webnovel

Bekal

Suara alarm mengusik tidur Zaira.ia bangun dari tidurnya dan mematikan alarm. Saat ini masih pukul 04.00, Zaira menuju ke dapur dan mulai bergelut dengan alat-alat masak.

Beberapa menit kemudian, dua porsi nasi goreng tersaji. Seporsi ia masukkan ke dalam kotak bekalnya dan seporsi lagi dia sajikan dipiring.

Zaira melangkah menuju kamar mandi untuk memulai ritual paginya.setelah rapi,ia menuju ruang makan dan memakan nasi goreng yang disajikannya tadi.lalu bersiap menuju sekolah.

***

Zaira duduk di halte bis menunggu transportasi umum itu datang.Tubuhnya menegang saat melihat mobil lamborgini hitam berhenti didepannya.

Tidak salah lagi.

Itu pasti...

Reza!

Zaira terpaku pada mobil didepannya sebelum sebuah suara membuyarkannya.

"masuk!" perintah Reza dengan nada datar yang kental.

Sejenak Zaira membeku tapi setelahnya ia langsung masuk ke dalam mobil mewah tersebut.

Di dalam mobil..

"lo udah kerjain tugas gue??"tanya Reza.

"U-udah" jawab zaira sedikit takut.

"bagus, pastikan tulisan lo dibuat semirip mungkin dengan tulisan gue!"

"i iya"

"lo tau kan hukumannya kalo tulisan lo gak mirip sama tulisan gue?!" sentak Reza

"i iya" jawab Zaira,dia merasa ingin menangis sekarang.membayangkan dulu saat Reza mengurungnya digudang sekolah yang menyeramkan,dengan lampu yang sudah tidak menyala juga dinding yang dipenuhi lumut.

"good girl"

***

Sejenak Zaira masih berdiri di sisi mobil,ia bingung ingin memberikan bekal pada reza.jujur,ia sangat takut jika Reza menolak bekal sederhana buatannya itu.Tetapi ia teringat pesan seseorang di masa lalu, untuk selalu mengurus laki-laki yang sedang menatapnya ini.

"Tunggu apalagi,pergi sana!!" bentak Reza yang selalu menurunkannya di pertengahan jalan menuju sekolah.

"Reza.."

"Apalagi?!!"

"ini bekal buatanku semoga kamu suka.Tolong jangan lihat tampilannya yang sederhana,tapi aku jamin rasanya enak kok!" Zaira akhirnya memberanikan diri, matanya terpejam takut jika saja Reza akan melempar bekal itu ke wajahnya.

Tidak ada respon apapun dari Reza,ia membuka matanya dengan takut-takut.ia sudah tidak melihat mobil Reza maupun kotak bekal yang ada ditangannya. Berarti Reza menerimanya dan langsung pergi begitu saja.

Huft!

Zaira berdiri dan berjalan dengan tertatih tatih menuju sekolah.ia berjalan menuju ke kelasnya dan Reza.Tidak lupa ia memasukkan buku tugas Reza yang sudah dikerjakannya ke dalam tas Reza.

Saat sampai di depan kelas, ia ragu untuk masuk.ia sudah sangat hafal,setiap dia masuk pasti akan terkena jebakan. Zaira terdiam sejenak sebelum sebuah suara membuyarkan lamunannya.

"Buat apa lo bengong disitu?! Cepetan masuk!!!" Teriak Reza.

"iya" Zaira menjawab lirih.

Saat kakinya melangkah masuk, kakinya terjerat sebuah tali dan membuat ember yang sengaja ditaruh di atas pintu terjatuh ...

Byurrrr

Membuat tubuhnya basah kuyup. Tawa teman-teman sekelasnya membuat matanya perih dan siap menumpahkan kristal beningnya kapan saja.

Dengan mempertahankan senyum di wajahnya, matanya yang selalu tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa. Zaira menggerakkan kakinya menuju loker lalu mengambil baju ganti yang selalu disimpannya sebagai cadangan.

***

Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Gadis dengan kaca mata tebal itu masih senantiasa berdiri di samping Reza.

"Reza ... Kamu belum makan sarapanmu??" tanya gadis itu.

"Diem! Lo itu cuma budak gue,Zaira. jadi jangan ngatur ngatur!!" jawaban kasar yang ia dapat dari Reza.

"dan ... Elo pikir gue sudi makan makanan gak berkelas buatan lo itu?!!" sambungnya.

"tapi Reza...."

" Udahlah, sekarang lo pergi dan bawa sampah ini!" sentak Reza sambil sengaja membuang kotak bekal itu ke lantai membuat isinya berceceran.

Dengan menahan sakit di hatinya,zaira membersihkan kotak bekal yang isinya sudah tidak terbentuk itu. Reza tersenyum puas.

"Bagus, emang udah seharusnya tempat lo itu di bawah kaki gue." sinis Reza.

Zaira hanya berdoa dalam hati supaya semua siksaan ini berakhir.

***

TBC