Karina memperhatikan Levi yang sedang menerima telepon di sudut ruang tunggu. Raline yang duduk di sebelahnya juga ikut memperhatikan Levi yang nampak frustasi.
"Itu pasti telepon dari Leon," ujar Karina pada Raline.
Raline menganggukkan kepalanya. "Pasti dia merasa bersalah setelah kejadian ini."
Karina tertawa pelan. "Dari awal Aslan pasti nggak suka sama ide soal Bodyguard buat ngelindungin dia. Makanya dia bersikap santai sama Levi. Jangan salahin Levi karena Aslan memang bukan orang yang mudah untuk dihadapi."
"Tapi lu bisa menghadapi dia," sahut Raline.
Karina kembali tertawa pelan. Ia kemudian mengerling pada Raline. "Itu ada resep khususnya."
Raline ikut tertawa pelan. "Pasti sulit ngadepin laki-laki kayak Aslan."
Karina menggelengkan kepalanya. "Ngga juga. Dia itu kayak kucing manja. Dia cuma mau diperhatiin."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com