webnovel

The strongest Mutant who get reincarnation and live in another world.

Bagaimana jadinya jika seorang mutan terkuat di bumi mati dan di reinkarnasi ke dunia lain? Hal inilah yang terjadi dengan Keyfan. Seorang mutan dengan tingkat kekuatan di atas 1.000.000.000, itu adalah level tertinggi yang bisa dicapai oleh seorang mutan. Dengan kekuatan yang bisa memanipulasi elemen apapun yang ada di semesta, Keyfan mencapai puncak kejayaan dimana Dewa saja bahkan takut dengannya. Namun takdir berkata lain saat pertempurannya dengan sesosok makhluk ekstraterestrial yang datang dari dimensi abstrak. Keyfan yang berusaha keras melindungi bumi harus mati karena mengorbankan dirinya untuk mengusir makhluk itu. Bumi memang selamat, tapi tidak dengan dirinya. Keyfan pikir perjalanan hidupnya berkahir dengan kematian dirinya. Alih-alih ke alam baka, Keyfan bangun di tubuh seorang anak lelaki bernama Reynold von Videlltta. Anak bungsu dan yang terlemah dari keluarga bangsawan ternama Videlltta. Lalu bagaimana kisah kelanjutan Keyfan di dunia yang baru? apakah dia akan kembali meraih kejayaan seperti kehidupannya yang dulu? "Ada alasan kenapa aku bisa di sini. Yang terpenting aku akan berusaha lebih keras untuk melindungi orang-orang yang aku sayangi."

DorinTX · Fantasy
Not enough ratings
5 Chs

Bab 02 : Kisah yang mengejutkan.

Reynold dan Nolan saling berdiri bersebrangan. Hari ini mereka ingin melakukan latih tanding. Nolan sebenarnya sudah menolak untuk melakukannya. Selain malas, Reynold juga baru bangun dari koma. Tapi apa daya. Adiknya itu terus saja memaksa. Mau tidak mau Nolan harus mengikuti kemauan Adiknya itu.

"Kau yakin ingin melakukan ini. Kau baru bangun dari koma. Sebaiknya kita tunggu sampai kau benar-benar pulih." Ujar Nolan.

Reynold melakukan perenggangan. "Tentu saja aku yakin. Lagipula ini sudah dua bulan sejak Aku koma. Aku ingin bertambah kuat agar bisa menyaingi kalian." Ujarnya.

Nolan menghela nafas pasrah. Tabiat adiknya memang tidak bisa dirubah. Jika dia sudah menginginkan sesuatu, maka tidak ada yang bisa menghalanginya untuk mendapatkan hal itu.

"Haah... aku tahu ibu akan membunuhku jika dia menemukan hal ini. Baiklah, kau yang minta." Kak Nolan bersiap siaga. Tangannya menggenggam erat gagang pedangnya. Aura energi memancar sangat besar sampai Reynold merinding karenanya.

Tapi bukan merinding karena takut, melainkan merinding karena bersemangat. Inilah yang dia tunggu-tunggu. Reynold menyunggingkan sebuah senyuman dan berkata. "Aura yang mengerikan. Ini bagus, Kak. Terima kasih karena sudah mengeluarkan semuanya."

"Itu bukan semuanya." Ucap Nolan pelan.

Reynold bingung. "Apa?"

"Aku hanya menggunakan 3% kekuatanku. Jika aku mengerahkan semuanya, bisa-bisa kau akan koma lagi." Jelas lelaki itu.

Reynold berdecak tidak percaya. Hanya sebesar 3% sudah mengeluarkan tekanan mengerikan seperti ini!? memang pantas lelaki itu menyandang gelar The Legendary Swordmaster. Gelarnya memang sepadan dengan kekuatan besarnya. Ini semakin membuat Reynold bersemangat.

"Aku sangat menghargai kebaikan Kakak, tapi apa Kakak yakin hanya ingin menggunakan 3% saja?" tubuh Reynold perlahan terbalut api. Semakin lama semakin besar. Bukan hanya besar, namun juga sangat panas. Tanah yang dipijaknya saja sampai meleleh dan berubah menjadi lava pijar.

