Aslan menghela napas panjang setelah rapat bersama dengan Ayah Karina akhirnya usai dan orang-orang mulai meninggalkan ruang rapat. Ia langsung menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi ruang rapat. Karina dan Nadia tertawa pelan melihat Aslan yang sedang memejamkan matanya. "Gue jadi pengen makan ayam bikinan emaknya Juleha," gumamnya pelan.
"Siapa Juleha?" tanya Leon yang duduk di sebelahnya.
"Keponakan yang punya sasana tempat gue latihan," jawab Aslan tanpa membuka matanya. Ia merasa rapat selama dua jam lebih memakan energinya ketimbang ia bertarung di dalam arena tarung bebas.
"Lu ngomong sama siapa, Lan?" tanya Karina.
Aslan langsung membuka matanya dan menoleh kea rah Karina. "Hmm?"
"Barusan lu ngomong sama siapa?" Karina kembali bertanya.
Aslan mengerutkan keningnya. Ia kemudian menggeleng. "Gue ngga ngomong sama siapa-siapa."
"Tadi kayanya lu ngomong sama orang, deh. Lu denger kan, Nad?" tanya Karina sembari melirik Nadia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com