webnovel

The Sage Witch Number One

Seorang gadis penyihir miskin berusia 16 tahun yang sudah kehilangan kedua orang tua sejak ia dilahirkan, dan dibesarkan oleh neneknya. Ia telah menunjukkan kehebatannya sejak ia berada di dunia ini dengan beberapa elemen yang menyatu keluar dari atas telapak tangannya, padahal dia masih belum bisa bicara selain menangis layaknya bayi loh. Awalnya ia tinggal bersama neneknya tapi saat ia menginjak 14 tahun, dengan amat terpaksa ia pindah ke kota di mana pengguna sihir hebat tinggal di sana. Mari kita kesampingkan itu. Nami penyihir luar biasa, bisa dianggap sebagai penyihir terbaik di dunia ini dengan umur yang masih belia, namun sayang ia terlalu miskin. Apa gunanya ia menjadi penyihir hebat, kalau ia saja tak mampu menghidupi dirinya sendiri. Terlebih lagi sangat susah mencari pekerjaan di kota. Suatu ketika ia mendengar para ibu-ibu bergosip mengenai anak mereka yang menjadi ksatria sihir, dan upah mereka sangat besar. Ayolah di dunia ini tidak ada yang bakal menolak. Jadi dia memutuskan menjadi ksatria sihir tidak panglima perang sihir yang jauh lebih tinggi gajinya di banding ksatria sihir uang, uang, uang, di kantongku! Tapi sayangnya sebelum ia masuk ke depan istana ia sudah ditolak. Karena penampilannya yang tidak sesuai menjadi ksatria sihir, ujung-ujungnya kemiskinan menjadi penghalang, s*alan! Awalnya ia putus asa, tapi tiba-tiba... aha! Ia harus masuk ke academy sihir. Karena persyaratan utama menjadi ksatria sihir dia harus masuk ke sana. Setelah lulus ia bisa mendaftarkan namanya tanpa harus ditolak! Berhasilkan dia? Apakah ia mampu masuk ke academy itu? Apakah ia akan menjadi orang kaya? Apakah ia bisa tenar? Apakah ia bisa menjadi ksatria sihir seperti diinginkannya? Mari kita menjelajah masuk dan melihat keajaiban terjadi!

Celia_Amanda · Fantasy
Not enough ratings
12 Chs

BAB 8 - Rahasia dan Keinginan Nami!

Kaisar sihir menatap Yang Mulia Ibu Suri, yang tak lain adalah ibunya sendiri ekspresi tak tertuliskan saat melihat ibunya yang tampak salah paham dengan anaknya ini.

Belati menusuk hati ia seperti melakukan tindakan tak senonoh hari ini.

"Bisakah Yang Mulia menjelaskan keadaan apa yang sedang terjadi saat ini?"

Nami merasa mendengar suara yang asing ditelinganya,  dan sepertinya bukan berarah padanya tapi ke kaisar yang notabene berhenti menggaruknya. 

Nami menoleh ke belakang.

Yang dia lihat adalah seorang wanita paruh baya berambut putih, namun tak menyembunyikan kecantikan diusianya yang telah senja itu.

Sedangkan yang di sampingnya seorang pemuda yang terlihat muda, mungkin seumuran dengannya."Eh?" Bingung Nami dengan situasi ambigu ini.

"Bidadari..." Gumam Eiren melihat wajah sosok cantik yang tak tertandingi itu menjadi wanita simpanan kaisar, pamannya, Zen.

Terlebih lagi punggung putih dan semulus giok itu.

Jenis wanita mana yang dipungut pamannya ini.

Err...ini terlalu...

Glek!

Dia meneguk ludahnya sendiri melihat pemandangan tak biasa itu.

Paman kekaisaran mungkin lain kali ajarkan aku menggaet wanita secantik itu. Tunggu, dia sepertinya seumuran denganku.

Eiren menatap gadis muda itu lekat seperti ingin melucutinya.

Sontak Nami yang mendapat tatapan singa itu bergidik ngeri.

Apakah dia seperti paha ayam goreng yang begitu menggoda dan menggiurkan?

"Eiren tutup matamu! Wanita tutup resleting gaunmu!" Perintah Yang Mulia Ibu Suri dengan telinga memerah.

Sepertinya nenek tua ini yang tak pernah memperhatikan kondisi dan situasi, hingga mengganggu pembuatan calon cucu mahkotanya nanti.

