webnovel

The sole ruler of the new world

Novel ini menceritakan Seorang yang bernama Axelle Daven Digar yang kehilangan kedua orang tuanya sebelum dia beranjak 6 tahun, Demi membalas dendam dia berhasil melalui kehidupan seperti di nereka dan mendapatkan kekuatan sehingga dia berhasil melakukan balas dendam. Pada akhirnya dia mempunyai kekayaan dan pristise tidak tertandingi di kehidupan di bumi yang membuat dirinya dijuluki Khan yaitu raja tunggal di bumi. Namun setelah mendapatkan semua yang dia inginkan, Dia kehilangan Arah, seperti mayat hidup tanpa tujuan dibawah eksterior glamor seorang raja yang kuat. Sehingga membuat Dirinya ingin bereinkarnasi dan hidup normal seperti manusia pada umumnya. Akan tetapi kehidupan tempat Axelle Daven Digar bereinkarnasi yaitu dunia yang penuh dengan sihir dan monster, ditambah dengan kerakusan manusia yang sama dengan di kehidupan sebelum dia bereinkarnasi. Sehingga membuat dirinya mengoreksi kesalahan masa lalunya dan berlatih menjadi kuat agar dapat menjaga keluarganya.

Ak_han · Fantasy
Not enough ratings
28 Chs

Area Hutan bagian 2 dan Misteri

Setelah semua selesai, kami pun pergi meninggalkan dungeon level rendah itu, diperjalanan terdengar suara petualang lain memasuki dungeon yang sedang mengambil tanaman herbal didalam dungeon.

"Ah sepertinya sudah bersihkan," Ucap salah satu petualang yang tidak aku ketahui namnya.

"Kau benar, tubuh Leviathan Ulat ini masih hangat."

"Jika begitu, kita tinggal mengambil tanaman dan bagian tubuh ulat ini,"

"Tunggu jika orang yang telah membersihkan dungeon kembali gimana?"

"Tidak perlu dipikiran, silahkan ambil saja, kami tidak mempermasalahkanya," Sambungku dalam obrolan itu.

"Ah terima kasih tuan!"

"Ya terima kasih tuan!"

"Sama-sama," Aku langsung berjalan meninggalkan mereka, dengan melabaikan tangan pada kelompok tersebut. Dan juga, Mereka tidak perlu repot-repot membunuh leviathan yang ada disini, karena kami sudah membersihkan sampai maksimal.

Selama perjalanan juga, kami melihat beberapa petualang lainya, yang akan menjalani misi di Area Hutan. Terdapat beberapa petualang yang sudah selesai menjalankan misinya, dengan beberapa luka ditubuhnya. Sepertinya kelompok tersebut tidak menyesuaikan dengan level mereka sendiri, kemungkinan kelompok tersebut melakukan hal itu, untuk menaikkan peringkat petulang mereka.

Perjalanan Kami terus berlanjut menuju ke dungeon yang belum dijelajahi, kami terus memasuki area hutan lebih dalam. Namun, di perjalanan itu Lesley mengisyaratkan untuk berhenti.

Aku pun merasakan Energi besar dari Leviathan tersebut, dari pergakannya, dia menuju arah kami. Aku pun memperhatikan kanan-kiriku, yang tidak ada lagi petualang selain kelompok kami. Leviathan beast mana itu, terbang rendah di tengah-tengah pohonan, dan akupun sudah menduganya, Leviathan tersebut.

"Leviathan Griffin!" Dalam pikiranku.

"Sudah Lama kita tidak bertemu," Ucap dari Griffin tersebut dengan memberi tekanan Aura dari dirinya.

"Dia lebih kuat dari perkiraanku, kendalikan dirimu Dira, sekarang bukan saatnya kagum," Ucapku dalam benakku.

Aura dari leviathan Griffin menekan, sampai aku melihat Lesley dan Mira sedikit tertekan, saat Griffin itu berbicara. Andaikan aku tidak memodifikasi tubuh untuk membuat divine power kemungkinan besar tubuhku terlempar.

"Dimana Kristal core yang kalian bawa, aku tidak merasakanya," Ucap dari Leviathan Griffin, selagi dia berubah menjadi Humanoid.

