"Agh!" Sebuah suara terdengar dari pria misterius itu, di sela suara langkah kuda yang memang sengaja di pacu dengan dengan sangat kencang.
Mendengar hal itu, Jessie pun langsung menolehkan wajahnya pada lengan kanan sang pria bertopeng yang sedang mengeluarkan cukup banyak cairan darah tersebut. Dia tahu, jika Jenderal Atremus tidak akan meepaskan dirinya dengan mudah
Ada rasa kasihan dengan pria tersebut. Karena bertemu dengan dirinya, terpaksa harus berhadapan dengan pria berbadan besar tersebut. Namun, jika dia tidak melakukan hal itu, dan menyerahkan diri secara suka rela pada pria tersebut, maka sudah pasti jika dia akan kembali menjalankan perjodohan yang sangat tidak dia inginkan tersebut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com