Cahaya kehidupan kembali muncul, ketika Jessie membuka kedua mata dengan perlahan. Samar-samar ada sosok pria yang sangat dia kenal, sudah berada di sana, di sampaing tempat tidur yang sedang dia tempat saat ini.
"Kamu," lirih Jessie, mengusap kedua mata beberapa kali. Berharap jika hal itu dapat membuat penglihatannya menjadi semakin jelas dari pada sebelumnya.
"Maafkan aku," ucap orang itu yang tidak lain adalah Jenderal Atremus dengan cepat.
Wajahnya tertunduk di depan Jessie, yang sedang bersusah payah menyandarkan diri pada kepala tempat tidur. Menatap pria itu dengan tatapan yang sedikit kesal. Namun, sebelum dia sempat melampiaskan atau membalas dendam atas kekesalannya itu. Jenderal Atremus justru terlebih dahulu meminta maaf. Mmebuat Jessie hanya bisa menggigit bibirnya sendiri, menahan diri untuk tidak melontarkan kalimat kasar kepada pria tersebut.
"Apa kamu merasa bangga sekarang, karena berhasil menampar seorang Ratu?" tanya Jessie sambil mendengus kesal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com