THE ROSE REVENGE ( Pembalasan Sang Mawar)
Setelah aku bertukar nomer hape dengan Badang. Akhirnya dia menghubungi aku. Dan mengajak dinner di restoran nya setelah aku pulang kerja.
" Hai,manis!! Udah makan?! Mau pesen apa?! Tenang makan gratis disini. Kan aku pemilik restoran ini" ujar Badang menyombongkan diri.
" Belum. Beneran nih gratis?! " ujarku bercanda.
" Iya beneran gratis. Asal mau jadi pacar aku" ujar Badang meledek.
" Wkwkkwk.. kalo jadi pacar mah tiap hari dong makan gratis dan Bungkus" ujarku sambil tertawa.
Dan akhirnya aku memesan makanan seafood disana seperti gurame bakar,cumi saos Padang,udang saos asam manis,kerang saos tiram,cah kangkung dan cah tauge. Dan itu semua pesanan gratis malah aku juga di bungkusin buat yang di rumah.
" Kapan-kapan nonton bioskop yuk" ujar Badang padaku.
" Hmmm.. boleh. " ujarku mengangguk kepala.
" Tapi aku bisanya pas jam kamu pulang kerja" ujar Badang lagi.
" Ya udah enggak apa-apa. " ujarku memaklumi nya.
Dan kemudian aku di jemput Karina dengan sepeda motor dekat stasiun kereta yang biasa aku naiki sepulang kerja kantor.
" Udah makan belum kembaran?!" tanyaku yang di boncengin oleh Karina.
" Alhamdulillah belum makan. Kenapa?! Mau traktir ya Bu boss!!" ujar Karina meledek.
" Aku ada banyak makanan nih. Nanti kita sama-sama makan di rumah bareng semuanya" ujarku bahagia.
" Makanan apa ya?!!" tanya Karina penasaran.
" Makanan seafood. Pokoknya enak deh" ujarku meyakinkan.
" Lah banyak duit. Dapat transferan duit dari Franco?!" tanya Karina penasaran.
" Enggak. Duit dari Franco masih utuh belum aku pakai. Aku abis di traktir Badang. Kan dia punya restoran seafood dekat sama kantor tempat aku kerja" ujarku menjelaskan.
" Wah enak dong kalo tiap hari di traktir terus dari mangsa kedua. Franco transfer duit tiap bulan. Badang traktir makan seafood. Tinggal Bane nih yang belum ada informasi nya." ujar Karina meledek.
" hahahha... iya dong enak banget. Selama aksi balas dendam di mulai. Aku mau buat mereka bertiga ribut karena memperebutkan aku" ujarku ketawa jahat.
Dalam perjalanan ke rumah kamipun mengobrol dan bercanda di atas motor berdua. Sampai akhirnya tiba di rumah. Langsung di serbu semua makanan yang aku bawa oleh keluarga keduaku.
" Wah,banyak banget nih makanan hari ini. Tau aja bude lagi gak masak hari ini" ujar Budeku.
" Wah Alhamdulillah ya bude. kebetulan banget dong aku bawa makanan. Selamat menikmati" ujarku sambil makan malam bersama.
" Emang udah gajian ya?!! Perasaan tanggal tua?!!" tanya Pakdeku.
" Aku belum gajian kok pakde. Ini tadi ada temen yang ulang tahun. Daripada makanan banyak yang mubazir ke buang. Ya aku bungkus aja semuanya" ujarku berbohong.
" Tolong titip salam buat temen kamu bilang terimakasih ya atas traktiran nya. Semoga rejekinya bertambah" ujar Pakdeku.
" Aamiin" ujar semuanya.
Dan setelah kenyang makan malamnya. Kami semua langsung bersiap untuk istirahat dengan pergi ke kamar masing-masing. Esok pagi hari saat aku sedang bekerja. Tiba-tiba kepala pusing dan pandangan mata terasa seperti komedi putar. Dan seketika itu aku langsung pingsan dan di bawa ke klinik kantor terdekat. Dan Franco yang mendengar aku pingsan langsung menjengukku di klinik.
" Sekarang gimana kondisi kamu sekarang?!" tanya Franco.
" Aku masih lemas mas." ujarku dengan wajah pucat.
" Aku anterin ke rumah sakit ya" ujark Franco mengajak.
" Enggak usah repot-repot mas. Aku mau pulang cepat aja" ujarku menolak.