"Maksudmu Salju Hitam ini," Dengan menunjukkan pedang salju hitam dipinggangku

"Aku sudah cukup terkejut seorang anak manusia membawa Kristal core yang seharusnya kau tidak ketahui, Setelah aku melihat Aliran energi dipusat inti mana, aku menyadari kau sudah mengetahui, sejatinya Kristal core itu milik siapa,"

"Apa yang kamu bicarakan, aku tidak mengerti," Balasku padanya.

"Dira! Kau bisa Bergerak! Bersiaplah!" Ucap Lesley, yang sepertinya mempunyai rencana untuk melawanya, disaat yang sama terlihat Mira merapalkan untuk menyerang maupun bertahan.

"Maafkan kelancanganku, aku tidak ada urusan dengan kalian berdua," Ucap Humanoid Griffin tersebut. Bersamaan dengan jentikan jarinya dia membuat barir pelindung, sehingga aku terkurung didalam berdua bersamanya. Kejadian itu sungguh cepat, dan membuatku berfikir apakah bisa aku mengalahkanya.

Aku seperti didalam barir gelap sehingga aku tidak mengetahui ke adaan Lesley dan Mira.

"Izinkan aku memperkenalkan diri, Aku adalah Riyad, kami adalah Makhluk Devinity, aku rasa dengan wujud ini, jauh lebih cocok untuk urusan kita,"ucap dari makhluk itu.

"Dengan begini hanya kita berdua bebas melakukan apa yang kita inginkan, tidak perlu menyembunyikan kemampuanmu, dari aliran mana cahaya dan kegelapan yang berdampingan didalam tubuhmu," Ucapnya padaku.

"Aura dari leviathan Griffin itu sangat kuat, Andaikan aku tidak memodifikasi tubuh untuk membuat divine power kemungkinan besar tubuhku terlempar! Kendalikan dirimu, Dira! Sekarang bukan saatnya kagum," Dalam pikiranku.

"Jika dari pembicaraan ini, sepertinya tidak akan terjadi pertarungan, bukan? Dan juga, Dari tindakanmu yang tidak membunuh manusia saat menjelajah, Sebenarnya apa yang kamu pastikan," Ujarku padanya.

"Sungguh ketenangan yang hebat," Balasnya padaku.

"Dan juga, aku ingin memastikan sesuatu, apa yang terjadi dengan Lesley dan Mira?" tanyaku padanya.

"Seperti anda lihat, mereka tertidur bersamaan saya membuat Barir ini, tentu saja mereka baik-baik saja," jawabnya padaku.

"Jika begitu lanjutkan," Aku lega melihat Lesley dan Mira baik-baik saja, dan aku pun tidak merasakan keinginan bertarungnya. Dengan memposisikan diriku, aku menjawab apa yang dia ingin ketahui dariku.

"Baiklah, Aku hanya ingin memastikan, kalau kau itu pantas dan bukan ancaman," Ucapnya padaku.

"Apakah, karena Kristal core yang kujadikan pedang?" Aku menebak topik pembicaraanya, sekaligus ingin mengarahkan pertanyaan sesuai keinginanku. Aku tidak akan kalah oleh pembicaraanya, karena aku mantan Raja yang menguasi seluruh benua dibumi.

"Bukan hanya itu, tetapi Aliran Mana yang berbeda dapat berdampingan didalam dirimu," Dari jawabanya, dia dapat melihat inti mana dari makhluk hidup lainya.

"Bukanya itu normal, semua orang dapat menggunakan sihir karena mempunyai Inti Mana," Aku pun menjawab yang dia tanyakan, sesuatu hal yang tidak biasa didunia ini merukapan hal yang lumrah.

"Ya tapi, meski manusia mempunyai mencapai inti mana putih, masih mustahil untuk dapat seperti anda, kecuali anda seperti kami, terdapat Makhluk yang mempunyai inti mana putih dan mempunyai aliran mana yang berbeda, namun mereka tidak bertahan," Ujarnya padaku.

"Aku mengerti, tapi kau lihat sendiri, aku hanyalah anak manusia," Ucapku padanya, dan jika dia mampu melihat inti mana, berarti dia pasti menyadari aku seorang manusia yang berenkarnasi.

