webnovel

Bayangan yang tidak pasti

Riella mulai masuk ke ingatan masa lalu dari benda yang dia sentuh sebagai sudut pandang pemilik benda tersebut, dia melihat banyak sekali pohon-pohon disekitar, tanah yang berlumpur, langit-langit yang bewarna oranye pekat, dan terlihat ada satu bangunan Candi dan tujuh Patung dari arah timur, Riella menyadari bahwa sekarang dia melihat masa lalu Zatri dan sedang berada di suatu pegunungan, terlihat Zatri menggengam sesuatu di tangan kanannya.

" Tunggu ! Zatri, kaki gua sakit, gua udah gak kuat lari " Ucap wanita misterius berambut panjang dan bergelombang bewarna Coklat, bibir yang tebal, gigi dengan kawat gigi yang terpasang, mata yang sedikit sayu, kulit bewarna sawo matang .

" Kalau lu mau selamat dari sini, kita harus terus bergerak, sekarang kita ada di alam lain, kita harus cari gerbang penghubung dua dunia, sebelum gerhana bulan redup, atau kita bakal terus disini dan nunggu sampai gerhana bulan selanjutnya muncul." Ucap Zatri dengan dingin dan tegas .

' ROOOOOAAAARRRRRRR !!! '

Suara yang terdengar sangat keras seperti Monster yang mencari mangsa dari kejauhan.

" Lari ! " Ucap Zatri sambil memegangi tangan wanita misterius itu .

Mereka berlari tanpa arah dan banyak melihat makhluk aneh disetiap sudut tempat, tanpa terasa waktu berjalan dan matahari sudah tenggelam, tanah yang basah dan daun-daun yang merambat panjang menutupi pandangan jalan, mengharuskan Zatri dan Satu perempuan itu berpegangan tangan agar tidak kehilangan jejak satu sama lain sedangkan perempuan itu menggenggam satu-satunya lampu senter yang mereka berdua punya .

" Zatri ! Disana, gua liat ada penduduk desa, kayaknya kita coba kesana aja " Ucap Perempuan itu dengan nada tergesa-gesa sambil menunjuk tempat yang ia lihat dari jarak 40 Meter.

" Jangan, Coba lu liat lagi, disana itu ada.... Gamelan, Gong, Bonang, dan Kendang, ditengah hutan ?! Lu liat perempuan yang lagi nari di atas karpet merah itu, itu manusia yang udah terjebak di dunia ini sejak lama karena kesalahannya sendiri, dan yang lagi duduk di singgasana itu, salah satu Ratu dari tempat ini, kelihatannya tempat ini saling terhubung dengan tempat lain, sebisa mungkin kita jangan sampai terlihat dari mereka yang ada disana, ada banyak manusia yang terjebak disini dan ga bisa kembali, kita udah 4 jam berada disini, dan satu jam waktu disini sama dengan 3 hari di dunia kita, dengan kata lain kita udah 12 hari hilang di dunia kita ."

" Please ! Jangan bikin gua makin ketakukan. "

" itu situasi kenyataan yang harus lu tau sekarang, kita gaboleh berpencar sementara waktu, gua bakal coba cari gerbang penghubung yang bisa kita lewatin ".

Mereka berjalan perlahan saling berpegangan tangan, ditanah yang basah terlihat banyak batu nisan tanpa nama, Tiga Sumur tua yang sudah berlumut, Ornament berbentuk kepala kambing yang bergantung di ranting pohon, tulang-tulang rapuh di tanah yang basah.

Zatri masih menggengam erat sesuatu di tangan kanan nya, menyadari situasi yang semakin gelap, Zatri memutuskan untuk berhenti sebentar dan memikirkan sesuatu, sedangkan perempuan yang bersama Zatri terlihat lelah dan juga ketakutan.

" Zatri, bertahun-tahun gua lost contact sama lu, jujur kadang gua masih mikirin lu, gimana kabar lu, juga kadang gua suka stalking inksta lu, sebenarnya gua senang sama kondisi lu yang jauh berbeda dari terakhir kita ketemu, apa lu masih benci gua ? " Tanya perempuan itu dengan nada merintih menahan air mata yang mau keluar.

