webnovel

The Throne Of Eudor

Rowena Flora De Eudor adalah seorang putri mahkota kekaisaran Eudor yang mengemis kepada dewa agar ia dapat kembali ke masa lalu dan dapat mengubah segalanya, membalas dendam kepada orang yang telah merebut tahtah kekaisaran Eudor darinya. Akankah Rowena dapat mempertahankan apa yang memang menjadi miliknya dengan pengetahuanya akan masa lalu atau apakah semua itu hanya hal yang sia sia... Rowena Flora De Eudor Rowena adalah nama yang diberikan oleh yang mulia Ratu Amelia De Eudor ibu kandung rowena yang memiliki arti putri yang cantik yang memiliki sifat setia, penyayang, menyukai tantangan tidak suka dikekang dengan aturan... Flora merupakan nama keluarga ayah yang disertakan kepada setiap anak kaisar yang melambangkan daerah luas yang subur dan penuh dengan pepohonan rindang yang membawa kemakmuran bagi rakyat kekaisaran Eudor... Eudor merupakan nama dari kekaisaran yang telah menaklukan kerajaan kerajaan di benua De Eudor menjadika Eudor satu satunya kekaisaran yang berdiri di benua Eudor... Kerajaan Floradian adalah nama kerajaan sebelum peperangan terjadi di benua Eudor sehingga setelah selesai perang dan kerajaan Floradian memenangkan perang dengan kerajaan-kerajaan lain maka Kerajaan Floradian menjadi pusat dari kekaisaran yang bernama Kekaisaran Flora De Eudor memiliki arti bahwa kerajaan Floradian yang memenagkan peperangan di benua Eudor dan menjadi satu di bawah pemerintahan kekaisaran yang berasal dari keturunan darah kerajaan Floradian...

Yu_mar · Fantasy
Not enough ratings
19 Chs

Jamuan Makan Malam Keluarga

"Makan malam telah selesai di siapkan yang mulia putri..." Lady Aimee memberitahukan kepada Rowena dengan wajahnya yang berseri-seri, setelah sekian tahun berada di istana tanpa kehadiran siapapun membuatnya merindukan suasana hangat dan canda tawa yang biasanya menghiasi setiap sudut istana dengan keramaian pesta yang ada dan pada akhirnya hari ini akan kembali lagi menghiasi suasana istana Bromelia.

"Baiklah...Lady Aimee tolong kamu sampaikan kepada paman bibi dan saudara-saudara sepupuku bahwa jamuan makan malam telah selesai disiapkan dan antarkan mereka langsung karena aku rasa mereka sudah melupakan jalan menuju kebun belakang... sudah cukup lama waktu terakhir kali mereka mengunjungi kekaisaran."

"Baiklah yang mulia ..." Lady Aimee bergegas menuju ke lantai kedua dengan langkahnya yang gesit.

"Yang mulia apakah anda akan mengenakan gaun yang tadi anda bawa atau tetap menggunakan gaun ini ...?" Ana bertanya kepada Rowena penasaran seperti melihat pekerjaan yang sudah tidak sabar ia kerjakan dengan tanganya itu tentunya ia ingin mendandani Rowena lagi...karena tak bisa dipungkiri tuan putri dengan tubuh yang kecil dan memiliki rambut emas terlihat sama seperti boneka yang cocok untuk dijadikan manekin untuk gaun-gaun yang indah.

"Ia tentu saja aku akan memakai gaun yang kubawa siang tadi untuk apa aku membawanya jika tidak akan aku pakai sekarang Ana... dan tolong bersabarlah sedikit tatapan matamu itu sangat mengerikan untuk dilihat seperti mau memakanku hidup-hidup"

"Aha...maafkan saya yang mulia....saya hanya tidak sabar cepat-cepat untuk melihat anda memakai gaun biru ini yang pasti akan cocok terlihat pada anda... Agar anda lebih mudah dalam menyantap jamuan makan malam, bagaimana jika saya mengikat rambut anda ke atas dengan menggunakan jepit rambut mawar yang sama karena disini tidak ada jepit yang cocok untuk anda yang mulia...Jepit yang mulia ratu Amelia terlihat terlalu besar untuk anda pakai..." Ana memberitahuku dengan wajah yang sedikit kecewa dengan pilihanya untuk tidak membawa perhiasan yang lainnya ke istana Bromelia.

"Hemmm...baiklah lagi pula paman dan bibi tidak akan memperdulikan masalah itu bahkan jika aku tidak menggunakan perhiasan sedikitpun mereka tidak akan mempertanyakan itu karena mereka pasti akan tau bahwa sifatku akan sama seperti ibu yang tidak menyukai menggunakan perhisan yang berlebihan dan berat itu...Ana hari ini aku hanya menginginkan makan malam yang menyenangkan dan bukan makan malam dengan banyak tekanan seperti biasanya aku lakukan di istana Utama dengan Ratu Elisa ...kamu mengerti itu bukan..."

"Tentu saja yang mulia putri...."

