webnovel

Pemuda Berjubah Putih

Berjalan di tengah pasar dan mengamati kegiatan orang yang lalu lalang di sana menjadi sebuah kebiasaan bagi White.

Seorang pemuda yang menggunakan pakaian serba putih, dengan rambut panjang sebahu, seseorang yang cukup terkenal di kota Side Lake sebagai seorang pemuda yang gemar membantu orang lain.

Seorang pemuda yang penuh dengan hal positif dan senyuman, membuat semua orang suka padanya, kecuali orang-orang yang penuh iri dan dengki.

Yah, pada akhirnya Ia tak mempedulikan hal itu, mereka tak layak untuk mendapatkan perhatian sama sekali.

Setelah beberapa lama duduk sendirian dengan tenang di atas atap salah satu penyedia tempat tinggal di tempat itu, Ia kembali masuk ke dalam melewati jendela untuk bersiap.

Namun tak disangka, Ada seorang wanita tua yang berada di depan pintu kamarnya dan mengetuk pintu kamarnya itu. Ia mengenali wanita tua itu dengan jelas.

Ia adalah pemilik dari tempat tinggal(kos) ini, Ia juga yang membiarkannya tinggal di tempat ini dengan gratis karena Ia sempat menyelamatkan wanita tua itu saat diserang oleh beast tipe serigala.

"Ah, apakah anda mencariku?" Tentunya Ia harus membalas dengan senyuman ramah.

"Kau bilang kemarin bahwa hari ini kau akan memulai petualangan untuk berkeliling benua bukan?"

"Ya, aku memerlukannya untuk meraih tujuanku, jika terus tinggal di tempat ini, kekuatan dan kemampuanku akan tumpul." Ia berkata dengan nada sedikit merasa bersalah.

Wanita tua itu hanya tertawa kecil. "Tak masalah, usiamu saat ini sudah mencapai 17 tahun, apa masalahnya? lagipula kau sangat kuat bukan?"

"Hehe, begitulah."

***

Setelah selesai mempersiapkan barang-barang yang akan Ia bawa, Ia segera pergi ke luar kota Side Lake tanpa berpamitan dengan wanita tua itu.

Memang sedikit rumit, tapi entah kenapa Ia hanya tidak ingin berpamitan, lagipula sebelum mempersiapkan barangnya, Ia terlebih dahulu bertemu dengan wanita tua itu.

Bahkan wanita tua itu memberinya sekantung uang koin emas dengan nominal yang tak sedikit, seingatnya, wanita tua itu memang salah satu orang paling kaya di kota Side Lake.

Ia segera memalingkan pandangannya dari tempat tinggalnya selama 2 tahun itu, itu hanya akan membangkitkan nostalgia yang membuatnya semakin tidak ingin berpetualang.

Karena pada dasarnya, di tempat ini, Ia bukan bertujuan untuk hidup tenang atau semacamnya, ini hanya bentuk pemulihan dari luka lama dan juga untuk menimbun kekuatan agar memiliki kekuatan yang cukup untuk menghadapi dunia luar.

Ia memiliki tujuan dan sebuah obsesi pada dirinya, entah kenapa semuanya muncul begitu saja setelah malam tragedi yang mengerikan.

'Ah, sebuah ingatan yang menyebalkan.'

Ia segera berhenti mengingat apa yang terjadi 5 tahun yang lalu, itu menambah lukanya setiap Ia mengingat hal semacam itu.

Kekuatannya saat ini sudah cukup untuk menandingi seorang master, bayangkan saja ketika ada yang mengetahui seorang pemuda berusia 17 tahun dapat menyaingi seorang master, membayangkannya saja membuat White kegirangan di dalam hati.

Namun Ia hanya bisa menandingi seorang master biasa tanpa hal spesial, jika mereka memiliki sesuatu yang mungkin sedikit spesial atau puncak seorang master yang mendekati grandmaster, tentu Ia akan dihajar menjadi bubur.

Sekarang Ia harus sampai pada tujuannya, kota Diamond Blue, sebuah kota yang indah. Sebuah kota yang dikisahkan sebagai kota yang dipisah menjadi 2 dikarenakan sungai yang mengalir di tengahnya.

Ia harus keluar dari Kerajaan Lakeworld dan menuju kerajaan Diamond. "Perjalanan yang mungkin menghabiskan 2 atau 3 minggu perjalanan.

Selain itu, Ia juga harus memiliki sebuah pedang yang baik, tidak mungkin seorang master pedang bertarung tanpa pedangnya bukan?

Dengan ini, Ia melangkahkan kakinya keluar dari kota West Lake, dan memulai perjalanan pertamanya.

Di sisi lain, Kota Diamond Blue, Kerajaan Diamond.

puluhan orang dengan pakaian serba hitam terlihat berdiri di atas gedung-gedung yang ada di kota Diamond Blue, menatap tajam pada kota yang ada di bawahnya itu.

"Baiklah, kita akan segera menjalankan rencana kita." Seseorang yang terlihat menggunakan sebuah jubah dengan tudung kepala terlihat seperti pemimpin mereka berbicara memerintahkan semua pria berbaju hitam itu.

"Kita akan berpesta dengan darah di kota ini, bukankah kalian kesal saat melihat para orang kaya bangsat itu bersenang-senang sedangkan kita hidup dalam kemiskinan?!"

Ia berterima meneriakkan sebuah kalimat dan berhasil membangkitkan moralitas para anggotanya tersebut.

Tanpa terlihat, sebuah senyuman sinis di wajahnya melebar. "Awal dari kekacauan yang diinginkan sudah dekat."

Para pria berbaju hitam segera pergi ke segala arah dan sepertinya mulai menjalankan sebuah rencana yang dibicarakan oleh pria bertudung itu.

Di bawah sinar bulan yang redup, sebuah kejadian besar terjadi dan mulai mempengaruhi sebuah nasib yang berhubungan dengan dunia.