"Tidak ingin apa menggunakan lebih dari itu?" Dalam sekejap anak kecil itu berubah menjadi manusia api.

Nolan mundur 2 meter kebelakang. Terkejut sekaligus bingung. Adiknya kini telah berubah menjadi manusia berselimut api. Bahkan hawa panasnya saja bisa menembus kulit tebalnya yang tahan dengan segala serangan. Ini menambah daftar panjang aksi ajaib yang dilakukan Reynold.

Sebenarnya ini bukan kali pertama Reynold membuat hal-hal ajaib yang tabu seperti sekarang ini. 1 bulan sebelumnya, Reynold pernah membelah danau Autum, danau terbesar di wilayah itu, hanya untuk mengambilkan boneka Teressa yang terjatuh di air. Lalu 5 hari setelahnya, Reynold menghentikan topan besar yang meluluhlantakkan kota hanya dengan menjentikkan jarinya. Mungkin semua orang menganggap itu berkah Dewa, tapi tidak bagi Nolan. Dia sudah menduga jika pelakunya itu memanglah Adiknya.

Nolan kemudian tersenyum. Tanpa sadar dia ikut terbawa suasana. "Baiklah, jika itu yang kau inginkan." Aura besar disertai dengan angin dahsyat berputar cepat disekitar Nolan secara tiba-tiba. Angin itu menerbangkan semua hal. Pepohonan, batu besar, serta melenyapkan rumput sampai membentuk sebuah kawah. Tekanan dari energi milik Nolan juga menghasilkan gempa bumi.

"Ini 50% kekuatanku. Memang setengah tapi kurasa cukup untuk memenuhi permintaanmu." Ungkap Nolan.

"Aku mengharapkan lebih, tapi kurasa ini tidak masalah." Reynold memasang kuda-kuda. Wajah yang hanya terdiri dari kedua mata bulat hitam dan mulut menyeringai seram itu menatap sang Kakak nanar. Tangannya direntangkan ke samping. Dia menciptakan sebuah pedang api besar yang berkobar-kobar.

"Aku mulai!" Dalam satu hentakan Reynold melesat cepat. Kini dirinya seringan api, jadi bergerak cepat bukanlah masalah.

Buum!!

Ledakan menggema. Mulut itu tersenyum menyeringai kala serangannya berhasil dihentikan dengan mudah oleh Nolan. Pedang apinya kini beradu dengan pedang besi itu. Ternyata memang tidak bisa dianggap remeh. Bahan yang kuat dan tak mudah untuk dihancurkan. Besi hitam Alamaterium. Besi terkuat di seluruh penjuru Almageist. Api Reynold bahkan tidak mampu melelehkannya. Masih menjadi misteri bagaimana benda yang tidak bisa dilelehkan bisa dibentuk menjadi sebuah senjata.

Ada yang berkata jika senjata itu berasal dari surga dan dibuat langsung oleh Sang Dewa. Tapi itu masih kabar yang tersebar dari satu mulut ke mulut lain. Kebenarannya sendiri masih dipertanyakan.

Reynold melompat kebelakang. Dia menebas udara kosong dan menciptakan tebasan api yang menerjang ke arah Kakaknya. Reynold lalu menghilangkan pedangnya dan ikut menerjang sang Kakak dengan tangan yang membara.

Nolan tersenyum melihat serangan Reynold. Walau berukuran raksasa, api itu bisa ditebas dengan mudah oleh pedangnya. Tapi serangan yang sebenarnya datang kala api menghilang. Tinju Reynold yang berbalut api siap menghantam wajah dari Swordmaster terbaik di seluruh negri.

BUM!!

Kembali ledakan terjadi. Meratakan seluruh area dan merubahnya menjadi padang tandus. Nolan berjuang sekuat tenaga menahan pukulan Reynold. Ini aneh baginya. Reynold terkenal lemah di dalam keluarga, tapi kenapa kekuatannya bisa meningkat pesat? yang lebih tidak masuk akalnya lagi, Adiknya baru bangun dari koma 2 bulan lalu.