Jika Nami mengetahui semua plot cerita drama keluarga seperti ini.

Dia akan membenturkan kepalanya di tembok, dan berakhir mati karena marah.

Tidak adakah yang menjelaskan sebelumnya mengapa dia berada di pusat kota?

Dia hanya ingin  menghidari plot cerita menjual masa mudanya menjadi istri bangsawan tak dikenalnya.

Susah jadi populer, bagian ini abaikan, demi menjaga hati dan jiwa kalian.

Kembali pada situasi awal.

Nami segera mencoba menutupi resletingnya, setelah mendengar titah wanita berambut putih itu tapi secara tak terduga dia masih belum sadar siapa wanita itu.

Akan tetapi tangannya tidak selentur luffy, walau dia bisa menggunakan elemen karet.

Bukan berarti tubuhnya berubah menjadi karet.

Lain kali ia akan mencari paramecia, buah setan gomu gomu no mi yang bisa mengubah tubuhnya menyeluruh menjadi karet.

Zen, kaisar sihir, tidak tahu harus berkata apa.

Jika ia berhadapan dengan ibundanya dalam keadaan seperti ini.

Sedangkan Nami ingin menangis tidak bisakah manusia patung itu peka dan membantunya.

Dengan amat terpaksa ia menarik ujung resleting bajunya sendiri.

Sayang sekali itu hanya mampu tertarik setengahnya.

Tiba-tiba Nami mengingat masa damainya tinggal di desa kecil bersama neneknya.

"Nami di mana kau sekarang?" Tanya wanita paruh baya tersebut melalui telepati.

Suara itu, suara yang ia tunggu untuk menyelamatkannya sekarang muncul melalui telepati Nami membalas jawaban neneknya."Nenek Nami di sini! Tolong aku!"

Tak lama...

Sst...

"Cucuku apa yang kau lakukan?"Shock neneknya melihat cucunya dengan resleting gaunnya  yang setengah terbuka.

Apakah cucunya mengalami hidup yang begitu keras hingga dia menjual dirinya sendiri?

Maaf nenek tidak begitu berguna!

Segera drama air mata dan melankolis terjadi.

Neneknya terjatuh di lantai merasa bersalah dengan anak dan menantunya.

"Nenek!" Nami segera berhambur dipelukan neneknya.

"Kau gadis bodoh! Mengapa kau mengambil jalan yang salah setelah aku meninggalkanmu tidak dalam sehari!" Sedih neneknya.

Nami mengernyit dengan raut wajah sedih neneknya.

Ada yang bisa menerjemahkan masuk perkataan dan raut wajah neneknya saat ini?

Apakah ini cara neneknya berakting, agar membantunya terhindar dari plot cerita kaku ini.

Atau cara ini juga mampu membawanya meninggalkan istana ini.

Dia sepenuhnya tidak yakin bahwa kaisar sihir akan menghindarkannya dari hukuman mati.

Sebaiknya Nami ikut juga dengan situasi tak menguntungkan ini.

"Maafkan Nami, Nenek! Nami selalu berbuat salah, dan tidak mendengarkan kata nenek. Dan hanya ingin menolong pemuda tampan yang kesakitan itu, dan tak pernah menduga bahwa dia seorang kaisar sihir. Dan terlebih lagi Nami sudah--hiks!" Sedih Nami tak kalah melankolisnya seperti neneknya sambil memeluk tubuhnya sendiri seolah dia dan kaisar telah...

Sontak warna wajah kaisar sihir berubah memerah, lalu jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan terakhir ungu seolah dia mendapatkan racun dalam tubuhnya.

Sedangkan ibu suri kekaisaran merasa tubuhnya melemas.

Jadi putra kesayangannya menculik seorang gadis yang menyelamatkannya.

Bukannya berterima kasih, dia malah melecehkannya.

Bisa dikatakan ibu suri kekaisaran adalah wanita yang sangat baik hati, walaupun dia seorang tegas dan bijaksana.

Hup!

Eiren menangkap tubuh neneknya.

Walau dia dalam bagian drama ini.

Bukan berarti dia melupakan sesuatu yang mencurigakan saat ini.

Siapa nenek itu, dan mengapa dia begitu mudah masuk ke tempat ini yang penuh dengan penjagaan ketat.

Terlebih lagi dia tidak datang ke sini melalui pintu masuk.

Tunggu portal sihir?

Bukankah itu jenis sihir tingkat tinggi.

