jadi gentayangan begini.. andai gua ketemu sama lu lebih cepat, gua akan bantu lu nyembuhin luka lu, setidaknya.. sampai lu bisa nemuin tujuan baru dalam hidup lu." Ucap Zatri dengan nada datar yang serius dan berada tepat disamping Riella.
Riella hanya diam melihat Zatri, laki-laki yang belum pernah dia temui sebelumnya, tiba-tiba datang dan berbicara seperti itu, Riella mulai berfikir kembali, karena dalam hati kecilnya dia memiliki impian untuk membuat Cafe sendiri dan membuat rumah penampungan untuk orang-orang yang tidak memiliki siapa-siapa .
Riella tiba-tiba menggunakan tangan kirinya untuk memegang tangan Zatri, dan saat itu juga kilasan hidup masa lalu Zatri terlihat jelas di kepala Riella seperti rekaman Film yang ditayangkan dengan Alur yang terpisah, Riella juga mulai merasakan emosi dan kekecewaan yang Zatri alami saat melihat kilasan masa lalu Zatri, jatuh nya air mata yang meninggalkan jejak di pipi tidak bisa terbenung.
" Tolong !! Tolongin gue !! huhuhuuhuhuhuhu " Riella seketika memeluk Zatri dan berteriak dalam rintihan tangisan yang menghujani pipinya.
Zatri merasa sangat bingung dan hanya mengusap rambut Riella yang panjang kala itu, dari kejadian itu juga pertemuan yang tidak pernah terduga oleh Riella membuat hidupnya menjadi lebih baik di masa yang akan datang .
===========================================================================
CLING
Bunyi bel dari pintu kayu dengan gaya desain interior yang Classic, Lantai yang berlandasan bahan Vinyl kayu, lampu Monokrom disetiap meja dan di tengah ruangan ada Lampu Chandelier berwarna perak, tembok Marmer bewarna abu-abu dengan motif bergelombaang, aroma wangi kopi Robusta yang menyegat dihidung.
Riella sedang duduk menikmati secangkir kopi robusta sambil melihat kembali isi laptop Zatri, befikir keras untuk menemukan petunjuk, namun sayangnya kemampuan intelektual Riella tidak setajam Zatri.
PIKA PIKA
Bunyi notif dari Handphone Riella, ia melihat handphonenya yang ada disebelah cangkir kopi dan berisi notif dari Mr.Clown ' 10 menit lagi saya sampai ditujuan, Nona '
Riella menunggu sambil melihat tulisan Novel Zatri yang belum selesai, Riella membaca bagian awal dan semua seperti berisi jejak kehidupan Zatri dari zaman putih abu-abu, namun nama-nama karakter yang ada di Novel yang Zatri buat terdapat 3 nama yang dia ubah, sedangkan nama-nama karater yang lain terlihat sama dengan yang aslinya.
" Loh ini, bukannya kisah zaman loe waktu jaman SMK, tapi kok... kenapa loe cuma ganti 3 nama? sedangkan yang lain kayaknya engga loe ubah" Gumam Riella dalam hati dengan tatapan serius .
CLING
Bunyi bel pintu Classic, dan terlihat pria dengan tinggi 175 cm, menggunakan Blazer hitam, topi Boater berwarna hitam, sarung tangan hitam dan Topeng putih berbentuk Panda .
" Emang harus ya ? loe berpenampilan kayak gitu terus ? " Tanya Riella sambil mengacungkan sendok ke arah Mr.Clown.
" Maaf nona, pesan dari tuan Zatri untuk saya, saya akan tetap seperti ini sampai tujuan saya tercapai " Membungkuk meminta maaf dengan anggun.
" Loe bisa ketemu sama Zatri gimana sih ? gue penasaran kok loe beda banget sama karyawan yang lain." Tanya kembali Riella dengan mata yang sedikit melotot .
" Saya diselamatkan Tuan Zatri disaat saya sekarat karena kelaparan dijalan dan tidak ada tujuan, Tuan Zatri juga yang mengajarkan banyak hal kepada saya, disamping itu banyak yang mengincar nyawa Tuan Zatri diluar sana, itu juga yang harus mewajibkan saya selalu menutupi identitas saya agar saya dapat bergerak bebas untuk mengumpulkan informasi yang Tuan Zatri inginkan dan disaat itu saya dapat membuka topeng ini untuk sementara." Jawab Mr.Clown dengan tenang.
" ya well, he save many people but cant help his own self, what a dumb boys, at least he can ask me if he need a hand, F*CK I HATE THIS ! " Teriakan Riella yang cempreng menjadi sorotan orang-orang yang ada di Cafe itu .
" Tenanglah Nona, setiap masalah ada jalan keluarnya jika kita berfikir dengan jernih."
" Tenang ?! loe pikir gue bisa tenang ngeliat kondisi Zatri yang lagi asik tiduran di rumah sakit dan bahkan gue gatau sama sekali dengan apa yang terjadi sama dia, gue juga belum sempat bilang kalau gue sayang sama dia .. " Rintihan suara yang sedikit bergetar dengan air mata yang berkaca-kaca.
" Ini adalah buku yang biasa Tuan Zatri bawa, saat saya cek, di dalam isinya ada bagian halaman yang disobek, bukan hanya satu, sepertinya ada 11 halaman yang hilang." ucap Mr.Clown sambil memberikan buku serta tissue untuk menyeka air mata.
Riella menyeka air matanya yang keluar, buku diary yang biasa Zatri bawa sekarang ada diatas meja, kini Riella hanya harus fokus untuk menggunakan kemampuannya, perlahan tapi pasti tangan kiri Riella mulai mendekat ke Buku Diary tersebut.
DEG DEG DEG
Detak jantung Riella tidak terkendali, ia takut melihat apa yang terjadi, takut dengan kenyataan yang dia hadapi namun ia harus tau apa yang telah terjadi.