Tapi mengingat daftar keajaiban yang dilakukan Reynold, hal itu bukanlah sesuatu yang baru baginya. Namun pertanyaan demi pertanyaan masih memenuhi benaknya. Darimana Adiknya memperoleh kekuatan besar itu? kekuatan yang bahkan setara dengan seorang Sage. Tingkatan penyihir yang hampir mendekati seorang Dewa. Entahlah, tidak ada yang tahu. Sampai sekarang pun Nolan masih tidak bisa mengetahui rahasia dibalik kekuatan tidak masuk akal milik adiknya itu.

Yah, mungkin dia bisa mencari jawabannya nanti. Untuk sekarang dia harus fokus pada kekuatan besar yang tengah ditahannya sekarang. Tinju berapi itu mendorong Nolan semakin kuat dan terus semakin kuat. Tidak ada tanda-tanda Reynold akan kehabisan tenaga maupun Mana. Justru kekuatannya semakin bertambah tiap detiknya. Seperti dia memiliki energi tambahan yang berasal entah dari mana.

Ini gawat bagi si Kakak pertama. Dia akan kalah jika tidak menemukan sebuah solusi. Namun mau sekeras apapun dia berpikir, tetap tidak ada satupun ide yang terlintas dalam benaknya. Perhatiannya terfokuskan pada sesuatu yang lain. Hingga akhirnya Nolan menyerah pada kekuatan Reynold setelah berjuang lebih dari 13 menit. Lelaki itu terlempar kebelakang sejauh 30 meter. Bergulingan di tanah beberapa kali sampai berhenti saat tubuhnya menabrak sebuah pohon besar.

"Cih! Bahkan dengan serangan ini masih belum bisa menembusnya? apa-apaan besi itu?" Kata Reynold dalam hati. Tapi kemudian dia tersenyum. "Tapi itulah yang membuatmu pantas dilawan, Kak."

Di sisi lain Nolan bangun dengan gemetar. Pada mulanya dia hanya diam dan mengambil nafas dalam, namun tiba-tiba saja dia tertawa keras. "Baru kali ini aku bisa terlempar jauh. Entah kenapa ini membuatku juga merasa bersemangat." Dia kembali memasang kuda-kuda. Dalam waktu kurang dari milidetik, Nolan menghilang dan meninggalkan sebuah kawah yang tercipta lebih lambat dari gerakannya.

Mata hitam Reynold bergerak cepat menelaah ke segala arah. Atas, depan, samping kanan, samping kiri, bawah, serta belakang. Kesunyian merebak menyelimuti sekitar. Setiap suara harus diperhatikan baik-baik. Tidak boleh terlewat.

Pasalnya ini adalah salah satu jurus andalan Nolan. "Langkah angin" itulah nama jurusnya. Dengan menggabungkan kekuatan fisik dan Mana-nya, Nolan membuat jurus sederhana menjadi begitu sangat mematikan. Jurus ini tidak terlihat dan tidak terdengar. Satu-satunya cara mencegah agar kau tidak terbunuh adalah dengan memperkuat indera pendengarannmu. Jika tidak bisa memperkuat inderanya atau sekedar reflek dan kepekaan yang sangat tajam, siap-siap saja kau akan langsung terbunuh tanpa tahu apa yang terjadi.

Mungkin itu berguna pada yang lain. Tapi Reynold berbeda. Dia mempunyai kekuatan untuk mengendalikan semua elemen. Dia tidak perlu sampai mempertajam indera pendengarannya hanya untuk melawan jurus itu. Reynold bisa merasakan pergerakan Nolan lewat udara dan tanah. Setiap gerakan, jatuhnya helai daun, kepakan sayap serangga, gempa yang tak bisa dirasakan oleh seismograf, bahkan langkah kaki seekor semut bisa tertangkap oleh Reynold. Kalau semua itu bisa tertangkap, bukan tidak mungkin pergerakan Kakaknya juga.

Hening. Hampir tidak ada suara kecuali desiran lembut sang angin dan suara percikan api di tubuh anak itu. Tangannya mengepal keras. Dia terdiam tidak bergerak. Menunggu saat yang tepat. Lalu tiba-tiba anak itu bergeser ke kiri cepat. Tangannya dijulurkan ke arah kanannya dan membuat gerakan menangkap. Tidak hanya sekedar menangkap udara kosong, namun leher seseorang yang terlihat terkejut bukan kepalang.

