webnovel

The Sun and The Curse

Awas!! Ntar ketagihan. Area 21++!!!  Sinopsis.   Siapa yang menyangka kalau progeria mengubah nasib seseorang? Memiliki penyakit langka memang sangat menakutkan. Huang Zhi Yang harus mengalaminya selama bertahun-tahun dengan kutukan iblis. Namun, keajaiban membuka dunia pararel menuju kejayaan dinasti Tang (730 masehi). Mengubah dirinya menjadi Tabib cantik dan hebat. Bertemu dan mencintai seorang pria bangsawan Li Zhao Yang. Sayangnya, Li Zhao Yang harus menikahi wanita pilihan ayahnya. Sementara takdir menuntut yin dan yang untuk menyatukan mereka. Mampukah Huang Zhi Yang dan Li Zhao Yang bersatu kembali? Lalu, bagaimana dengan misteri kutukan penyakitnya di masa depan? Cover by : @Jieundesign NOTE !!! Sangat meminta perhatian dari pembaca semua. Saya hanya penulis yang remahan, semoga ceritanya tidak remahan ya. Tiada kata harap maupun angan. Semua sama. *Mohon bantuan dari pembaca semua supaya bisa menambahkan buku ke rak jika sudah melihat cerita ini! *Bisa tinggalkan review agar jadi kenangan indah. *Berharap kalian bisa membantu saya untuk menemukan kesalahan atau typo di setiap bab cerita karena manusia tak lepas dari kekhilafan. *Semoga kalian betah sama cerita ini. *Jika jatuh cinta kepada cerita ini, nggak ada salahnya beri dukungan lewat batu kuasa serta hadiahnya. *Saya nggak berharap banyak, cuma bisa menebar karya saya agar bisa menjadi penghibur dan penambah ilmu pembaca semua. *Saya selalu berharap agar bisa selamanya menulis di sini. Kenyamanan pembaca dan penulis selalu diharapkan. Terima kasih jika kalian telah perhatian kepada cerita ini. Semoga sehat selalu dan berlimpah atas rezekinya! Aamiin. Temukan saya di IG : @ochy_redrose

Rossystories · Fantasy
Not enough ratings
409 Chs

Tanya : Keberadaan ibu di mana?

Jing Mi mengendurkan pelukan dari tubuh Xi Quan. Dua tangannya memegang erat lengan wanitanya, menatap sendu lalu meranggul pelan. "Titip salamku untuk ayahmu." Tangannya melepas lalu berkirai untuk meninggalkan lokasi.

Tidak ada lagi kata pamit untuk mereka ketika mendesak. Xi Quan kemudian melambai sembari tersenyum kecil. Karena sudah terlalu jauh, mereka sudah dipisahkan oleh banyak tumbuhan tinggi.

Jing Mi melewati pemukiman menuju sebuah gubuk tua di tengah pedesaan. Langkahnya menghampiri satu ruangan yang ada di ujung bangunan. Hanya dengan beberapa perlengkapan, antara pedang dan bungkusan kain berisi pakaian.

Tidak menunggu lama, Jing Mi beranjak keluar dari pintu. Menutup lalu mendekati seorang wanita tua. "Bibi, aku permisi kembali ke Chang'an." Jemarinya menyerahkan sebuah kantong kain berisi koin.

Wanita itu terperanjak dan menyambut cepat sambil berdiri menegak. "Ah, begitu kah?"