Begitu memastikan Roy sudah pergi, Arai segera keluar dari rumah pemilik warung dan menemui Bimo yang masih duduk di teras. Bimo terbengong-bengong ketika melihat Arai yang baru saja keluar dari rumah pemilik warung. Sedetik kemudian ia tertawa terbahak-bahak. "Mau kemana Bu Haji?"
"Sialan," gerutu Arai. Ia lalu segera melepaskan bergo milik istri pemilik warung yang masih ia kenakan.
Bimo masih tertawa terbahak ketika Arai melepaskan bergo yang ia kenakan. "Cakep juga lu, Bang."
Arai menghampiri Bimo dan langsung menggeplak kepalanya. "Diem lu. kalo sampai ada yang tahu, berarti tahunya dari lu."
"Si Pakde juga suka gossip kali, Bang," sahut Bimo.
Arai kemudian melirik pada Pakde pemilik warung yang kini tengah berdiri di bibir pintu rumahnya. "Ini pokoknya rahasia, ya?"
Pakde pemilik warung menganggukkan kepalanya. Ia melirik pada Bimo sambil memainkan alisnya. Ia kemudian tertawa pelan. "Setuju, kan? Kalo dia cakep pake kerudungan begitu?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com