"Kedua, Kristal Core yang anda bawa adalah Makhluk yang pernah turun kalian sebut Dewa kegegalapan sang Raja Iblis," Ujarnya padaku.

"Apa!? Ada Hal yang seperti itu?" Aku benar-benar terkejut, dirumah tidak ada catatan tentang Dewa kegegelapan lebih dikenal Raja iblis.

"Ya! Namun kalian salah mengartikan, Kami bukan Iblis maupun dewa, kami sama seperti kalian namun Ras kami lebih tinggi dari manusia dan mempunyai pengetahuan yang tinggi, sehingga kami menyebut diri kami divinity," Dia menjelaskan perbedaan dirinya dengan manusia, dan pembicaraan kali ini cukup berat untuk siapapun yang membicarakan hal yang tidak masuk akal.

"Dewa dan Iblis merupakan Makhluk yang hidup setelah kalian mati, berbeda dengan kami yang dapat bangkit kembali," Sambung dari penjelasannya.

"Ah ini bukan dunia pedang dan sihir yang sederhana, terdapat berbagai makhluk yang belum aku ketahui," Gumamku dalam hati, sambil mendengar penjelasan lainya.

"Dan sepertinya, anda berhasil menaklukannya sebelum kebangkitanya," Ujarnya.

"ketiga alasan utama saya ingin menemui anda, anda pastinya Abyssinia bukanlah satu satunya benua diplanet ini, terdapat 8 benua, namun semua warga dibenua tersebut belum menyadari jika ada benua lain, kecuali kami Makhluk Divinity yang menjelajahi seluruh benua untuk mendapatkan sumber kekayaan kami," penjelasannya tentang dunia ini padaku.

"Benua kami dikuasi oleh kami Makhluk Divinity, Benua Everte, benua yang melayang tinggi diudara," lanjut dari penjelasanya.

"Benua Everte," gumamku dalam pikiranku.

"Tunggu, aku pernah membaca Everte dibeberapa artefak, jadi kalian yang di anggap dewa, memberi kami Artefak dimana kami bisa belajar sihir?" Tanyaku padanya, Misteri tentang tulisan Everte dibeberapa artefak yang ditemukan oleh Kelompok Soul Light mau pun petualang lainya, akhirnya aku mengetahuinya.

"Benar, Artefak itu, hasil dari pengembangan kami dan kami menyebarkannya, ke penjeru benua, tapi soal Divinity tidak ada seorang pun yang mengetahuinya," balasnya padaku dengan menegaskan, tidak ada yang tahu tentang Divinty.

"Kami kehilangan sosok penting, yang sekarang sudah mengakuimu, dan anak dari makhluk terkuat dari 8 benua ini, yang telah mempunyai ikatan batin denganmu,"Sambung dari penjelasanya lagi.

"Jadi dugaanku benar, Rindia bukan makhluk biasa," ujarku dalam kepalaku.

"Jadi Naga itu adalah Divinity? Dan Suami dari Rindia termasuk rindia adalah makhluk terkuat, sehingga anaknya lah sekarang adalah yang paling kuat?"

"Kalau menilainya dari garis keturunan dan potensi dari ikatanmu, jawabanku iyya, Divinity dapat merubah wujud, seperti yang anda lihat sekarang."

"Ini sungguh pembicaraan yang berat untukku, Jadi semua masalah itu disebabkan olehku? Karena Sosok penting itu sudah mengakuiku, yang kau tanyakan adalah apakah aku mau mengikutimu sebagai pengganti Sosok penting yang kamu maksud," Ucapku dengan jelas.

"Untuk orang seusiamu, anda sangat bijak, pantas saja anda di akui oleh tuanku, Dengan begini, anda sudah mengerti."

"Ya aku mengerti, Sosok penting itu yang kamu maksud itu Raja?" Tanyaku padanya, agar aku lebih jelas memahimnya.

"Ya! Anda benar, kami kehilangan sosok penting yaitu Raja kami, yang sudah mengakui anda sebagai tuanya," Jawabnya dengan suara yang penuh wibawa untuk mendapatkan kepercayaan.

