Bab 92.
Sinta tertegun, ini mimpi atau nyata, pikirnya. Tanpa bertanya lagi ia menerima tawaran Ibu muda tersebut. Ia mengajar sehabis pulang kuliah, mulai sore hari hingga habis Magrib.
Anak yang nomor satu sekolah SMA dan yang kecil masih duduk di bangku SMP. Aku tau cita-cita Sinta sedari kecil adalah menjadi seorang guru. Ia bisa membaca perangai anak, hingga mampu merubah sifat anak yang malas belajar menjadi rajin.
********
Hari ini masuk tahun ketiga kami menjadi sepasang kekasih. Banyak berubahan yang ku rasakan sejak mengenal Sinta. Aku mulai rajin ibadah, hidup lebih teratur lagi. Bergaul dengan teman pun aku pilih-pilih. Yang buat pengaruh tak baik pasti ku jauhi. Lebih bersemangat lagi untuk menyelesaikan kuliah. Aku bekerja separuh waktu di bengkel teman untuk mencari tambahan uang jajan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com