Reynold melihat kesempatan ini dan segera membanting keras Nolan ke tanah. Belum cukup dia juga menginjak dada Kakaknya untuk mengunci pergerakan lelaki itu. Nolan berusaha untuk bangkit tetapi lehernya sudah ditodong mata pedang api milik Reynold. Si Kakak tertua benar-benar kalah telak kali ini.

"Ini kemenanganku, Kak." Ujar Reynold tersenyum puas. Armor apinya seketika memudar lalu menghilang terbawa angin.

Nolan ikut tersenyum. "Iya, iya, aku kalah." Ucapnya. Setelah Reynold melepaskan kunciannya dan menyingkirkan pedang tersebut, Nolan berdiri lalu memegang bahunya.

"Kau semakin bertambah kuat Rey." Kata Nolan tersenyum. "Sebagai hadiah karena berhasil mengalahkanku, aku akan mentraktirmu es krim, bagaimana?"

Reynold mengangguk senang. Mereka kemudian berjalan meninggalkan hutan yang telah berubah menjadi padang tandus tersebut. Namun hal mengejutkan terjadi saat mereka meninggalkan tempat itu. Tanpa disangka-sangka tanah kembali menghijau. Kawah bekas ledakan menghilang seakan tidak pernah di sana. Dan juga pepohonan yang sebelumnya tumbang dan hancur mendadak tumbuh dengan cepat. Hutan itu kembali seperti semula.

Dari kejauhan Reynold menoleh kebelakang lalu kembali tersenyum puas. Kakaknya yang melihat gelagat Adiknya menatap dalam bingung. "Kenapa kau senyum-senyum sendiri?" tanyanya.

"Ah, tidak. Hanya saja aku tidak sabar menunggu es krim dari Kakak." Jawab Reynold.

"Yee... kayaknya bakal ada yang mau morotin dompet Kakak nih." Nolan tersenyum usil.

"Yaelah Kak, sekali-kali kan? Kakak kan jarang di rumah, jadi apa salahnya morotin dompet Kakak?"

"Kau ini... kemari kau Reynold!" Nolan mencoba menangkap Reynold, tapi anak itu menghindar dan berlari meninggalkan Kakaknya.

Reynold tertawa diiringi tawa Kakaknya yang mengejar dari belakang. Mereka berlari saling bercanda menuju kota. Keakraban mereka berdua membawa kecerahan hari itu. Seakan tidak ada lagi beban yang ditanggung dipundak mereka.

****

Ini sudah dua bulan sejak Keyfan menempati tubuh anak asing bernama Reynold. Setelah belajar bagaimana isi hati dan kehidupannya, Keyfan memutuskan untuk memulai lagi dari awal dan hidup sebagai Reynold. Membantu anak itu untuk mencapai kejayaan yang pernah dicapainya dulu. Ya, tidak ada lagi Keyfan Larryburg. Yang ada sekarang hanya Reynold. Reynold von Videlltta.

5 hari setelah terbangun dari koma, Reynold mulai mencoba belajar tentang dunia barunya ini. Tidak peduli dengan kondisi tubuhnya yang baru terbangun pasca koma. Dilihat darimana pun, anak itu sangat sehat. Untuk memulainya, dia mencoba ke perpustakaan keluarga. Reynold dengar dari pelayannya Mia jika ruangan itu memuat banyak informasi dari seluruh dunia Almageist. Dan ternyata Mia benar. Ruangan tersebut ibarat harta karun bagi segudang informasi. Ini sudah kali kedelapan belas Reynold berkeliaran di perpustakaan keluarganya. Meski dia sudah membaca berbagai buku, Reynold masih harus belajar banyak sampai dia mengetahui pasti seluk-beluk dunia ini.

