8 Ketemu cinta : perawan tua dan perjaka tua

Ucapan Zhi Yang seakan-akan melayang mengudara tinggi. Zhi Yang melebarkan sayap-sayap emasnya untuk siap terbang ketika membayangkan masa lalu. Namun, Shan Mi sama sekali tak mengerti apa yang diucapkan olehnya.

"Mata yang sama? Bukannya semua orang memiliki mata yang sama," pikir Shan Mi dibuat bingung.

Zhi Yang melirik wajah Shan Mi lalu menatapnya tajam, "Aku lelah, aku ingin ke taman saja!" putusnya tiba-tiba melebarkan senyuman.

Shan Mi memperhatikan kepergian Zhi Yang tanpa sahutan lagi. Melewati semua orang yang sedang menyibukkan dirinya untuk menyiapkan beberapa obat-obatan herbal. Mencuci tumbuh-tumbuhan, memilah dedaunan sampai ke akar, menjemurnya, memanggang bagian yang terpenting.

Zhi Yang meninggalkan semua orang yang sibuk.

Langkahnya tanpa henti melewati taman bukit yang terlihat indah di atas pedesaan. Bukit Guatai, jauh di ujung kota Thianshui. Dilihatnya ayunan anak-anak yang menjadi kebanggaan. Ia pun menghampiri seorang diri sambil memegangi tali yang panjang.

"Sudah lama aku tidak bermain ini," ungkap Zhi Yang bernostalgia.

Dirinya berayun-ayun di atas ayunan yang menggoyang tinggi mengudara. Kali ini, ia benar-benar merasakan udara dengan sangat bebas lagi menghelai sangat nyaman. Zhi Yang menutupi matanya, merasakan hal yang sangat menyenangkan.

Kaki yang menopang kuat tubuhnya begitu tegak, dengan kedua tangan memegang kuat tali yang mengikat erat. Dirinya terbawa oleh angin yang melambai merdu.

Zhi Yang kembali melihat dunia yang seakan nyata baginya. Lalu berhenti dalam waktu yang sudah ditentukan oleh ritme irama tanpa suara. Zhi Yang pun menuruni ayunan panjang seorang diri.

Ia pun memajukan langkah mendekati ujung tebing perbukitan.

"Wah, di sini sangatlah indah! Aku tahu kalau aku mendapatkan mimpi yang sangat indah ini. Tapi, rasanya tidak pernah berakhir. Ini seperti hidup yang tidak pernah berhenti."

"Aku tidak ingin kembali pada dunia yang nyata," gumamnya memejamkan mata.

Zhi Yang menekuk tubuhnya sembari memeluk lutut tanpa tatapan semunya. Khayalan yang membawanya pada dunia masa lalu bukanlah sekadar mimpi, melainkan revolusi waktu yang membawa tubuh yang sebenarnya.

Tiba-tiba, kedua tangannya meraba pipinya dengan tatapan aneh.

"Dan aku datang dengan sebuah keajaiban. Aku hidup menjadi wanita yang sangat cantik! Hidupku dipertaruhkan dengan kecantikan ini."

"Aku benar-benar bingung dengan semua kejadian yang sudah menimpaku selama ini."

"Huuuft … apa yang terjadi padaku?" keluhnya menengadah lepas ke langit berawan lagi mendung.

Musim semi yang masih menjadi suasana keindahan kala itu. Betapa takjubnya ia melihat pemandangan desa dari atas bukit tersebut.

"Aku merindukan rumah, tetapi jika aku kembali pasti akan menjadi gadis penyakitan dan tidak akan hidup lebih lama," rintihnya kembali merundukkan pandangan.

Zhi Yang membulatkan tubuhnya, merasakan hal yang sulit ia jalani saat ini. Kisah sulit di antara dua dunia yang berbeda seakan membuatnya semakin tak percaya.

***

Seorang pria tegap menyelinap sambil melirik ke arah rumah Zhi Yang. Dimana penglihatannya mulai mencari sisi gadis itu berada. Akan tetapi, yang terlihat hanyalah sekumpulan orang sibuk dengan pekerjaan mereka.

Pria itu masih berbolak-balik perlahan dengan mengenggam pedang sakti yang terlihat garang. Shan Mi menatapnya curiga dari kejauhan, lalu tak sengaja pria itu membalas. Tak kuasa melihat dirinya dinilai mencurigakan, akhirnya ia mendekati Shan Mi yang berdiri tak jauh darinya.

"Hah!" sergah Shan Mi agak khawatir.

"Ada apa, Tuan?" sapa Shan Mi penasaran.

"Apa di sini ada gadis?" tanya pria itu.