Kebun mawar berada di belakang istana Bromelia sehingga untuk masuk ke dalam kebun belakang harus masuk ke dalam istana dan tentu saja orang luar yang tidak diundang tidak akan bisa menuju ke kebun belakang. Dengan melewati pintu gerbang kecil dan jalan kecil yang berhiaskan dengan bunga mawar putih yang menggantung di atap kerangka yang dibuat akan membawa rasa berjalan menuju tempat tersembunyi yang tidak diketahui oleh siapapun. Tentu saja kebun belakang dibuat dengan menggunakan lahan kekaisaran yang luas jika hanya melihat dari luar terlihat istana sendiri hanya memiliki halaman depan yang luas tanpa halaman kebun belakang yang tertutupi dengan istana yang cukup besar jika dibandingkan dengan istana-istana yang lainnya.

Batas istana kekaisaran dengan hutan kekaisaran yang dibanggun dengan tempok batu yang tinggi pada setiap sampingnya sehingga memunculkan ide kebun rahasia yang terdapat di belakan istana Bromelia yang Ratu Amelia sendiri rancang. Jika selama ini Ratu Elisa berhenti begitu saja untuk mendapatkan kekusaan istana Bromelia karena semata-mata perintah Raja Attex hal ini karena ia tidak mengetahui seberapa luas sebenarnya istana Bromelia itu sampai patut untuk ia dapatkan dan seberapa sebenarnya dana yang bisa diminta hanya untuk memperbaiki dua kebun selama satu tahun kekaisaran tentunya akan lebih besar jika dibandingkan dengan halaman depan istana utama di kekaisaran yang hanya memiliki dua buah air terjun.

Rowena tentunya dengan tidak sabar mengambil langkah panjang dengan sedikit demi setikit ditambah sehingga hampir berlari menuju ke taman belakang dengan Ana yang mengikuti disamping dengan terus memperingati untuk berjalan dengan pelan-pelan. Hiasan demi hiasan beserta lampu kelap-kelip yang begitu cantik terpasang pada setiap dahan pohon Ipe yang rendah sehingga menampilkan suasana yang meriah namun tetap elegan dengan keberadaan pohon mawar putih bersama bunganya yang begitu lebat seakan ikut menyambut kemeriahan pesta. Pohon Ipe yang begitu besar mulai mengeluarkan daun-daun mudanya dengan bunga cantik berwarna kuning yang menunjukan musim dingin yang menjauh dan musim semi yang menghampiri dengan hangatnya.

"Ana apakah paman bibi dan sepupu-sepupuku masih bersiap-siap dikamarnya...?"

"Iya yang mulia...mereka masih memerlukan sedikit waktu untuk bersiap-siap....Jika anda begitu lapar yang mulia bisa memakan beberapa cemilan yang ada sambil menunggu"

"Aku memang sedikit lapar Ana karena belum ada makanan yang masuk ke perutku dari siang hingga malam ini... jangan salahkan aku Ana karena semua masakan yang berada di meja tanpak begitu lezat sampai-sampai memanggilku untuk segera memakannya." Ana hanya bisa tersenyum mendengar apa yang aku katakan...ia mulai menyodorkan beberapa camilan kue kering kecil buatan para koki yang tak kalah cantik dari apa yang biasa aku makan di istana utama walaupun ini adalah kue yang dibuat dengan waktu yang cepat sesuai dengan perintahku untuk membuatkan berbagai camilan kering enak dan cantik.

Ketika aku sedang asik dengan kue-kue kering yang ada di hadapanku, beberapa langkah kaki berat dan ringan tertengar mendekatiku.... dengan terkejut aku mulai melihat arah suara itu dengan langkah kaki yang ringan terlihat senyuman yang lebar dari anak laki-laki menyapaku dengan dekapan hangatnya..

"Hallo saudara sepupuku....ini mungkin pertama kali kita bertemu tapi aku sudah merasa sangat mengenalmu..." tanpa bisa menjawab apa yang diatakanya....kedua tanganku langsung digenggam oleh dua tangan mungil yang lebih kecil dari tanganku sendiri dengan mengebu-gebu mereka berkata dengan manisnya.... "Hallo kakak cantik aku sangat senang akhirnya bisa bertemu denganmu"

"Bukankah aku sudah memberitahukan kalian bahwa kalian harus menjaga sikap kalian di depan yang mulia putri mahkota...kembali ke sini dan berikan hormat kalian dengan benar..." Dengan suara berat paman memperintahkan dengan tegas kepada ketiga anak yang ada di depanku secepat kilat juga mereka memberikan jarak lima langkah ke belakang dan langsung memperkenalkan diri dengan etika seorang bangsawan

"Selamat malam Yang Mulia Putri Mahkota Rowena Flora de Eudor, Lambang Kecantikan Eudor Semoga Matahari Kejayaan dan Kekuatan Eudor Selalu Bersinar Terang.

Maafkan sikap saya yang tidak sopan...Perkenalkan nama saya Adelio Ridric dan kedua adik saya masing-masing Adelia Ridric dan Adenia Ridric semoga selama pertemuan kita yang singkat ini anda kita bisa mengakraban diri dengan satu sama lain"