Dia juga harus belajar tentang ekosistemnya, bagaimana seni budayanya, dan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Bukti jika masih banyak yang harus Reynold pelajari. Tidak jarang di sela-sela kegiatan belajarnya keluarganya datang untuk mengganggu dirinya. Tapi Reynold menganggap itu wajar karena mungkin keluarganya itu masih ingin melepas rindu dengannya.

Hari ini, dengan satu es krim di tangan, Reynold kembali ke perpustakaan di lantai 2. Matanya tertarik pada sebuah buku yang di sampul kulit. Tangannya lalu menggapai benda berdebu itu. Jika diperhatikan dengan baik, buku itu seperti sebuah catatan. Judul "Diari" tertulis pada sampulnya. Merasa penasaran, Reynold memutuskan untuk membaca catatan tersebut. Lagipula dia juga tidak tahu diari siapa itu. Tidak ada nama yang tercantum di sana. Jadi tidak masalah kan jika dia membacanya sedikit.

Dia kemudian duduk di sofa dan mulai membuka buku itu. Sesekali dia menjilat es krim vanilla yang melayang di sampingnya. Dia bisa melakukan itu karena kekuatan untuk memanipulasi angin. Dengan memerintahkan angin, dia dapat membuat es krim itu melayang tanpa beban.

Sebelumnya, Reynold juga melakukan itu pada tubuhnya saat dia ingin mengambil catatan tersebut. Rak yang tinggi memaksa anak itu menggunakan kekuatan Mutannya. Sebenarnya dia sendiri juga tidak pernah menyembunyikan kekuatannya. Bahkan dia juga pernah melayang di hadapan Mia. Gadis itu langsung pingsan dibuatnya karena sempat mengira Reynold adalah hantu.

Jawabannya hanya satu. Dia ingin melawan musuh yang lebih kuat. Semakin dirinya dikenal karena mempunyai kekuatan dahsyat, semakin banyak orang kuat yang datang menantangnya. Dan semakin banyak orang kuat yang datang, semakin bersemangat dirinya. Inilah sifat tersembunyi yang tertanam di dalam diri sang Mutan. Sifat buruk yang mempunyai kecenderungan terhadap lawan yang lebih kuat. Membuat dirinya merasakan semangat yang menggebu-gebu. Sifat asli yang gila akan pertarungan milik Keyfan.

Lembaran demi lembaran dia baca dalam diam. Kebanyakan berisi penelitian, cerita sehari-hari, dan teknik-teknik sihir. Namun saat dia membalik lembaran baru, matanya menangkap sebuah judul yang membuatnya tertarik.

"Petualangan menakjubkan. Raja Iblis dan 5 Pahlawan? sepertinya menarik." Reynold lalu membuka halaman itu dan mulai membacanya.

"Aku putus asa. Hatiku dipenuhi rasa cemas dan juga rasa takut. Peperangan itu telah menghancurkan seluruh Almageist. Iblis menyerang kami. Karena invasi mereka, dunia di ambang kecemasan yang luar biasa. Kelaparan dan kemiskinan menyeruak bagai limpahan hujan deras. Negara-negara bersatu melakukan perlawanan terhadap mereka. Tetapi tidak ada satupun dari rencana yang berhasil.

Merasa putus asa, Sang Sage meminta Dewa untuk mengirimkan penyelamat. Dewa mengabulkan permintaan mereka, dan dipanggilah kelima Pahlawan. Aku ada di sana saat Sang Sage menciptakan portal itu. Mereka datang dari dalam sana. Hadir dengan memakai pakaian aneh yang belum pernah aku lihat sebelumnya."

"Tunggu, portal dan pakaian aneh? apa jangan-jangan...." Reynold membalik halaman selanjutnya cepat.

"Kami tidak tahu darimana mereka berasal. Mereka menyebutkan nama dataran yang aku juga tidak tahu dimana itu. Tapi aku menduga jika tempat mereka berada merupakan tempat asing yang sangat jauh. Mereka mempunyai kekuatan yang membuat semua orang ternganga takjub. Sebuah kekuatan yang bebas dari Mana dan tanpa rapalan apapun.