Terlebih lagi dalam menggunakan portal sihir, bukankah berarti nenek itu sudah pernah ke sini sebelumnya?

Tak dapat menutupi kebingungannya.

Dia segera menunjuk ke arah Nenek Nami. "Siapa nenek tua itu? Dan bagaimana bisa dia muncul tiba-tiba di sini? Portal sihir berguna ketika seseorang pernah datang ke sini sebelumnya." Curiga Eiren dengan pandangan penuh selidik.

Nenek Nami seketika membeku dengan tuduhan itu.

Di tambah lagi Nami seolah tercerahkan, bocah itu benar juga.

"Nenek?" Ucap Nami berhenti bersikap sedih.

Ibu suri kekaisaran dan kaisar sihir terdiam seolah ikutan tercerahkan juga.

Kemudian pupil mata Ibu suri melebar, seolah wanita yang selama ini dirindukan, dan sangat diidolakannya yang telah menghilang ratusan tahun lamanya muncul di hadapannya secara mendadak. "Bibi?"

"Lama tidak bertemu Anna. Dan selamat tinggal! Jtik!" Ujar nenek Nami menyapa ibu suri kekaisaran, dan segera kabur bersama Nami.

Dengan memunculkan portal sihir di bawah tubuh mereka.

Akan sangat menyusahkan jika dia memunculkannya di udara.

Kaisar yang telat merespon tak sempat menahan mereka.

Ibu suri kekaisaran seolah tak bisa mengatakan apa pun.

Setelah mendengar pengakuan tersebut.

Dan mengkonfirmasi bahwa itu bibinya.

Dia tak mampu menahan air mata.

"Bibi masih hidup!"

"Ibunda siapa dia sebenarnya?" Tanya kaisar sihir tanpa bertanya dengan berbelit-belit.

Dan dia bertanya seperti ibu anak yang normal.

Ibu suri kekaisaran menoleh ke arah anaknya.

Menggenggam tangan putra kesayangannya.

"Dia adalah penyelamat ibundamu ini anakku."

"Maksud ibunda?"

"Wanita itu adalah wanita yang sangat cantik yang pernah ibunda temui, sekaligus misterius yang menyelamatkan ibunda dari konspirasi penculikan sebelumnya."

Kaisar sihir mengernyit baru kali ini dia tahu ibunya pernah diculik.

Dia mengajak anaknya duduk di kursi. Dan meminta kepala pelayan untuk menyeduhkan mereka bertiga teh.

Ibu suri kekaisaran menghirup udara panjang. Lalu segera menjelaskannya panjang lebar.

"Dia melindungi ibunda dengan nyawanya. Setelah berhasil menyelamatkan ibunda. Dia segera membawaku ke istana. Terlebih lagi dia adalah wanita yang selama ini dicintai ayahku, kakekmu.

Dia pernah tinggal di istana ini. Sebelum ibu ada. Mereka pernah bersama, memimpin negara. Namun pada kenyataannya ayah mengkhianatinya, dan menerima pernikahan lainnya.

Disebabkan karena ingin menjalin pertemanan dengan negara lain, ibuku. Hingga dia meninggalkan istana. Karena sakit hati.

Kakekmu saat kehilangan bibi. Mengalami sakit hati yang akut. Dia tak mencintai ibuku, tapi demi meneruskan keturunan, lahirlah aku, ibuku tak pernah mencintaiku, setiap kali melihatku, dia langsung menyiksaku, mengingat wajahku sangat mirip kakekmu.

Jadi hal paling kejam dalam hidupku ini, nenekmu bekerja sama dengan selingkuhannya, cinta lamanya, berkeinginan memusnahkanku dan mengambil ahli kekaisaran ini, itulah mengapa muncul konspirasi penculikan dan pembunuhan padaku. Ku pikir hidupku akan berakhir pada saat itu.

Namun seorang wanita misterius. Yang santer ku dengan bahwa dia mendapat julukan femme fatale, wanita yang memiliki karakter misterius, sangat cantik, cerdas dan memiliki daya tarik yang sangat kuat hingga membuat siapa pun tergoda padanya. Dan ya wanita itu muncul menyelamatkanku.

Seolah ibunda telah mendapat pencerahan dalam hidup. Dia menyelamatkanku. Semua orang yang menjebakku, telah habis ditangannya.

