Tama tidak fokus dengan pekerjaannya membereskan peralatan medis di tenda klinik, karena Rhea yang diminta menemani tampak tidak bersemangat, bahkan cenderung menekuk wajahnya kali ini. Tama ingin bertanya, tapi biasanya saat seperti ini bukan ide yang baik. Heran, Rhea mudah sekali berubah-ubah mood-nya selama di Maluku, meskipun itu tidak mengganggu pekerjaannya. Tama jadi berpikir, apakah ada sesuatu yang belum diketahuinya? Yang menjadi masalah bagi gadis itu?
"Ini sampahnya dibuang kemana ya amannya, Tam?" tanya Rhea akhirnya, mengembalikan Tama dari lamunannya sendiri.
"Oh, taruh aja di depan, nanti aku atau Lintang yang buang. Harus terpisah soalnya dari sampah-sampah lain," jawab Tama.
Rhea mengangguk, membawa sampah-sampah medis itu keluar tenda, merapikannya agar tidak terguling atau terkena air dan mencemari tanah sekitar. Ah, satu lagi masalah yang mereka hadapi adalah tentang sanitasi. Sangat minim, dan mereka memahami saja karena seluruh tenda itu dipasang darurat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com