webnovel

The Retro: Art and Death

Arabella El-Gauri, seorang dosen kriminologi muda. Tidak banyak yang mengetahui bahwa Bella adalah pengidap hyperthymesia, atau Highly Superior Autobiographical Memory (HSAM). Bella tidak dapat melupakan apapun yang terlanjur diingat otaknya, bahkan memori terburuk sekalipun.   Suatu hari, Bella mengalami kecelakaan yang membuatnya dapat mengetahui apa yang terjadi di masa depan dan masa lalu tanpa direncanakan. Kecelakaan itu juga yang mempertemukannya dengan Tristan Emilio Fariq, seorang Polisi dan Kapten Detektif yang ditugaskan untuk mengusut kasus pembunuhan berantai yang dijuluki ‘The Retro’. Singkat cerita, Tristan dan Bella lantas menikah, ditengah berjalannya investigasi kasus tersebut. 'The Retro', pembunuh berdarah tanpa satu mikroliter jejak darah. Seni klasik. Menjadi ciri khasnya. Lalu siapa, apa, dan bagaimana 'The Retro' bekerja?   Diluar dugaan, Bella Rupanya mampu melihat perlahan-lahan, samar-samar, siapa pelaku pembunuhan sadis itu dalam mimpi dan penglihatannya. Kemampuan ingatan superior menjadikan itu semakin nyata. Mampukah Tristan dan timnya mengungkap siapa 'The Retro'? Unlock the answer by read this story! ------ Hello, Readers! Selamat datang di novel ketiga Aleyshia Wein. Genre untuk novel kali ini adalah Crime, Mystery, dan Romance dengan sedikit unsur Sci-Fi. Seperti biasa, gaya bahasa cenderung teknis, dan istilah-istilah asing terkait kriminologi, seni, hukum, dan politik akan dijelaskan dalam notes Author. Harap bijak dalam membaca, karena akan mengandung unsur-unsur kekerasan dan 'inspirasi kreativitas' dalam menghilangkan nyawa seseorang dan penggunaan senyawa-senyawa kimia berbahaya. Disclaimer: Cerita ini hanya fiktif, tidak mencerminkan situasi, protokol, dan sistem sesungguhnya dari instansi yang diangkat. Penulis menggunakan nalar dan membentuk sistem sendiri untuk novel ini. Novel ini sangat TIDAK disarankan bagi pembaca dibawah 17 tahun. Semoga dapat menikmati alur kriminal dan romansa dalam novel ini. Jika berkenan, dapat memberikan masukan dan review untuk peningkatan kualitas penulisan kedepan. Regards, Aleyshia Wein

aleyshiawein · Urban
Not enough ratings
295 Chs

II-Risiko Kanker

Jam satu siang, waktunya istirahat. Makan siang bersama tim tidak lengkap rasanya kalau tidak sambil mengobrol dibumbui sedikit gosip kantor. Itu yang dilakukan Isyana, Andreas, Jevan, dan Luki. Seperti biasa, Andreas si paling serius menjadi provokator, membicarakan Tristan yang bisa bisanya menghilang tiga hari dan tiba tiba mengatakan kalau Ia sedang di rumah sakit karena sempat mengalami hipoksia.

Bagaimana mereka tidak heboh?

"Kalian bayangin ya, kalau misalkan hipoksianya itu karena ... karena itu? Siapa yang merasa bertanggung jawab?" tanya Andreas.

"Kita juga, meskipun ditanggung bareng bareng," jawab Jevan datar. Santai tapi khawatir, itulah dirinya saat ini. "Doakan aja lah Tristan gak kenapa-kenapa. Bisa aja kan hipoksianya karena kecapean, bekas jet lag, beda iklim."

"Tapi ini karena abis naik tangga lima lantai. Gak abis pikir Gue, apa jangan jangan fisiknya nurun drastis setelah koma?" Isyana berpendapat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com