Kecanggungan terasa di meja bundar ruang pertemua. Rehuel dan Arin disana sudah mengetahui perihal agenda pemanggilan mereka, maka beberapa berkas yang sepertinya ditujukan sebagai 'pertahanan' tengah didiskusikan kembali di menit menit terakhir sebelum Tristan dan Isyana masuk ruangan. Tommy dan Rani di depan mereka hanya sibuk dengan urusan masing masing di ponsel. Keduanya tampak lebih santai karena mungkin tidak merasa melakukan kesalahan, pun Tristan dan tim sudah memverifikasi temuan mereka bersama Labfor UI.
Pintu ruangan kemudian dibuka, menampilkan Isyana dan Tristan. Hanya mereka berdua, tidak ada Jevan, Luki, atau Andreas, "Siang semua, terimakasih ya sudah datang. Hanya ada Saya dan Isyana, karena … sisanya ada urusan lain," ujar Tristan mengkonfirmasi. Keduanya mengambil posisi bersampingan di meja rapat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com