Bahkan ibuku yang hampir saja membunuhku dengannya tangannya, kehilangan nyawa mendadak dengan tangannya. Ibunda awalnya takut padanya, setelah melihat genangan darah di mana-mana.

Akan tetapi, dia memberi ibunda juluran tangan, dia mengatakan pada ibunda Jangan takut, aku akan melindungimu.

Dan dia memberi senyuman yang sangat hangat, seperti kasih sayang seorang ibu. Tanpa sadar air mata sudah membanjiri mata ibu, dan segera memeluknya.

Untuk pertama kalinya dalam hidup ibunda. Setelah itu hampir berbulan-bulan ibunda bersamanya dan tak ingin kembali ke tempat di mana ibunda tinggal sebelumnya.

Dia mengajarkan banyak hal tentang sihir, membantu ibu menemukan elemen sihir apa yang ibu miliki. Mengembangkannya, dan menjadikan ibu wanita yang hebat dan dikenal sepenjuru kerajaan.  Dan ternyata kakekmu selama ini telah bersusah payah mencari ibu.

Ku pikir tidak ada yang menyayangi ibu lagi di istana. Kakekmu tetap kakekmu, walau dia dingin di luar tapi dia sangat lembut di dalam. Dia segera menjemput ibunda setelah mengetahui keberadaanku di mana.

Ibunda awalnya tak ingin kembali, tapi bibimu meyakinkan ibunda untuk kembali dan menjalani kehidupan yang layak. Ibunda enggan berpisah, dan selamanya akan mengikuti bibi. Tetapi kakekmu telah muncul.

Dan saat itu pula ibunda mengetahui, wanita yang paling dibenci ibu selama sisa hidup karena penyebab dia ibunda direndahkan dan tak pernah mendapat kasih sayang apa pun, adalah wanita yang paling dicintai kakekmu, yaitu bibi.

Kakekmu menangis setelah melihatnya. Bibi hanya tersenyum lembut padanya. Lalu dia segera menghilang sebelum itu, suaranya bergema dan meminta kakek untuk menyayangi ibu, dan dia mengatakan bahwa ibu seperti anaknya sendiri.

Setelah itu kakekmu menyanggupi, saat itu kasih sayang berlimpah pada ibunda. Kakekmu sebenarnya telah sayang pada ibunda, tapi begitulah dia tak pernah menunjukkan kepermukaan, dan ibunda berpikir kakekmu membeciku. Nyatanya tidak."

Apa-apaan plot cerita ini, dan bukankah seharusnya wanita itu, yang harusnya dianggap neneknya tinggal di sini? Mengapa dia tetap pergi?

"Ibunda mengapa nenek tetap pergi?"

"Mungkin karena nenekmu masih menaruh luka di dalamnya, atau--ntahlah!" Ujar ibu suri kekaisaran dan memikirkan sesuatu apakah ada alasan lain mengapa bibi tak ingin kembali.

Kaisar sihir mengangguk paham. Mungkin itulah salah satu alasan, dan juga dia memiliki sebuah rahasia, tapi tak ingin dibicarakan.

Seolah ibu suri kekaisaran  tercerahkan. Dia mengingat sesuatu, wanita itu yang tampak lebih muda, dan dapat membuat seluruh penjuru kekaisaran mengalami kekacauan saat melihat sosok cantiknya.

"Siapa wanita yang bersamamu tadi? Dan bisa kamu jelaskan hubungan apa yang kalian miliki??"

Kaisar sihir segera menjelaskan dari pada salah paham lebih berlanjut. "Itu adalah wanita yang ingin kunikahi ibunda."

"Benarkah?" Dengan sorotan datar seolah memberikan ekpresi kau tak bisa bersamanya. Membuat kaisar sihir segera bertekad.

"Iya. Dia wanita yang pantas bersanding denganku ibunda." Serius kaisar sihir dengan sorot mata tak tergoyahkan.

Sedangkan Eiren hanya menyesap teh, dan memakan beberapa kue di atas piring porselen yang cantik itu.

Setelah mendengar baru pertama kali paman kekaisarannya itu serius ingin menjalin ikatan pada seorang wanita.

Dan awalnya dia berpikir pamannya, tidak tertarik sama wanita sama sekali, segera menyuarakan dukungannya.

"Itu bagus! Kapan paman kekaisaran akan meminangnya?"

Kaisar sihir yang mendengar dukungan itu. Mengeluarkan senyum cerah dibibir merah ranumnya yang siapa saja melihatnya akan berterima kasih telah dihidupkan di dunia ini.

