Rhea menghindari Tama sejak kemarin, tidak mau berbicara, bahkan untuk sekedar melihatnya. Tama sendiri tak menyerah untuk terus mendekati Rhea, mencegatnya kemana-mana kecuali saat ia bekerja. Taylor yang biasanya bersama Rhea sampai jengah sendiri dan memarahi Tama, pun meminta keduanya untuk segera mengakhiri drama.
"Rhe! Ayo lah, ngomong dulu sini," bujuk Tama. Rhea tak menggubrisnya, hanya terus mengisi laporan di monitor meja administrasi.
Cecil dah Mehmed disana hanya geleng geleng kepala sebelum pergi, hendak memberikan mereka ruang privasi untuk berbicara.
Satu base camp rasanya ikut ketempuhan atas marahnya Rhea usai Tama mengumumkan kepindahannya yang tidak kalah mendadak seperti Lintang waktu itu. Masalahnya tidak hanya itu, tetapi karena Tama juga menyembunyikan surat perintah WHO itu dari Rhea selama hampir seminggu.
Katanya pacaran, tapi masalah sepenting itu saja Rhea tidak diberi tahu. Apa-apaan? Rhea tak terima.
"Rhe..."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com