Zatri tidak merespon pertanyaan perempuan itu, dan sibuk memikirkan sesuatu.

" Zatri ! Lu denger gua ga sih ? jangan diem aja " ujar perempuan itu.

Zatri melihat mata perempuan itu dengan tatapan serius, sambil mengeluarkan buku Diary yang biasa ia bawa, Zatri menulis sesuatu di buku itu.

" Tanggal, 26 November 2027 Lokasi Gunung Rabuno, ada yang harus gua lakukan, 2 dari 7 sumber inti khodam sudah hancur, kali ini batu ke tiga yang mau gua hancurkan, Kalau lu liat ini, itu artinya gua terjebak disini, Wish List yang pernah gua buat ada di dasbord mobil, entah gua bisa kembali atau engga, dan petunjuk untuk bagaimana cara hancurin sumber inti yang tersisa ada dibuku ini, serahkan semua ke anggota Tim khusus yang gua buat, dan jangan lu ikut campur dalam urusan ini, gua gamau lu dalam bahaya, perempuan yang di depan gua sekarang ini namanya Sonya, dulu gua pernah ceritakan ke lu, pahitnya jika gua gagal kembali, tolong selesaikan Wish List yang gua buat, dan.... Rie sampai ketemu lagi, tenang aja, kita bakal ketemu lagi, tapi nanti kalau ketemu jangan pukul gua ya, tinju mungil lu tetap sakit rasanya, okey itu saja, Sonya sekarang gua mau lu pegang buku gua, masukin kedalam tas lu, salah satu dari kita harus ada yang keluar dari sini " Ucap Panjang Zatri dengan serius .

" Sebenarnya lu tau kan ini bakalan kejadian sama lu dan gua ? gua pernah sama lu selama 3 tahun Zatri ! lu ngomong kayak gitu apa ada hubungan nya sama waktu dulu, lu kasih tau ke gua kalau akan ada hal yang terjadi sama lu 5 tahun lagi, dan gua baru sadar sekarang.. udah 5 tahun berjalan saat lu kasih tau gua tentang hal itu ? apa yang lu sembunyiin Zatri ? Gua sayang sama lu Zatri ! " Ucap lirih Sonya dengan tanpa henti bertanya kepada Zatri .

Zatri mendekati Sonya yang sedang duduk bersandar dipohon, Zatri ikut duduk sambil menatap mata Sonya dengan tajam.

" Yang terpenting, lu bisa keluar dan selamat dari sini, jaga buku yang gua kasih ke lu, dan nanti saat udah mau keluar dari tempat ini jangan tengok ke arah belakang, inget baik-baik ya." kata yang bergeming terpatah seakan tidak yakin dan keluar dari mulut Zatri.

Zatri berdiri membelakangi Sonya menoleh sedikit kebelakang dengan tatapan dingin, Sonya bangun dari duduk nya dengan air mata yang mengalir di pipi.

" JAWAB !! Jangan diam aja ! Punya mulut kan ?!! ini yang gua benci dari dulu sama lu " Teriak Sonya sambil menarik Jaket Zatri dengan keras.

Riella yang melihatnya sebagai sudut pandang Zatri juga merasakan apa yang dirasakan Zatri, rasa marah, kecewa, sedih, dan resah . bahkan Riella berharap kilasan masa lalu Zatri yang ia lihat segera berakhir karena tidak kuat menahan dan merasakan apa yang Zatri rasakan, satu hal yang membuat Riella bingung, Zatri tidak merasakan rasa benci sama sekali terhadap Sonya.

" Haruskah Menjawab pertanyaan ke orang yang cuma bisa mempermainkan perasaan ? Haruskah membahas masa lalu di situasi sekarang ? inikah sifat lu yang sekarang setelah 5 tahun terakhir ?? ga berubah ya ? masih aja egois." Ucap Zatri dengan nada rendah juga dingin.