"Tentu saja segera mungkin."

"Tapi paman kekaisaran bukankah dia terlihat sangat muda, dan seumuran denganku?"

"Itu...aku juga tidak tahu," Tunduk kaisar sihir, oke dia tak tahu apa pun tentang gadis itu.

Tentu saja mereka baru bertemu hari ini. Tapi dia sudah memutuskannya.

Karena dia adalah wanita yang cocok, selain menang akan penampilan, dia memiliki kekuatan yang besar, dan belum sepenuhnya dilihat oleh dirinya.

Ibu suri kekaisaran yang menimbang itu segera menyuarakan pendapatnya. "Nikahi dia segera! Ibunda mendukungmu Yang Mulia. Terlebih lagi dia adalah cucu, bibi!" Seolah matanya penuh bunga.

Ada yang bisa katakan sejauh mana ibundanya menyukai bibinya. Apakah dia benar-benar berminat dengan pernikahan anaknya. Atau berkeinginan bertemu idola hidupnya?

Ada yang bisa beritahu padanya cinta ibunya sebenarnya untuk ayahnya atau untuk bibinya?

***

Jauh dari istana dua orang manusia, yang satu seorang gadis muda, sedangkan wanita paruh baya sedang berada di samping pohon. Mereka mengadakan rapat pleno.

Ketua : Nenek Nami

Wakil ketua : Nami

Sekertaris : Udara

Bendahara : Pohon

Anggota : Tanah , binatang, dan lain-lain yang berada di sekitar.

"Nenek bisa jelaskan pada Nami. Apakah nenek pernah ke istana sebelumnya?" Tanya Nami penuh selidik dengan mata ingin tahu.

Namun dia masih bergerak memperbaiki baju usangnya, dia tak pernah merasa nyaman memakai gaun gatal itu.

Nenek Nami menoleh kiri kanan seolah mereka harus menjaga kerahasiaan ini. Nami mengikuti gerakan neneknya, mengerti.

Neneknya mendekat ke telinganya, "R-a-h-a-s-i-a!"

Seolah mendapat durian runtuh. Neneknya begitu senang menggodanya. "Nenek!" Decit Nami kesal dengan neneknya.

"Baiklah! baiklah! Nenek akan jelaskan. Ya benar nenek pernah tinggal di sana."

"Apa?!" Seolah terasambar petir.

"Iya itu benar." Jawab neneknya meyakinkan.

"Lalu kenapa kita harus hidup melarat seperti ini? Kalau kita bisa hidup di sana tanpa harus memikirkan makanan apa yang ingin makan esoknya!" Protes Nami.

"Bodoh! Nenek juga ingin begitu. Tapi kau mau aku membuangmu?" Tegur neneknya.

Seketika mata Nami berair, dia paling anti dibuang neneknya. "Tidak mau! Kenapa nenek berpikir begitu?!"

"Karena kekuatanmu itu adalah masalah. Jika orang lain tahu, kau akan dalam bahaya! Bahkan kerajaan lain juga akan memburumu! Dan pada saat itu nenek tak memiliki kekuatan lebih untuk melindungimu. Ketika mereka bekerja sama untuk menangkapmu."

Seolah alasan itu sudah sering diingatkan nenek padanya. Membuat Nami mengerti. "Ah Nami lupa."

"..."

Siapa yang tua di sini nenek! Atau anak bodoh ini! Nenek Nami tak bisa berkata-kata. Cucunya ini benar-benar.

Nami terkekeh pelan. Dia ingin mengubah topik sensitif itu.

Dan kira-kira apa gunanya sekretaris, bendahara, dan anggotanya termasuk dalam rapat? Abaikan pertanyaan itu.

Kali ini giliran Nami lagi, dia  menoleh ke kiri-kanan memperhatikan sekitar. Lalu berbisik ke telinga neneknya. Menyuarakan keinginannya sebelumnya.

"Nenek Nami ingin sekolah~!" Ungkap Nami penuh tekad. Uang, makanan, ketenaran, dan hidup mewah akan jatuh padanya tak lama lagi.  Air Liurnya sudah jatuh di tanah. Poor anggota, tanah.

Nenek Nami yang mendengar itu langsung menatap kaku cucunya. "Tidak boleh!"

"Kenapa?" Protes Nami segera menyeka liurnya yang jatuh dengan tangannya.