Aku dipilih oleh sang Raja sebagai pemandu bagi mereka berlima. Paginya kami berangkat dan mulai melakukan petualangan ke seluruh dunia. Membebaskan kota-kota dari cengkraman Iblis jahat. Petualangan itu menjadi pengalaman tersendiri bagiku. Kami berbagi cerita, berbagi suka, berbagi duka. Kami bercanda bersama, tertawa bersama, dan menangis bersama. Kami saling mendukung dan membantu satu sama lain. Di sepanjang perjalanan kami juga menemukan beberapa teman baru yang membantu kami menumpas kekejaman para Iblis."

Reynold membalik halaman demi halaman. Dia sangat serius membaca diari itu. Bahkan es krimnya mencair dia tidak tahu.

"Tanggal 12 Agustus 2863 Zb.A.

Akhirnya Raja Iblis berhasil kami kalahkan. 5 Pahlawan menyegelnya dengan sihir aneh mereka. Kami bersorak-sorai. Seluruh dunia mengagungkan nama mereka. Kedamaian yang dulu hilang kini telah kembali kepada kami. Dengan kalahnya Raja Iblis, Raja Dunadal memberi penghargaan kepada kelima pahlawan itu dan tentu saja kami yang ikut serta dalam petualangan itu. Sebuah gelar kebangsawanan dan sebuah tanah di daerah nan jauh lengkap dengan rumah mewah serta pelayan, itulah yang kami semua dapatkan. Tapi dua dari mereka menolak dan lebih memilih berpetualang ke seluruh penjuru Almageist."

Reynold terus membalik halaman itu. Hingga tak terasa dia sudah sampai ke halaman akhir dari diari tersebut.

"14 Juli 2903 Zb.A.

Ini sudah 40 tahun sejak dikalahkannya Raja Iblis. Kami tetap berkirim surat untuk mengetahui kabar masing-masing. Tetapi kabar tentang kelima Pahlawan tidak pernah terdengar lagi. Seakan terhembus oleh angin yang membelai lembut. Aku tidak tahu di mana mereka sekarang dan apakah mereka masih hidup atau sudah tiada. Aku hanya bisa berdoa untuk mereka agar baik-baik saja. Satu hal yang aku yakini, keberanian, kata-kata, dan tekad mereka akan selalu tertanam di hatiku.

Aku membuat tulisan ini untuk generasi selanjutnya. Agar mereka tahu sebuah kisah. Kisah petualangan yang menyenangkan. Petualangan yang menakjubkan. Tentang kelima pahlawan pemberani. Yang menumpas kekejaman sang Raja Iblis dan menyelamatkan seluruh dunia.

Tertanda : Julfniza Gallgahan.

Mengenang mereka yang telah berani mengalahkan angkara murka Raja Iblis :

- Joelany Anthonio,

- Tara Warmingstar,

- Donnatello Rosemary,

- William Harold,

- Tina Goodwood,

- Bertender Dollanza,

- Ghinna Tollga,

- Vincent Dworka,

- Dan sederet nama yang tak bisa aku tuliskan dari mereka yang gugur di medan perang."

Reynold terdiam selepas membacanya. Matanya menatap lekat 5 nama dari yang paling atas. Tubuhnya bergetar dan tanpa sadar air mata menetes jatuh membasahi diari itu. Es krim yang sedari tadi melayang kehilangan keseimbangannya dan jatuh ke lantai. Dalam isaknya, Reynold berkata pelan.

"Kalian... kalian ternyata di sini? hiks... aku bersyukur kalian baik-baik saja. Aku kira... hiks... aku kira kalian sudah tiada."

"Permisi Tuan, aku masuk membawakan teh." Mia datang dari pintu membawakan segelas teh hangat. Dengan senyuman manis seperti biasanya, dia berjalan menuju Tuannya yang duduk di sofa. Tetapi ekspresinya seketika berubah saat melihat Reynold menangis. Dia segera menaruh teh itu di meja dan menghampiri Tuan mudanya dengan wajah cemas.

"Ada apa Tuan muda? kenapa kau menangis?"

Reynold menghapus air matanya. "Tidak, hanya saja teringat sesuatu." Katanya berusaha tersenyum. "Ngomong-ngomong kenapa kau kemari?"

"Aku membawakan teh untukmu." Jawabnya.

