webnovel

Menginap

Sudah setengah jam berlalu, namun tidak ada satu katapun yang keluar dari dua insan, yang kini tengah menempati ruang tamu di apartmrn milik Erick tersebut. Masing-masing bibir seakan-akan sedang terkunci dengan rapat, merasa enggan untuk melontarkan sesuatu yang dapat memecah kebekuan yang tercipta di sana.

Jika kedua manik mata Erick yang berwarna hitam pekat itu, tengah sibuk memperhatikan Putri Azaela yang duduk berseberangan dengan dirinya. Yang di lakukan oleh Putri Azaela justru sebaliknya, gadis itu hanya melukiskan sebuah tatapan kosong, bergeming sedikit pun juga.

Kesepuluh jarinya tampak bermain-main, saling menekan satu dengan yang lainnya. Seakan-akan sedang memikirkan sebuah masalah, yang terasa sangat sulit untuk di pecahkan dan tak kunjung memberikan sebuah jawaban.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com