Bab 11 'Malapetaka Yang Datang, Berada Diujung Tanduk'

Kedua nya menjadi liar dan sedingin es.

Lin chu hua menghindari serangan milik chu yue, ia berpindah-pindah dari altar arena.

chu yue mengangkat tangan kiri nya dengan pancaran sinar emas di telapak tangan nya, ia mengeluarkan naga bayangan putih dan guntur seperti listrik. naga ini mengitari di atas nya.

"Petaka Naga Guntur!."

Dari berujung langit, chu yue memusnahkan semua ribuan busur dengan teknik nya. Serangan milik Lin chu hua musnah. Raungan yang panjang terdengar keras.

"Bumm!."

Setelah menghindari serangan kacau, Lin chu hua menyaksikan hal itu. Serangan terhadap chu yue membuat nya tidak mempan sama sekali. 

Lin chu hua meng hentak kan kaki nya dari arena, sedikit kencang. Rantai ungu bergerak mendekati nya musnah. ia membawa Niat membunuh tak tertahan kan. bahkan tubuh nya melonjak tinggi, tak memiliki batas. Ini semakin liar dan kejam seperti hewan buas. Momentum nya ber kontraksi hingga terjadi ledakan di arena. Lin Chu hua menarik busur panah nya, ujung panah mengeluarkan api lapisan yang mengalir dari tubuh nya. Ia menembak serangan, beberapa anak panah menyerang chu yue.

'teknik mereka tidak sebanding dengan kekuatan martial nya. Ku harap tidak membuat perhatian dengan teknik ancaman nya.' tetua pertama dari keluarga chu', chu san-yan ia lah ayah nya chu yue, Ia berpakaian paru baya yang berwarna putih dan berkilauan, di bahu nya ada ujung perunggu perak sedikit tajam, namun menonjol. Wajah nya sedikit kerutan dan tua, bibir nya sedikit tebal. Ia duduk di paviliun tepi tebing tersebut, dan memperhatikan putri yang tersayang nya bertarung dengan serius. 

Chu yue mengambil kembali tongkat nya, segera menghindari beberapa anak panah dari nya. mencoba mendekati Lin chu hua dengan serangan jarak dekat. Tindakan nya membawa Keuntungan, buru-buru ia berhasil mendekati dan memblokir serangan jaraknya.

Namun, Lin chu hua menahan tongkat nya, dengan busur milik nya sangat efektif, Ia merasa ditekan oleh nya. Langkah dan selangkah mundur dari jangkauan dekatnya. Dan, ia melompat dan tiba di permukaan lain.

Lin chu hua dan chu yue saat ini juga, berada di tempat yang berbeda dari Jarak kejauhan.

Tubuh chu yue langsung memancarkan aura mematikan, mata nya menyala lagi dan lagi. "hari ini saya akan mengejutkan kamu, senior." transformasi chu yue berkata sedikit cibiran dan sedingin es.

"senantiasa saya menerimanya, kita lihat siapa kah yang akan mengulurkan tangan di tempat." Lin chu hua tersenyum dari transformasi nya. 

Chu yue mengeluarkan teknik nya, mengulurkan telapak tangan kiri nya menunjukkan signifikan yang kuat, menakutkan dan membuat nya gemetar hebat di tempat. Gelombang yang penuh dengan suara angin riuh, hempasan debu terpicu arus nya. Telapak tangan ia tunjukkan adalah mata satu yang melebar, dengan pupil yang pekat.

"Keterampilan Martial, Teknik Mata Dewa Vijra!." chu yue meraung keras. 

Semua yang berada di tebing mengejutkan nya, merasakan aura menakutkan. Situasi di tempat tidak seperti biasa nya. Gelombang yang mereka rasakan sangat efektif. tubuh mereka semakin gemetaran dan takut. Tanggapan teknik chu yue seperti malapetaka mengguncang hasrat mereka.

Feng xiu melihat nya pun, takjud dengan kesan. 'sangat luar biasa, tidak mengira teknik nya menakuti semua orang yang berada disini.'

Lin chu hua melihat mata yang melebar dengan pupil pekat nya, seolah masuk di dalam nya. teknik ini manipulasi kan ruangan tanah medan perang, mayat-mayat hidup di sana terlihat kehausan darah. Ia melihat sekeliling nya hanya kabut tebal yang tertutup, tanpa memegang senjata di tangan nya. Dan, raungan panjang memanggil nya dengan keras. Mayat hidup di sana, muncul menemui nya perlahan-lahan. Aura yang mematikan membuat Kesadaran dan hasrat nya terbawa di sini. 

Tibanya, sesosok tubuh bayangan besar yang berada di dalam, terbangun di sana. Ia menampak kan diri nya di hadapan Lin chu hua, sangat besar saat dipandang. Sesosok tersebut ialah chu yue. Matanya seperti listrik, Raungan keras mendekati dan berkata dengan dingin. "chu hua!, sekarang kamu harus mati!." 

Lin chu hua mata nya melebar dan Tubuh nya gemetar seketika. Rahang yang jatuh membawa kejutan hebat. Ia tidak bisa bergerak seolah ada yang menahan tubuh nya menjadi kaku dan membatu seperti patung. Bayangan hitam muncul tepat diselimuti tubuh nya.

Lin chu hua tak bisa menahan akan ketakutan luar biasa itu. Ia berkeringat dingin. Situasi nya menjadi menceng-kram. Bahkan, ia tak bisa menggunakan teknik serangan lagi tanpa senjata nya.

"apa yang terjadi?, mengapa saya tak bisa bergerak?." Lin chu hua bertanya diri nya.

Chu yue meraung tertawa keras disana. "tidak menyangka, serangga sepertimu akan mati di sini!."

Chu yue meraih tangan kanan nya dan menepuk tanah medan perang, Seolah ia ingin memukul serangga yang terlihat kecil di sana, melenyapkan tubuh Lin chu hua menjadi ketiadaan di tempat. Sebelum ia berkontraksi kembali di luar kesadaran nya.

Tubuh Lin chu hua gemetar hebat, ekspresi nya gelisah, menggeram gigi nya dan menggila di tempat, seolah malapetaka yang datang berada di ujung tanduk. Pikiran nya terasa kosong hingga tidak bisa melakukan apa pun. 

'Selama orang yang cukup kuat mampu mengintimidasi yang lemah, siapa pun yang menjadi orang tak tertandingi, maka dapat mengendalikan nasib nya sendiri.' tangan chu yue menepuk perlahan-lahan. semua nya lenyap disini dan hari ini.