Shan Mi melengkungkan alisnya seakan tak percaya dengan pertanyaan dari pria itu. Menduga bahwa dirinya pasti ingin mencari gadis untuk dijadikan wanita penghibur.

Shan Mi menggerak-gerakkan alisnya berkali-kali lalu menatapnya aneh.

"Hei, kenapa kau mencari gadis di sini, Tuan? Di sini hanya ada gadis tua seperti diriku," ungkapnya.

Pria itu memperhatikan raut wajah yang curiga menatap dirinya. Ia pun membungkukkan tubuh untuk meminta pamit. "Maaf, permisi! Mungkin, aku sangat mengganggu dengan penampilan ini."

Pria itu memalingkan tubuhnya tanpa sahutan berlanjut. Shan Mi lagi-lagi menaikkan alisnya sambil mengerutkannya, seolah-olah bertanya tak mendapat jawaban.

"Dasar pria aneh! Sudah berapa banyak pria menanyakan seorang gadis ke sini," gerutu Shan Mi dengan kesalnya.

"Hei, kau itu tidak mengakui kalau kau masih gadis," sambung dari salah satu pria yang ada di dekatnya.

Sontak, Shan Mi menoleh ke arah si pria berkata demikian dengan tatapan mengeluh lagi memalukan.

"Kenapa? Ya, aku memang gadis!" ketus Shan Mi.

"Gadis tua, hahaha," kekeh dari salah satunya ikut menyambung.

"Hei, dia memang seorang gadis tua. Tapi, sama seperti diriku!"

Tiba-tiba, sosok Fei Ong menghampirinya dari samping. Kemudian pandangan Shan Mi sangat dikejutkan dengan penampilannya kali ini.

"O, mengagetkanku saja!" keluh Shan Mi mengelus dadanya.

"Hei, kalian jangan banyak bercanda. Ayo, lanjutkan pekerjaannya!" perintah Fei Ong tegas.

Shan Mi melirik genit ke wajah Fei Ong yang sudah membantunya di situasi yang sangat menyedihkan. Ketika dirinya disebut dengan gadis tua, maka seorang bujangan tua ikut membela.

Tatapan Shan Mi mulai terlihat menggoda, tetapi Fei Ong hanya tersipu malu oleh kelakuan darinya saat itu juga. Fei Ong memalingkan perlahan dari pandangan Shan Mi yang mencoba menggoda dirinya berkat kata-katanya.

Akan tetapi, di balik punggung mereka sudah berdiri seorang gadis yang muda lagi cantik jelita.

"Wah, kalian memang pasangan serasi, bukan?" sebut Zhi Yang menggoda.

Deg!

Semua orang terpelangah dengan ucapan Zhi Yang yang hadir tiba-tiba mengejutkan semua. Sontak, Shan Mi akhirnya menghamburkan langkahnya ke lain arah.

Fei Ong melakukan hal yang sama pula. Keduanya sempat terkecoh, berlalu melarikan diri dari hadapan nona si periang suka menggoda.

"Aah! Nona Shan Mi, jangan pergi! Aku tahu perasaanmu pada Fei Ong," seru Zhi Yang mengejar pelarian Shan Mi.

Sementara itu, Fei Ong pun dikejar sama oleh Zhi Yang di tengah halaman. Semua yang memandang akhirnya ketahuan dari ungkapan Zhi Yang.

"Hahaha, mau lari ke mana kalian?? Kalian tidak bisa lari dariku!" seru Zhi Yang merentangkan kedua tangannya untuk menghadang langkah keduanya.

Wajah Shan Mi dan Fei Ong saling memandang, memeluknya secara spontan tepat di depan semua orang.

"Hah?!" sergah Shan Mi tertegun.

Semua orang terpelangah dengan aksi Fei Ong yang sangat berani. Gerakan dari masing-masing tangan seolah-olah berhenti sesaat, memandang aksi nakal Fei Ong.

"Baiklah! Aku akan menunjukkannya pada kalian semua," ucap Fei Ong lebih serius dengan menatap lurus wajah Shan Mi.

Bibir Fei Ong mulai memancungkan ke depan wajah Shan Mi, sedangkan gadis tua itu hanya bisa menutup matanya. Tepat di hadapan Zhi Yang dan semua orang, dia bahkan hendak melakukan hal tidak senonoh.

Setelah baca wajib taruh ke dalam rak!

Direview juga dong ceritanya biar seru-seruan gitu!

Jangan lupa ikuti IG :@rossy_stories.

Nantikan bab selanjutnya yang banyak kejutan. Terima kasih.

avataravatar
Next chapter