"Ah, terima kasih Mia. Kau boleh pergi sekarang. " Ujar Reynold.

"Apa Tuan yakin?"

"Aku tidak apa, Terima kasih." Katanya lagi. "Tapi tunggu, aku ingin bertanya. Sekarang tanggal berapa dan tahun apa?"

"30 September 2532 Ze.A." Jawab Mia.

"Eh, 2532? kau tidak salah? selain itu bukankah penamaan tahunnya Zb.A? kenapa Ze.A?" Tanya Reynold bingung.

"Zb.A adalah singkatan dari Zaman baru Almageist, penamaan lama untuk tahun ketika kelima Pahlawan masih hidup. Sekarang penamaan tahun telah diganti dengan Ze.A atau Zaman emas Almageist untuk memperingati 100 tahun dunia bebas dari cengkraman Raja Iblis. Usul ini dikemukakan oleh seorang profesor ternama dan seorang Duke terkenal bernama Julfniza Gallgahan."

Reynold seketika melihat buku ditangannya.

"Karena penamaan tahun diganti, maka tanggal kembali diulang, yang seharunya menjadi 1 Januari 3004 menjadi 1 Januari 0001. Jika menurut buku yang aku baca sih begitu." Jelas Mia melanjutkan.

Reynold mengangguk mengerti. "Ah, begitu.... Terima kasih Mia. Sekarang kau sudah boleh pergi."

"Baiklah Tuan Muda aku undur diri." Mia kemudian berlalu dan meninggalkan Reynold sendirian.

Reynold termenung. Matanya menatap lekat teh itu. Tangannya menggapai pegangan cangkir dan mulai meminumnya. Agak panas, tapi dengan rasa sangat pas. Tidak terlalu manis dan juga tidak terlalu pahit. Mia memang pandai mengerti dirinya. Teh ini sangatlah nikmat.

Namun kali ini dia tidak bisa menikmati teh buatan Mia seperti biasanya. Pikirannya berada di tempat lain. Dia masih memikirkan tentang kelima orang itu. Reynold meletakkan cangkir itu pelan dan tersenyum kecut.

"Itu berarti sudah 2500 tahun lebih ya." Reynold tertawa kecil. "Benar-benar mustahil. Mereka tidak akan hidup selama itu. Haah... terlambat lagi."

Reynold bangkit dan berjalan pelan ke arah jendela besar di sisi kiri ruangan. Cahaya matahari sore memancar cerah. Menyinari sebagian ruangan dengan cahaya berwarna jingga kemerahan. Matanya menatap ke arah halaman. Di sana nampak Teressa tengah berlatih bersama Stella. Kakak nomor duanya itu sedang melatih pengendalian sihir milik Teressa. Gadis itu masih kurang cakap. Beberapa kali dia menyasar ke arah penjaga dengan bola apinya. Reynold sampai tertawa tertahan ketika melihatnya. Apalagi saat sang Adik dimarahi Stella.

Pandangannya beralih ke angkasa. Pikirannya kembali menerawang jauh. Tepatnya ke lima nama yang tertulis di dalam diari itu. Kelima teman pertamanya yang hilang. Yang dia kira tiada untuk selama-lamanya. Hatinya sangat hancur ketika mengingat hari itu kembali. Karena kesalahan dan keegoisannya, mereka harus menjadi korban.

Namun kini hati hancur itu mulai membaik. Teman-temannya masih hidup dan lebih baiknya lagi mereka menyelamatkan dunia! Walaupun dia agak kecewa karena tidak bisa melihat mereka kembali dan meminta maaf secara langsung, itu bukanlah sebuah masalah besar. Yang terpenting untuk dirinya adalah mereka berlima masih hidup dan hidup bahagia di dunia ini.

Reynold tersenyum untuk terakhir kali sampai akhirnya dia berbalik dan memutuskan untuk kembali ke ruang tamu. Dia menghembuskan nafas lega dan secara pelan berkata.

"Suatu hari nanti kita akan kembali bertemu. Sampai saat itu tiba, biarkan aku yang melindungi dunia yang sudah kalian lindungi."

Bersambung...