"Kami telah mencari Raja kami bertahun-tahun bersama istrinya, beliau mempunyai ambisi untuk menguasai dunia ini, namun ambisi itu ditentang oleh istrinya sendiri, yaitu Nona Rindia,"

"Tunggu pembahasan itu, bisakah ditunda, hal itu terlalu berat untukku sekarang," Ucapku padanya, membicarakan konflik merupakan pembicaraan berat yang akan memakan waktu yang lama, sehingga tidak sesuai dengan keinginanku.

Dan juga, untuk menerima hal itu, harus sesuai dengan porsi kemampuan dari psikomotorik otak dan tubuhku saat ini. Meski mempunyai jiwa seorang dewasa, tubuh anak kecil tidak dapat menerima konflik sebarat itu.

"Setelah kami menemukan jejak mana dari Raja kami, saat itu pula kami melihat seorang anak kecil yang membwa Kristal core Divinity," ucapnya padaku.

"Dira, anda satu-satunya yang terikat dengan keluarga kerjaan kami, anda akan menempati posisi yang ditinggalkan Raja kami," dia menegaskan, akulah satu-satunya yang berkaitan dengan Rajanya.

"Apa!? Aku tidak salah dengar!" aku sangat terkejut, dia memutuskan aku sebagai raja.

"Anda tidak salah dengar," Dengan tegas dia mengucapkan padaku.

"Aku hanyalah anak manusia, apa kau tidak salah," Ucapku padanya.

"Tidak tuan, saya tidak salah, karena anda terikat dengan raja kami,"

Aku hanya diam dan tidak menjawabnya, dan terus mendengarkan ucapannya padaku. Namun meskipun aku menolak sepertinya, aku akan dipaksa menjadi pemimpin atau rajanya. Dan hal itu membuatku sakit kepala, sehingga aku memegang bagian belakang kepalaku.

"Anda dapat memimpin dari rumah anda, saya akan menyampaikan kepada tetua yang ada dibenua Everte, kami akan memilihkan kaki kanan anda sebagai pemimpin di everte selama anda masih di benua ini," sambungnya padaku, sepertinya dia benar-benar menyiapkan dengan baik untuk menunjukku sebagai rajanya, dia pun memberi solusi padaku.

"Berarti ada yang mewakiliku sebagai raja sementara? Bukanya dia lebih baik menjadi raja, dibandingkan anak seorang manusia," Ucapku sebagai usaha menolak menjadi raja. Karena hal itu akan membuatku tidak menikmati hidupku lagi, seperti di kehidupanku sebelumnya.

"Ya tuan, hal itu kebaikan untuk anda, namun tidak ada yang bisa menggantikan anda sebagai Raja kami yang sesunguhnya, karena anda sudah terikat keluarga kerjaan," jawabnya padaku.

"Hal ini sungguh membuatku sakit kepala, jika aku menolak?"

"Kami akan terus berusaha membujuk anda, sampai anda mau," Dia dengan tegas mengcapkan itu, padaku.

"Baiklah, Jika begitu aku menerima, jika kalian para Devinity terus menemuiku itu sangat merepotkan," aku pun menyerah, namun aku tidak akan menyerah seperti ini, aku akan menjadi raja sesuai keinginanku.

"Terima kasih tuan, Maafkan kelancanganku," ucapnya padaku dengan melipatkan bahu dan menundukkan kepalanya.

"Yah! hal itu pun tidak ada ruginya untukku," ujarku padanya.

"Jika begitu, saya menyatakan atas nama semua Makhluk Devinity, anda adalah Penguasa Raja kami," Bersamaan dengan pernyataannya itu, tubuhku bersinar terangat seakan ada kekuatan masuk yang sangat besar.

Aku pun seperti mempunyai tubuh yang ringan, namun tidak lama kemudian aku merasakan kesakitan yang luar biasa sampai aku pingsan. Sepertinya kekuatan yang masuk terlalu besar untuk tubuhku sekarang. Tiba-tiba sinar cahaya menyilaukan hingga melihat pandangan merah, aku pun membuka mataku perlahan-lahan, dan terbangun dipangkuan Lesley, Sedangkan Mira memeluk tubuhku.

"Kalian kena--," Ucapku pada mereka yang terpotong oleh pelukan erat meraka

"Maafkan aku, aku sangat menyesal," Ucap mereka bersamaan.