" Ya udah aku antar kamu ke rumah ya. Biar aku kenal ayah dan ibu kamu" ujar Franco.
" Ayah dan ibuku sedang di luar kota. Jadi sekarang aku di rumah sendirian" ujarku.
" Ya udah aku ngerawat kamu ya di rumah. Nanti aku bawain dokter terbaik di Jakarta" ucap Franco merayu.
" Enggak usah mas. Terimakasih. Aku hanya kelelahan bekerja. Nanti kalo sudah istirahat di kamar juga sudah mendingan dan sehat kembali" ujarku.
Namun Franco memaksa untuk mengantarkan aku pulang. Dan aku sangat ketakutan bila Franco sampai masuk ke rumah. Karena dia akan tahu kalo itu rumah bukan milik aku.
" Kamu istirahat ya. Jangan lupa makan dan minum obat" ujar Franco bawel.
" Iya mas" ujarku tersenyum.
" Kalo besok masih kurang enak badan enggak usah paksain masuk kerja ya. Sayangi badan kamu ya. " ujar Franco perhatian banget.
" Iya makasih perhatian mas ku sayang" ujarku sambil mencium bibir nya Franco.
" Aku masuk yah. Biar bisa ngerawat kamu" ujar Franco bercandaan.
" Nanti bukannya ngerawat malah minta jatah ke aku" ucapku meledek.
" Iya kan sekali merengkuh dayung. Dua tiga pulau terlampaui. Niatnya merawat kamu sekalian minta jatah pacar dong" ujar Franco tertawa.
" Ya udah hati-hati di jalan ya mas" ujarku sambil melambaikan tangan kepada Franco.
Setelah mobilnya Franco pergi dari rumah teman kampusku. Aku langsung bergegas pergi dan sambil menunggu Karina menjemput aku. Dan Lima menit kemudian Karina datang dengan membawa motor nya.
" Kamu sakit apa kok bisa pingsan?! tanya Karina khawatir.
" Biasa kalo aku kecapekan begini. Kalo udah ngedrop pasti automatis langsung pingsan" ujarku menjelaskan.
" Tadi di anter sama Franco?!" tanya Karina.
" Iya. Franco maksa buat nganterin aku pulang. padahal setahu aku. Dia juga sibuk kerja hari ini. Tapi masih nyempetin buat ke klinik lihat kondisi aku dan mengantarkan aku pulang"ujarku memuji.
" Iya so sweet banget kalo liat perlakuan ke kamu sebaik ini. Padahal dulu dia juga seperti binatang bersama dengan teman-teman nya yang tak punya hati dan pikiran dengan tega melakukan hal keji sama kamu" ujar Karina bersedih.
" Iya udah. Itu kan masa lalu aku. Udah aku buang dan hempaskan. Kini aku mulai hidup yang baru. Dan identitas baru dan sifat juga sikap yang baru juga" ujarku bijak.
" Pokoknya kamu harus terus bikin Franco dan Badang jadi cinta mati sama kamu. Gimana caranya. Aku pengen mereka merasakan hal yang sama padamu".
" Iya pokok nya kasih tau aku perkembangan informasi dari tiga mangsa ini. Jangan sampai mereka lolos dari perangkap kita" ujarku tegas.
Dan sesampainya di rumah. Semua orang sudah tidur terlelap. Dan aku langsung masuk kamar terus mandi dan berganti baju. Saat akan memejamkan mata Khaleed pun menelepon.
" kata Karina kamu sakit ya?! Sampai pingsan di kantor?!" tanya Khaleed khawatir.
" Iya sayang. Akhir-akhir ini banyak kerjaan. Jadi bikin aku ngedrop dan kelelahan" ujarku.
" Kamu udah ke rumah sakit?!" tanya Khaleed.
" Enggak ke rumah sakit. Tadi ke klinik rujukan dari kantor. Di kasih vitamin dan obat. Ya insyaallah besok sudah membaik" ujarku menenangkan.
" Owh Begitu. Syukurlah kalo kamu udah berobat. Aku khawatir sama kondisi kamu" ujar Khaleed.
" Iya maaf aku gak kasih kabar kamu. Soalnya hape aku lowbet. Jadi sekarang baru aku buka" ujarku.
" Ya udah kamu istirahat. Semoga besok sehat kembali". ujar Khaleed menutup percakapan telepon kami.
Dan aku merasa bahagia juga terharu. Ketika aku sakit saudara ,teman dan keluarga ikut perduli dan perhatian dengan ku.