Ucapan itu diulang-ulang menandakan penuh rasa bersalah dan gagal melindungi, mereka menangis menyesal, telah membawaku ke Area Hutan.

"Tenanglah, Aku baik-baik Lesley Mira," Ucapku untuk menenangkan mereka.

"Ini tidak lah baik! Kami tidak bisa menjaga lagi! Kami menyesal," Balas Lesley.

"Kami menyesal! Kami gagal!" Balas Mira.

"Akulah yang bersikap keras kepala waktu itu, akulah yang seharusnya minta maaf, karena sudah menyeretmu dalam masalah ini," Ujarku untuk menenangkan mereka.

"Apakah mereka selalu sekecil ini," Ucapku dalam pikiranku.

"Ugh!" Pelukan mereka terlalu erat sehingga, Merasakan sakit diulu hati, sepertinya tubuh kecil ini memang harus menunggu diusia yang matang.

"Dimana yang sakit," Ucap lesley yang dengan pipinya yang basah dengan air mata.

"Aku tidak apa-apa, coba kalian lihat tidak ada apa-apakan," Ujarku pada mereka.

"Dira, jangan bergerak, aku menyimpan obat pertolongan pertama," Sambung Mira.

"Tenanglah aku baik-ba--," aku membalas perhatian mereka, namun belum menyelesaikan ucapanku terpotong oleh Mira yang meninjuku.

"Apa yang kau pikirkan, kau itu pingsan! Aku benar-benar takut kami mati," ucap Mira.

"Ya Mira! Betapa takutnya, kalau Dira mati, aku tidak bisa membayangkanya," sambung dari Lesley.

Aku mengerti perasaan itu, jika aku mati, mereka seperti kehilangan segalanya. Hal yang sama yang aku rasakan saat aku kehilangan kedua orang tuaku dikehidupanku sebelumnya.

"Jangan pernah meremehkan sesuatu seperti tidak terjadi apa-apa," Ucap Mira.

"Mira benar, lebih baik kau diam biar kami periksa," sambung Lesley.

"Baiklah periksa sebaik mungkin, tolong yah Mira, Lesley, setelah itu sebaiknya kita beristirahat," Balasku pada mereka.

Aku pun diperiksa oleh Mira dan Lesley sampai mereka benar-benar yakin aku baik-baik saja. Setelah itu, Kami berpindah ketempat yang aman dengan kemampuan tanahku, aku membuat kami bertiga terangkat seperti menaiki lift, kekuatan tanah yang menjulang tinggi sampai didahan yang cukup luas untuk beristirahat.

Pada kesokan harinya, Aku masih menghibur mereka dengan wajahku yang terlihat manis yang terus murung. Aku menyadari, akan sulit untuk melupakan hal tersebut. Akan tetapi semua itu bagian dari proses mencoba yang mengalami kegagalan untuk menggapai keberhasilan.

Dan salah satu contohnya adalah Salju Hitam, Kristal core Naga Hitam yang kutempa yang tidak sesuai target yaitu beberapa bulann saja, sehingga perjalananku tertunda. Namun karena usahaku untuk belajar dan tidak menyerah akhirnya aku menyelesaikanya, Dan akhirnya, aku berhasil membuat Salju Hitam mengakuiku sebagai pedangku.

Setelah berhasil mengembalikan perasaan mereka menjadi baik, kami memutuskan memasuki Dungeon tingkat A maupun B yang sudah dijelajahi terlebih dahulu. Karena mereka ingin memperkuat diri mereka, sebelum memasuki Dungeon yang belum dijelajahi Di area Hutan Glades Mountain yang penuh misteri.

Bersambung...

Spesial dari Author

Terima kasih yang telah membaca cerita novel fantasi ini, jika nantinya novel ini updatenya sedikit lama. Mohon maaf sebelumnya, dikarenakan saya seorang guru, jadi saya sibuk dengan kegiatan mengajar dan kerja keperluan rumah lainya. Terima kasih lagi untuk para pembaca, terus dukung novel ini dengan cara like komentar yang positif agar saya tambah semangat dalam mengerjakan novel ini yang penuh Fantasi.

Terima kasih selamat membaca dan tunggu kelanjutan dari ceritanya.

Ak_hancreators' thoughts